Komoditi Indonesia yang Biasa Diekspor ke Swiss – Perkembangan ekspor impor Indonesia sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini tidak jauh dari semakin meningkatnya kebutuhan konsumen akan suatu produk yang diproduksi oleh Indonesia. Produk-produk yang diekspor pun kian beragam mulai dari produk pertambangan hingga produk pangan.
Negara tujuan ekspornya pun juga beragam, mulai dari negara tetangga hingga ke negara-negara di belahan Eropa sana. Salah satu negara dari Eropa tersebut adalah Swiss. Swiss merupakan negara di Eropa Tengah yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan Alpen. Negara Swiss ini dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki kerja sama internasional yang kuat.
Selain itu, negara yang terkenal sebagai produsen cokelat terbaik dunia ini terus memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia. Indonesia-Swiss cukup aktif melakukan kerjasama di berbagai bidang termasuk ekonomi. Beberapa waktu lalu, Menperin Airlangga pun perkuat kerjasama Indonesia-Swiss di sektor industri.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas secara tuntas mengenai komoditi Indonesia yang biasa diekspor ke Swiss. Simak pembahasannya berikut ini.
Data Ekspor Negara Swiss
Ekspor Swiss dilaporkan memiliki nilai sebesar 26,9 USD bn pada bulan Agustus 2019. Rekor ini ternyata turun disbanding sebelumnya yaitu 29,2 USD bn untuk Julis 2019 lalu. Sebuah data ekspor Swiss diperbarui setiap bulannya dengan rata-rata 9,2 USD bn dari Januari 1988 sampai Agustus 2019, dengan melakukan 380 observasi.
Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 38,1 USD bn pada April 2013 dan rekor terendah sebesar 3,2 USD bn. Adapun data ekspor Swiss ini masih berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC Data. Komoditas yang diekspor ke luar negeri kebanyakan produk Aluminium, produk obat dan farmasi, dan produk lainnya.
Data Ekspor Negara Indonesia
Kategori makanan menempati urutan pertama dalam data ekspor Indonesia. Udang merupakan salah satu produk yang banyak diminati di pasar global. Selain udang, minyak kelapa sawit juga mendominasi pasar global dengan angka produksi hingga 31 juta ton setiap tahunnya.
Komoditas kayu juga tak kalah saing dengan produk-produk makanan yang diekspor oleh Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai ekspornya yang mencapai 5 miliar USD di setiap tahunnya. Selain itu, produk tekstil juga ikut andil dalam kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia. Produk yang diekspornya sangat beragam, mulai dari pakaian siap pakai, pakaian rajut, kaoskaki rajut, serta pelengkapan baju lainnya.
Komoditas ekspor Indonesia selanjutnya adalah getah karet. Getah karet ini diproduksi oleh karet alam di Indonesia yang mampu memproduksi 3,2 juta ton setiap tahunnya. Hasil produksi karet ini mempu menembus pasar dunia hingga ke berbgai negara. Salah satu brand ban yang berasal dari Indonesia adalah GT Radial yang diproduksi oleh Perseroan Terbatas Gajah Tunggal.
Inilah 10+ Komoditi Indonesia yang Biasa Diekspor ke Swiss
Negara yang didominasi pegunungan Alpen ini pun secara regular mengimpor berbagai produk dari Indonesia. Diantaranya sebagai berikut:
- Jewellery, of precious metal, nes
- Footwear, rubber/plastic soles & leather uppers, nes
- Coffee, not roasted, not decaffeinated
- Sports footwear, rubber/plastic soles & textile uppers
- Other office machines
- Jerseys & similar of cotton, knit/crochet
- Palm oil (excl crude) & fractions
- Women’s blouses & shirts of man-made fibres
- Plywood, veneered panel & similar laminated wood
- Motor vehicles for the transport of persons, nes
- Jerseys & similar of man-made fibres, knit/crochet
- Reception apparatus for television
- Lithium cells & batteries
- Footwear, rubber/plastic soles & textile uppers, nes
- Cocoa butter, fat & oil
- Wooden furniture, nes
- Shrimps & prawns, frozen
- Men’s shirts of cotton
- Crude palm oil
- Essential oils
Dikutip dari medcom.id, Indonesia termasuk dalam 40 mitra dagang utama dengan Swiss. Untuk bisa meningkatkan ekspor ke negara ini, Indonesia menandatangani European Free Trade Association (EFTA) atau Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa. Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein merupakan kelompok negara-negara pertama yang menandatangani perjanjian tersebut.
Mendag menjelaskan perjanjian ini akan meningkatkan akses pasar dan kepastian hukum antara Indonesia-EFTA di bidang perdagangan barang dan jasa. Pemerintah berharap agar pelaku usaha dan asosiasi di berbagai sektor dapat memanfaatkan perjanjian ini untuk kepentingan ekonomi secara luas.
Nah, demikian pembahasan artikel mengenai komoditi Indonesia yang biasa diekspor ke Swiss. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Salam Mister Exportir!