Indonesia dan Korea Selatan telah melakukan peretujuan IK-CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) adalah persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif Indoneia dengan Korea Selatan. Ini menjadikan potensi ekspor ke Korea selatan menjadi lebih besar.
Persetujuan ini sangat penting baik bagi Indonesia maupun Korea Selatan. Perjanjian ini memberikan peluang dalam perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi kedua negara. Kedua negara sepakat untuk menjadi pasangan untuk meningkatkan status kemitraan.
Perjanjian ini mebuat potensi ekspor ke Korea Selatan sangat besar karena memng perjanian ini adalah perjanjian ekonomi. Dimana kedua belah pihak sepakat untuk bekerj sama dibidang ekonomi dalam berbagai sektor.
Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak meliputi banyak sektor seperti UMKM, perindustrian, pertanian, perikanan, prosedur perdagangan, kehutanan, aturan , budaya, kreatif, infrastruktur serta teknologi.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan eksportir Indonesia mampu membaca potensi ekspor ke Korea Selatan yang begitu besar. Apalagi, salah satu hasil kerja sama ini adalah dibebaskannya tarif ekspor untuk sekitar 11.000 produk Indonesia masuk ke Korea selatan.
Produk utama ekspor Indonesia yang sudah masuk ke Korea selatan antara lain karet alam, batu bara, pakaian jadi, produk lembaran besi baja, dan juga kayu lapis.
Bagi para pelaku bisnis hendaknya mampu membaca peluang agar produknya mampu menjajahi negara k-pop ini. Karena memang tersedia begitu banyak kesempatan agar mampu berpartisipasi menjual produk-produk dalam negeri.
Dengan adanya penerapan biaya nol persen masuk ke Korea Selatan tentunya dapat membantu mengurangi biaya yang harus ditanggung hingga mampu menuju kelas ekspor.
Baca Juga : Potensi Ekspor Sayur Singapura
Komoditas Ekspor ke Korea Selatan yang Berpotensi Tinggi
Dengan adanya perjanjian IK-CEPA tersebut membuat potensi ekspor ke korea selatan semakin terbuka lebar. Pemerintah, khususnya Dinas Perindag sengaja melakukan hal ini agar industri maupun UMKM Indonesia mampu menembus perdagangan Internasional.
Untuk perdagangan jasa sendiri Indonesia dan Korea Selatan telah membuka akses pasar untuk 100 lebih subsektor jasa dan pandangan kedepannya jumlah ini akan terus meningkat.
Kegiatan ini diharapkan perdagangan jasa kedua negara mampu mengalami peningkatan. Selain itu, kedua negara juga menjadikan kegiatan ini sebagai ajang memperkua kepercayaan satu sama lain dalam kualitas sektor jasa tentunya.
Dinas Kemendag juga telah melakukan 23 jenis peretujuan dagang bersama dengan negara mitra. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi pelaku usaha dalam memasarkan produk yang dimiliki pada pasar global.
Bahkan Kemendag telah melakukan sosialisai ke daerah-daerah tentang kerja sama tersebut. Diharapkan langkah ini dijadikan peluang bagi pelaku usaha khususnya UMKM untuk mengenalkan barangnya ke negara lain.
Selain itu, Kemendag juga telah mengadakan balai pelatihan berkaitan dengan ekspor. Dengan demikian diharapkan produk-produk UMKM khususnya mampu menembus pasar global.
Bahkan Kemendag telah memiliki perwakilan perdagangan sejumlah 46 perwakilan dengan negara lain salah satunya adalah Korea Selatan. Diharapkan dengan adanya perwakilan ini dapat menjadi langkah untuk mnjajaki kesepakatan dagang bagi para pelaku UMKM.
Indonesia dan Korea Selatan sudah sejak lama melakukan kerjasama perdagangan, khususnya kegiatan ekspor impor. Indonesia telah mengekspor beberapakomoditas untuk negara Korea Selatan. Begitu juga sebaliknya, Korea Selatan juga telah mengimpor barang dari Indonesia untuk beberapa produk.
Sudah ada beberapa produk utama dari Indonesia yang sejak dulu sudah diekspor ke Korea Selatan seperti yang sudah disebutkan di atas. Untuk produk impor yang dari Korea Selatan juga sudah ada beberapa produk. Misalnya peralatan laboratorium, kain rajutan, produk baja, sirkuit terpadu elektronik dan bagiannya, dan karet sintetis.
Potensi ekspor ke Korea Selatan sangat besar untuk kedepannya. Produk-produk yang memiliki potensi besar untuk terus diekspor ke Korea Selatan antara lain olahan ikan, durian, salak, kao kaki, rumput laut, sepeda motor, aksesoris sepeda motor dan juga sepeda.
Untuk produk impor negara Indonesia dari Korea Selatan antara lain buah dan sayur kaleng, yogurt, kain wol, baju hangat, dan kayu lapis.
Dilihat dari beberapa produk yang memiliki potensi ekspor ke Korea selatan tersebut bukanlah barang yang susah dicari. Bahkan dari beberapa produk tersebut merupakan hasil perkebunan yang mudah didapatkan.
Potensi Ekspor ke Korea Selatan yang semakin meningkat
Perlu diketahui bahwa kegiatan ekspor impor Indonesia dengan Korea Selatan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 saja khususnya bulan Januari sampai Juli terhitung US$ 10,02 M. Nilai ini mengalami kenaikan sebanyak 30% dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022 kegiatan ekspor impor Indonesia – Korea Selatan sudah tercatat sebesar US$ 6,09 cercatat mulai bulan Januari-Maret. Sudah dapat dilihat bahwa kegiatan ekspor impor Indonesia Korea Selatan terbilang cukup tinggi.
Untuk komoditasnya sendiri mencakup poduk ekspor nonmigas dan impor nonmigas. Yang meliputi ekspor nonmigas antara lain amonia, tembaga, batu bara, alat pemancar televisi, dan minyak nabati. Produk impor utama Indonesia dari Korea Selatan meliputi tanker, prosesor, suku cadang elektronik, serta propylene.
UMKM Diharapkan Mampu Bersaing di Pasar Internasional
Bagi pelaku industri maupun UMKM diharapkan mampu memenuhi spesifikasi untuk melakukan ekspor impor. Karena memang dalam hal ekspor, ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar memenuhi kualifikasi.
Selain kualitas produk yang harus terjamin, kuantitas juga harus bisa dipertanggungjawabkan agar bisa melakukan ekspor berkelanjutan. Selain itu pasti ada hal-hal lain yang harus dipenuhi, makanya penting untuk mengikuti kelas ekspor jika ingin mendapatkan cara-cara yang tepat.
Dengan memanfaatkan kesempatan ini, diharapkan pelaku industri maupun UMKM dapat belajar untuk menawarkan produknya di kancah internasional. Jika sudah berhasil, diharapkan mampu melebarkan sayapnya untuk mengekspor komoditi ke negara lain.
Adanya pandemi memang berpengaruh sangat besar pada kegiatan ekspor impor. Semua negara mengalami penurunan yang drastis saat terjadi pandemi.namun berjalannya waktu, pasar internasional sudah mulai bangkit lagi.
Negara-negara yang menjadi konsumen utama dapat mengganti menjadi jasa dari yang semula barang karena penyekatan virus berkurang. Namun demikian, banyak dari ekonom sepakat bahwa ekspor ke negara Korea Selatan tetaplah berpotensi bagus.
Dari Indonesia yang sudah melakukan kerjasama dengan Korea selatan adalah Jawa Tengah. Yang mana, Jawa Tengah Telah mengekspor produk-produk nonmigas ke negara-negara seperti Jerman, China, Amerika Serikat, Jepang, termasuk Korea Selatan.
Produk nonmigas yang telah diekspor dari Jawa Tengah ini antara lain tekstil, produk tekstil, alas kaki, dan juga produk kayu.
Potensi Ekspor ke Korea Selatan ini memang benar-benar harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku industri khususnya UMKM. Dengan adanya IK-CEPA yang memberlakukan tarif nol persen untuk beberapa ekspor barang ke Korea Selatan, harusnya bisa mendobrak laju ekonomi UMKM.
Dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dari kesepakatan Indonesia-Korea Selatan tersebut, membuat pelaku industri tidak akan pikir panjang untuk memeprkenalkan produknya ke dunia internasional.
Namun demikian, pastikan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh negara pengimpor agar ekspor mampu gol sesuai harapan. Gunakan juga ekspedisi yang terbaik.
Bicara soal ekspedisi terbaik, untuk pengiriman barang bisa langsung klik misterexportir.com. Dimana jasa pengiriman ini merupakan jasa pengiriman terbaik yang hard selling, sehingga barang dijamin aman dan sampai tujuan sesuai dengan amanah tentunya.
