Ekspor Kemenyan- Indonesia telah lama menjadi pelaku ekonomi internasional. Hal ini telah dibuktikan dengan aktifnya Indonesia dalam kegiatan ekspor maupun impornya. Negara-negara yang digandeng sebagai rekan kerja samanya juga telah menyebar luas. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa memang produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk dari negara lainnya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki banyak sekali komoditi yang diekspor ke luar negeri. Komoditi industri seperti pakaian jadi hingga komoditi kerajinan tangan pun banyak diminati oleh konsumen luar negeri. Selain itu, komoditas rempah-rempah yang dimiliki Indonesia juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu jenis rempah-rempah yang banyak sekali diekspor adalah kemenyan.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai ekspor kemenyan yang banyak diminati oleh konsumen luar negeri. Untuk pemaparan lebih jelasnya, simak pembahasannya berikut ini.
Sekilas Mengenai Kemenyan
Kemenyan merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia diantara kayu aromatik disamping gambir, gaharu, dan cendana. Dalam setahun, setidaknya Indonesia mengekspor 5000 ton kemenyan ke luar negeri dengan harga RP 100.000 hingga 150.000 per kilogram. Meskipun harga kemenyan pernah anjlok, Indonesia masih terus berusaha mendapatkan nilai ekspor dari komoditi satu ini.
Kemenyan merupakan getah kering yang dihasilkan dari pohon kemenyan. Resin (getah kemenyan) yang kering biasanya berwarna putih dan memiliki aroma harum. Di Indonesia, tumbuhan ini tersebar alami di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Ada tujuh macam jenis kemenyan namun yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomis lebih ada empat macam yaitu Kemenyan Sumatera, Kemenyan Bulu, Kemenyan Toba, dan Kemenyan Siam.
Pohon kemenyan ini, dari getahnya memiliki berbagai manfaat diantaranya sebagai bahan pengawet dan campuran obat batuk dalam industri farmasi. Dalam pembuatan parfum, kemenyan digunakan sebagai bahan baku wewangian. Di masyarakat kita, secara tradisional kemenyan banyak digunakan untuk campuran dupa dalam berbagai acara spiritual.
Daerah Penghasil Kemenyan di Indonesia
Dari banyaknya daerah di Indonesia, yang paling banyak memproduksi kemenyan adalah Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan dengan produksinya yang mencapai 4.969,04 ton dengan lahan seluas 22.898,97 hektare. Hebatnya, seluruh perkebunan tersebut dikelola oleh masyarakat setempat.
Di Sumatera Utara sendiri, daerah penghasil kemenyannya tersebar ke beberapa daerah. Daerah-daerah tersebut adalah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Toba Samosir, Dairi, Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Umumnya, pohon kemenyan ini tumbuh di hutan (sebagai tanaman hutan). Oleh karena itu, Sumut merupakan daerah yang potensial mengembangkan kemenyan dan bahkan mungkin kemenyan ini merupakan tanaman endemik Sumut, terutama pada daerah dataran tinggi Bukit Barisan.
Negara Tujuan Ekspor Kemenya Indonesia, Lengkap!
Berita baru-baru ini, minyak kemenyan menarik perhatian investor Jerman yang hadir pada ajang Indonesia Innovation Day (IDD) di Universitas Saarlandes, Jerman, tanggal 26 Juni 2019 kemarin. Investor tersebut tertarik untuk menanamkan modal dalam usaha pengolahan minyak kemenyan produksi Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Sumatera Utara itu.
Peneliti Balai Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Aswandi, mengatakan bahwa penelitian mengenai kemenyan telah dilakukan sejak tahun 2010 dan pengolahan kemenyan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Selain itu, produk kemenyan juga turut diekspor ke negara tetangga, Malaysia. Nilai ekspor yang didapatkan sebesar USD 44,28 juta. Selain Malaysia, negara yang ditujunya adalah India, Vietnam, dan Tiongkok.
Nah, demikian pembahasan mengenai ekspor kemenyan yang dilakukan oleh Indonesia. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komoditas Indonesia memang tersebar luas dan banyk sekali. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam Mister Exportir!