Potensi Ekspor Provinsi Gorontalo- Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Pulau Sulawesi yang jumalh penduduknya sebanyak 1,116 juta jiwa. Sedangkan luas wilayahnya adalah 12,435 kilometer persegi. Provinsi Gorontalo didirikan sejak 5 Desember 2000.
Meskipun merupakan provinsi yang terbilang baru, Gorontalo ini juga merupakan salah satu eksportir terpercaya di Pulau Sulawesi. Hal ini sudah dibuktikan dalam data mengenai data komoditas Sulawesi yang memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor dunia.
Salah satu hal pendukung mengapa komoditas Gorontalo dapat bersaing di pasar ekspor dunia adalah karena sumber daya alamnya yang melimpah. sumber daya alamnya mulain dari perkebunan hingga pertambangan. Lokasinya yang strategis juga membantunya dalam meningkatkat potensi bisnis yang dimiliki oleh daerah ini. Posisi provinsi gorontalo ini menghadap langsung ke negara Jepang, Korea, dan Amerika Latin.
Lalu, potensi ekspor apakah yang dimiliki Provinsi Gorontalo? Berikut adalah pemaparannya:
Komoditas Ekspor Gorontalo yang Berpotensi di Pasar Ekspor
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Provinsi Gorontalo ini memiliki sumber daya alam yang melimpah. Oleh sebab itu, semua sumber daya alam yang dimilikinya pun memiliki potensi yang sangat besar di pasar ekspor dunia. Di bawah ini ada beberapa komoditas yang berdaya jual tinggi di asar ekspor dunia.
Produk Perkebunan/Agricultural Product
Berdasarkan riset provinsi yang dilakukan pada tahun 2017, produk dari komoditas perkebunan ini terbagi ke dalam tiga bagian, yang pertama adalah hortikultura, pertanian tanaman pangan, dan perkebunan.
Hortikultura
Hortukultura ini meliputi komoditas sayur-sayuran (bawang merah, daun bawang, bayam, buncis, kangkung, ketimun, cabai besar, cabai rawit, sawi, terong, kacang panjang, kubis, labu siem, dan tomat) dan buah-buahan (durian, mangga, nangka, nanas, pepaya, pisang, dan rambutan).
Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa komoditas hortikultura bagian sayuran ini memilki produk terbesar pada sayuran cabai rawit dari Kabupaten Boalemo dengan jumlah sebanyak 93.208 kuintal. Salah satu negara tujuannya adalah negara Filipina.
Dari data yang telah memaparkan produk buah-buahan ini dapat disimpilkan bahwa jenis buah Keruk Sia ini merupakan produk yang memilki potensi jual terbesr dan terbanyak. Jambu Siam ini dijual dengan jumlah 78.359 kuintal dan lebih banyak dibandingkan dengan produk buah-buahan yang lainnya. Kebanyakan komoditas ini dijual ke negara Rusia, Tiongkok, negara-negara di Eropa, dan Afrika.
Pertanian Tanaman Pangan
Padi dan palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedele, kacang tanah, dan kacang hijau merupakan bagian dari komoditas pertanian tanaman pangan. Luas panen padi sawah adalah sekitar 56.061 ha dan menghasilkan 289.656 ton. Hal ini merupakan luas panen terbesar yang berada di Kabupaten Gorontalo.
Padi ladang memerlukan tanah seluas 38 ha dan enghasilkan sebanyak 120 ton. Selanjutnya adalah jagung. Komoditas ini memiliki luas panen 140.460 ha dan memproduksi 677.249 ton. Kabupaten Pohuwato merupakan kabupaten yang paling banyak memproduksi jagung tersebut.
Perkebunan
Menurut riset provinsi yang dilakukan pada tahun 2017 lalu, ada delapan komoditas di produk perkebunan ini. Di antara produk tersebut adalah kelapa, kakao, cengkeh, jambu mete, aren, kapuk, dan vanili.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa produk perkebunan kelapa yang berasal dari Gorontalo adalah penyumbang terpesar komoditas perkebunan.
Produk Kehutanan
Daerah Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Sulawesi yang cukup prospektif untuk dikembangkan lahan hutannya. Hal ini disebabkan oleh Provinsi Gorontalo yang memiliki potensi lahan seluas 834.668 Ha dan dibagi ke dalam 24,81% hutan lindung dan 51,34% hutan produksi, dan sisanya adalah hutan konversi. Berikut ini adalah produk kehutanan yang unggul di Provinsi Gorontalo.
Melihat banyaknya produk kehutanan yang ada di Gorontalo, masyarakat sekitar memanfaatkannya sebagai bahan baku industri meubel, industri damar, dan juga salah satu tempatnya dimanfaatkan untuk membudidayakan madu.
Pemerintah Gorontalo juga berupaya untuk memanfaatkan potensi hutan yang ada di Gorontalo untuk dijadikan sebagai objek wisata yang tak hanya menawarkan keindahan, tepai juga menawarkan keasrian bagi para pengunjungnya.
Produk Pertambangan
Komoditas pertambangan ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Beberapa produknya seperti emas, perak, tembaga, batu gamping, toseki, batu granit, dan lempung (clay) merupakan produk unggulan yang dimiliki oleh Provinsi Gorontalo. Kabupaten Gorontalo dan Kabapaten Bolaemo merupakan daerah penghasil terbanyak produk-produk tambang tersebut. Pemerintah setempat dan masyarakat sekitarnya memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan sangat efektif sehingga Provinsi Gorontalo dapat mengkespornya keluar negeri.
Produk Kelautan
Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang sektor perikanan dan kelautannya memiliki potensi yang tinggi. Sumber daya perikanannya terbagi ke dalam tiga tempat, yaitu Teluk Tomini, Laut Sulawesi, dan Zona Ekonomi Eksklusif Laut Sulawesi.
Provinsi Gorontalo ini memiliki sektor perikanan tangkap dengan produksi 37.076 ton/tahunnya. Dari sektor budidaya laut menghasilkan 5,468,3 ton/tahun, sektor budidaya air payau mebghasilkan 1.553,2/tahun. Tak ketinggalan, budidaya air payau juga ikut andil dalam komoditas kalautan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan setiap tahunnya yang dialami oleh budidaya air payau itu sendiri.
Produk Industri/Manufaktur
Jumlah perusahaan industri besar dan sedang di Provinsi Gorontalo ini sekitar 20 perusahaan, dengan tenaga kerja sebanyak 7.693 orang. Sedangkan Industri Mikro dan Kecil adalah sebanyak 12.360 unit dan melibatkan 31.910 tenaga kerja dengan investasi berjumlah Rp. 132.942.851 dan nilai produksi Rp. 510.021.820.
Provinsi Gorontalo ini juga memiliki banyak industri yang berkembang. Beberapa industri yang berkembang di antaranya adalah Pabrik tepung kelapa Tri Jaya Tangguh, Pabrik tepung kelapa dan nata de coco, Pabrik Gula Tolangohula, dan Pabrik Rumput Laut.
Akses Distribusi
Kegiatan ekspor juga memerlukan akses distribusi demi menciptakan kelancaran bagi para eksportir dan konsumen untuk menjual dan mengantarkan barang-barangnya. Meskipun produk dari produsen tidak langsung sampai ke tangan konsumen, namun akses distribusi juga sangatlah diperlukan.
Di Provinsi Gorontalo sendiri terbagi ke dalam dua jenis akses distribusi, yaitu perhubungan udara dan perhubungan kelautan. Perhubungan udara dilakukan melaui bandar udara yang ada di Provinsi Gorontalo. Sedangkan perhubungan melalui laut dilakukan melalui pelabuhan-pelabuhan yang juga ada di Provinsi Gorontalo.
Bandar udara yang dipakai di Provinsi Gorontalo ini adalah Bandar Udara Djalaluddin dengan status Bandara Nasional. Meskipun begitu, bandar udara ini mampu didarati Pesawat Boing 737 seri 300.
Sementara di perhubungan laut, Provinsi Gorontalo memiliki banyak sekali pelabuhan yang biasa digunakan untuk mendistribusikan produk-produk ekspornya. Di antara pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Anggrek yang rencananya akan dijadikan pelabuhan kargo. Pelabuhan ini juga akan dijadikan sebagai pelabuhan yang akan melayani hasil ekspor berbagai komoditas dari Provinsi Gorontalo. Selanjutnya adalah Pelabuhan Kwandang yang sementara difungsikan sebagai Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Nah, bagaimana Sahabat Mister? Ternyata Provinsi Gorontalo ini memiliki potensi ekspor yang melimpah ruah, ya. Selain itu, provinsi ini juga diberikan sumber daya alam yang banyak sekali sehingga masyarakat sekitar dapat memanfaatkannya. Semoga artikel ini dapat membantu. Salam Exportir!
