Komoditas ekspor impor Malaysia ternyata tidak kalah beragamnya dari negara kita, meskipun luas wilayah Negeri Jiran ini jauh lebih kecil. Malaysia merupakan negara yang terkenal karena ekspor buah duriannya.
Sebagai sesama negara yang terletak di Asia Tenggara, bahkan dengan jarak yang cukup berdekatan, Indonesia dan Malaysia menjalin hubungan bilateral yang sangat baik. Hubungan ini terjalin dalam berbagai sektor, seperti politik dan ekonomi.
Bukan saja letaknya berdekatan, secara langsung Indonesia juga berbatasan darat dengan Malaysia, tepatnya di Pulau kalimantan. Selain itu, kedua negara ini juga berbatasan di jalur laut di antaranya lewat Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi.
Malaysia merupakan negara federal yang memiliki luas wilayah sebesar 329.847 km persegi. Jika dibandingkan dengan Indonesia, negara ini hampir 15 kali lebih kecil. Meskipun demikian, rupanya Malaysia juga tak kalah banyak memiliki sumber daya alam.
Sebagaimana negara pada umumnya, Malaysia juga menjadikan sektor ekspor impor sebagai salah satu tumpuan ekonomi. Oleh karena itu, Malaysia juga mengirim banyak komoditasnya ke luar negeri, baik yang berasal dari sumber daya alam maupun dari hasil industri.
Nah, berikut ini Mister Exportir telah merangkum informasi seputar komoditas ekspor impor Malaysia yang wajib banget disimak dalam pembahasan mendalam sebagai pengetahuan.
Ekspor Impor Malaysia
Malaysia adalah negara yang terbilang cukup padat penduduk, yaitu mencapai 32.730.000 jiwa pada tahun 2020. Ibukota Malaysia terletak di Kuala Lumpur, sedangkan pusat pemerintahan federalnya adalah Putrajaya.
Perekonomian negara Malaysia merupakan yang terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan nilai produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan data Sekretariat Nasional ASEAN, Malaysia lebih banyak melakukan kegiatan ekspor daripada impor.
Industri utama yang menopang perekonomian Malaysia di antaranya industri elektronik, semikonduktor, microchip, sirkuit terpadu, karet, oleokimia, otomotif, perangkat optik, farmasi, peralatan medis, peleburan, kayu, bubur kayu, keuangan Islam, minyak bumi, gas alam cair, petrokimia, dan produk telekomunikasi.
Sementara itu, komoditas ekspornya terbagi ke dalam banyak jenis, terutama dalam bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta produk olahannya, karet, dan tekstil.
Hingga saat ini jajaran negara yang masuk sebagai tujuan ekspor terbesar dari Malaysia adalah Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Hongkong.
Di samping komoditas ekspornya yang cukup banyak, Malaysia juga mengimpor beragam produk dari luar negeri di antaranya produk listrik dan elektronik, mesin, bahan kimia, minyak bumi, plastik kendaraan, manufaktur produk logam, besi, dan baja.
Adapun negara importir utama ke Malaysia yang terbesar saat ini adalah Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Indonesia.
Berikut ini data lebih lengkap terkait kegiatan ekspor Malaysia dalam meningkatkan ekonomi di negaranya. Ini dia 10 besar komoditas ekspor Malaysia.
Berdasarkan data ter-update yang dihimpun Mister Exportir dari Trademap, berikut ini daftar 10 komoditas ekspor Malaysia yang terbesar tahun 2020.
10+ Komoditas Ekspor Malaysia ke Indonesia
Berikut ini daftar 10+ komoditas ekspor Malaysia yang diterima oleh Indonesia berdasarkan data Trademap tahun 2020.
10+ Produk Indonesia yang Diimpor oleh Malaysia
Malaysia juga mengekspor berbagai produk dari Indonesia. Di bawah ini adalah daftar produk Malaysia yang disediakan dari Indonesia.
Berikut ini data paling update yang berhasil dirangkum oleh Mister Exportir terkait komoditas impor Malaysia dari Indonesia.
Tabel di atas telah memaparkan jumlah produk yang diimpor oleh Malaysia dari Indonesia. Namun, selain data tersebut, Malaysia juga masih memiliki prioritas ekspor yang paling banyak diminati. Di bawah ini adalah produk dari Malaysia yang paling diminati.
Akses Pengiriman Komoditas Ekspor Impor Malaysia
Sama seperti di negara lainnya, untuk melancarkan kegiatan ekspor impor Malaysia memiliki dua akses distribusi. Di negara tersebut, ada banyak bandar udara dan pelabuhan yang menjadi akses keluar dan masuknya produk dari dan menuju negara lain. Daftar akses distribusi tersebut di antaranya sebagai berikut.
Akses Distribusi Laut (Pelabuhan)
Di Malaysia sendiri, ada sekitat tujuh pelabuhan yang digunakan untuk tujuan kegiatan ekspor dan impor. Pelabuhan-pelabuhan tersebut tersebar di seluruh wilayah Malaysia, namun yang akan dibahas di dalam artikel ini hanya sampai empat pelabuhan. Berikut merupakan pelabuhan-pelabuahn yang digunakan oleh negara Malaysia:
- Pelabuhan Klang. Pelabuhan Klang merupakan pelabuhan utama yang ada di Malaysia. Pelabuhan ini terletak di daerah Klang, negara bagian Selangor. Pelayanan yang disediakan oleh pelabuhan ini mencakup pelayanan ke Lembah Klang, Kuala Lumpur, dan administrasi kota federal Putrajaya. Pelabuhan Klang menaungi tiga pelabuhan lainnya, di antaranya Pelabuhan Utara, Pelabuhan Selatan, dan Pelabuhan Barat.
- Pelabuhan Johor. Pelabuhan Johor merupakan salah satu pelabuhan pertama yang ada di Johor, Malaysia. Letak pelabuhan ini berada di daerah Pasir Gudang, sebelah tenggara negara bagian Johor. Pelabuhan Johor dibangun pada tahun 1977 oleh Lembaga Pelabuhan Johor yang menampung pelabuhan utama dan dapat menampung berbagai jenis pesawat.
- Pelabuhan Tanjung Pelepas. Pelabuhan Tanjung Pelepas merupakan pelabuhan kontainer yang berada di Iskandar Puteri, Distrik Johor Baru, Johor, Malaysia.
- Pelabuhan Kuantan. Pelabuhan Kuantan merupakan pelabuhan utama di bagian timur pantai Pahang, Malaysia. Pelabuhan ini terletak sekitar 25 km di utara Kota Kuantan, Ibukota Pahang. Pelabuhan Kuantan didirikan pada tahun 1998 dan pada tahun 2006, pelabuhan ini mampu menangani sebanyak 10,65 juta ton metrik kargo.
Akses Distribusi Udara
Selain memiliki pelabuhan dengan jumlah yang cukup banyak, Malaysia juga menyediakan transportasi udara demi kelancaran transaksi perdagangan internasional. Beberapa daftar bandar udara tersebut adalah sebagai berikut.
- Bandara Internasional Langkaw, terletak di Padang Matsirat, barat daya Pulau Langkawi, Kedah, Malaysia
- Bandara Internasional Kuala Lumpur, terletak di Sepang, Malaysia.
- Bandara Internasional Kuching, terletak di Kuching, Sarawak, Malaysia
- Bandara Internasional Pulau Pinang, terletak di Bayan Lepas, Pulau Pinang, Malaysia.
- Bandara Internasional Senai, terletak di Senai, Distrik Kulai, Johor, Malaysia.
- Bandara Internasional Melaka, terletak di Batu Berendam, Melaka di Malaysia.
Perdagangan Internasional di Malaysia
Perdagangan internasional merupakan kontributor utama bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Malaysia. Dalam hal sumber daya alam, Malaysia mengekspor minyak mentah, gas alam cair, minyak sawit, dan karet alam.
Malaysia telah menjadi salah satu negara perdagangan utama dunia. Negara ini telah menjadi pihak dalam Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT) sejak tahun 1957 dan merupakan anggota pendiri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Malaysia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun hubungan perdagangan regional dan bilateral melalui pengaturan dengan masing-masing kelompok regional dan negara. Kebijakan perdagangan Malaysia telah mengejar upaya dalam menciptakan lingkungan perdagangan global yang lebih liberal dan adil, menurut prioritas tinggi untuk sistem perdagangan multilateral berbasis aturan WTO.
Malaysia terus-menerus melakukan pengurangan pajak sukarela dan penghapusan tarif untuk meningkatkan daya saingnya. Selama bertahun-tahun, Malaysia telah mengadopsi kebijakan dan tindakan perdagangan terbuka yang transparan.
Pada November 2020, Malaysia bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lainnya (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dengan lima mitra dagang (Australia, Tiongkok, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan).
Malaysia adalah salah satu anggota pendiri WTO. Di tingkat regional, Malaysia merupakan bagian dari ASEAN Free Trade Area (AFTA), yang menciptakan kawasan perdagangan bebas yang lengkap di antara negara-negara anggota ASEAN.
Sebagai anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Malaysia secara aktif mendukung dan mempromosikan perdagangan intra-OKI dan telah meratifikasi Framework Agreement on Trade Preferential System di antara Negara-negara OKI.
Malaysia juga merupakan negara penandatangan RCEP, yang merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia dan mencakup koridor perdagangan dan zona ekonomi yang tumbuh paling cepat di dunia. RCEP mencakup 15 negara dengan populasi gabungan 2,1 miliar, mewakili hampir 30% dari PDB dunia.
Perjanjian RCEP bertujuan untuk menurunkan tarif, membuka perdagangan jasa, dan mempromosikan investasi antar negara anggota. Perjanjian tersebut mencakup ketentuan tentang kekayaan intelektual, telekomunikasi, layanan keuangan, e-commerce, dan layanan profesional.
Salah satu syarat utama dari perjanjian tersebut adalah pembuatan kerangka aturan asal yang sama. Aturan asal adalah kriteria yang menentukan di mana suatu produk dibuat untuk tujuan memberikan perlakuan istimewa di bawah perjanjian perdagangan.
Secara bilateral, Malaysia memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Jepang, Pakistan, Selandia Baru, India, Chili, Australia, dan Turki.
