Cara ekspor makanan ke pasar internasional memang merupakan informasi yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha saat ini. Apa lagi tahun 2022 kita masih harus dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang menghambat banyak hal.
Industri bisnis ekspor pangan global merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi. Kekurangan dan gangguan rantai pasokan, serta perubahan perilaku konsumen, semuanya memengaruhi cara kita memasarkan produk makanan.
Dalam artikel ini, Mister Exportir akan membahas cara ekspor makanan ke pasar internasional dan melihat secara khusus bagaimana perkembangan industri ini terutama setelah dampak dari pandemi.
Pasar Ekspor Makanan Global Saat Pandemi
Pada tahun 2020, nilai pasar makanan global telah mencapai US$8 triliun. Pasar masih terus meningkat dan diperkirakan akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.
Seperti banyak industri lainnya, pasar ekspor pangan global mengalami beberapa perubahan besar selama pandemi.
Lockdown di seluruh dunia menyebabkan kekurangan tenaga kerja dan bahan, yang menyebabkan kekurangan persediaan. Pengiriman juga terganggu, sehingga sulit untuk berhasil mengangkut pesanan makanan.
Lockdown juga menyebabkan pergeseran perilaku konsumen, mengubah konsumen dari eksportir makanan. Karena restoran tutup atau beroperasi dengan kapasitas terbatas, semakin banyak orang yang mulai makan di rumah.
Uang yang sebelumnya dihabiskan di restoran sekarang dihabiskan di toko kelontong, yang menyebabkan permintaan makanan dari pengecer lebih besar daripada dari restoran.
Legalitas Ekspor Makanan
Aturan dan peraturan untuk mengekspor makanan tergantung pada otoritas lokal pemerintah asing. Hal ini berarti bahwa proses ekspor bergantung pada negara pengimpor dan pengekspor.
Tempat yang berbeda memerlukan lisensi dan sertifikasi yang berbeda, jadi pelaku usaha perlu melihat persyaratan negara tertentu untuk negara asal dan negara tujuan.
Mulailah dengan mencari “pedoman untuk mengekspor makanan dari [negara asal] ke [tujuan]” di Google. Hal ini akan memberikan beberapa informasi awal.
Selain itu, juga lebih baik untuk terhubung dengan eksportir makanan lain yang memasarkan produk di sepanjang rute yang sama, atau untuk mencari bimbingan dari konsultan di industri. Pihak-pihak tersebut akan dapat memberi wawasan penting dari pengalaman mereka sendiri.
Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa beberapa bahan makanan dilarang di beberapa tempat tetapi dapat diterima di tempat lain. Misalnya, beberapa negara membatasi kadar hormon pada unggas, daging sapi, dan produk hewani lainnya sementara negara lain membatasi pestisida yang sering digunakan untuk menanam produk tanaman.
Beberapa negara tujuan juga memerlukan inspeksi keamanan pangan, sertifikat kesehatan ekspor, lisensi ekspor, lisensi impor, dan dokumentasi serupa lainnya.
Pengemasan dan Pelabelan Makanan
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat mengemas dan memberi label pada makanan, terutama jika makanan tersebut ditujukan untuk dijual di pasar luar negeri.
Untuk kasus ini, penting dicatat bahwa pelabelan makanan harus dilakukan sesuai dengan aturan negara tempat makanan akan dibeli.
Misalnya, jika kita mengekspor ke Amerika Serikat, label harus mematuhi standar yang dibuat oleh Food and Drug Administration (FDA). Jika kita mengekspor ke Jerman, label harus sesuai dengan peraturan makanan yang dianut oleh UE.
Makanan harus dikemas sedemikian rupa agar tetap segar dan bebas dari kontaminasi selama perjalanan dari negara asal ke tujuan. Uji kemasan terlebih dahulu untuk memastikannya mampu menjaga makanan tetap segar dan memaksimalkan umur simpannya.
Kemasan makanan juga memainkan peran besar dalam branding dan pemasaran. Bagaimana pelaku usaha mendesain kemasan, dalam hal bahasa yang digunakan dan tampilan umum, harus dilakukan dengan mempertimbangkan konsumen.
Cara Mengirim Makanan untuk Ekspor
Pengiriman makanan sedikit berbeda dari pengiriman barang lainnya. Dalam hal pengiriman makanan, umur simpan adalah pertimbangan utama.
Ada beberapa kelonggaran dengan beras, kacang-kacangan, dan barang-barang kering lainnya, tetapi produk susu, daging, sayuran, buah-buahan, dan produk segar lainnya perlu dikirim dengan relatif cepat, untuk menghindari pembusukan sebelum tiba di tempat tujuan.
Dua jenis utama ekspor adalah melalui udara dan laut. Angkutan udara biasanya merupakan pilihan ekspor tercepat, tetapi angkutan laut adalah pilihan yang paling hemat biaya. Waktu sangat penting dengan barang-barang yang mudah rusak, jadi terlepas dari biayanya, memilih angkutan udara bisa menjadi pilihan yang bagus untuk pasar makanan.
Sangat penting untuk memilih jasa kirim yang andal dan mampu mengirimkan makanan secara tepat waktu. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa kurir pilihan kita mengirimkan barang dengan hati-hati, karena penanganan yang tidak tepat dapat merusak produk makanan.
Pilihan Negara dan Wilayah untuk Ekspor Makanan Berbeda
Hampir semua makanan berasal dari beberapa jenis pertanian. Bahkan jika diproses dan diproduksi, bahan-bahan dari tumbuhan dan hewan hampir selalu terlibat.
Karena berbagai belahan dunia memiliki lingkungan, iklim, dan ekosistem yang unik, berbagai wilayah memproduksi dan mengekspor makanan yang dibudidayakan di tanah mereka.
Berikut ini beberapa negara dan wilayah teratas untuk ekspor makanan yang berbeda.
Kopi
Kopi adalah salah satu produk minuman paling populer di dunia. Tanaman kopi membutuhkan iklim yang sangat spesifik untuk tumbuh. Sinar matahari dan jumlah air yang cukup adalah suatu keharusan, dan tanaman ini mati jika ada embun beku.
Beberapa bagian dari Amerika Selatan, Afrika Utara, dan Asia Tenggara memiliki iklim yang ideal untuk menanam kopi. Itu sebabnya Brasil, Vietnam, Kolombia, Indonesia, dan Ethiopia adalah produsen kopi teratas di dunia.
Seafood
Di masa lalu, produksi makanan laut terbatas pada daerah dengan akses ke sumber air yang besar. Namun, budidaya perikanan sekarang lebih umum dari sebelumnya.
Asia adalah wilayah pengekspor makanan laut terbesar di dunia dalam hal penangkapan dan budidaya perikanan. Negara-negara teratas untuk produksi makanan laut termasuk Tiongkok, Indonesia, India, dan Vietnam.
Tiongkok memimpin dengan jumlah dan nilai yang signifikan, memproduksi hampir empat kali lipat jumlah Indonesia, yang menempati urutan kedua dalam produksi makanan laut.
Makanan laut adalah salah satu produk pertanian utama di Timur Tengah. Negara-negara Timur Tengah, termasuk UEA, Turki, dan Israel, semuanya dikenal dengan produksi ikannya.
Hasil Alam
Hasil alam, seperti buah-buahan dan sayuran segar, ditanam di seluruh dunia. Daerah yang berbeda memiliki spesialisasi yang berbeda karena setiap jenis produk memerlukan kondisi pertumbuhan yang berbeda.
Misalnya, Ekuador dan negara-negara Amerika Selatan lainnya memimpin dalam ekspor pisang, dan Belanda serta Prancis memimpin dalam ekspor kentang.
Jika kamu ingin memulai bisnis ekspor produk makanan, lakukan riset untuk menentukan apa yang tumbuh paling baik di lingkungan lokal sekitarmu.
Produk Susu
Susu adalah bahan pokok lain di banyak hidangan, terutama jika menyangkut keju dan krim. Untuk menghasilkan produk susu, produsen membutuhkan pemasok susu yang dapat diandalkan.
Amerika Serikat adalah produsen susu sapi teratas di dunia dan merupakan produsen keju terkemuka.
Beras
Padi adalah tanaman komersial di banyak wilayah di dunia. Tanaman ini membutuhkan iklim yang hangat dan lembab dengan sistem irigasi yang dipikirkan dengan matang. Dengan pengaturan yang tepat, padi sangat mudah ditanam.
Asia adalah wilayah penghasil beras terbesar di dunia. Lokasi teratas untuk memproduksi beras termasuk Tiongkok, India, Indonesia, dan Bangladesh.
