Provinsi Penyumbang Ekspor Indonesia – Komoditas ekspor Indonesia tersebar di berbagai wilayah. Setiap daerah memiliki kekayaan alam yang melimpah. Ini menjadi modal besar bagi Indonesia untuk tetap eksis sebagai negara ekspor di dunia.
Komoditas ekspor Indonesia terdiri atas dua sektor, yakni sektor migas dan nonmigas. Dengan luas wilayah yang sangat luas, terdapat beberapa provinsi yang menjadi penyumbang ekspor Indonesia.
Apa sajakah provinsi di Indonesia yang menjadi penyumbang ekspor? Hal tersebut akan menjadi fokus pembahasan pada artikel ini. Sekaligus informasi mengenai komoditas apa saja yang ada di beberapa provinsi Indonesia.
Baca Juga: 10+ Produk Indonesia yang Mendunia!
Provinsi Penyumbang Ekspor Indonesia
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018, Jawa Barat menjadi provinsi peyumbang ekspor terbesar. Hal tersebut mengalahkan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Pada periode Januari-November 2018, nilai ekspor Jawa Barat mencapai US$ 28 miliar. Angka tersebut sekitar Rp. 406 triliun dengan kurs Rp. 14.500/dolar Amerika Serikat (AS). Kontribusi ekspor yang berasal dari Jawa Barat sebesar 16,89% dari total ekspor nasional senilai US$ 165,8 miliar.
Provinsi yang menyumbang ekspor terbesar Indonesia kedua adalah Jawa Timur. Nilai ekspor berasal dari daerah tersebut senilai US$ 17,66 miliar atau sebesar 10,65% dari total ekspor nasional. Di posisi selanjutnya adalah Kalimantan Timur dengan nilai ekspor senilai US$ 16,99 miliar atau 10,23%.
Ibu kota Indonesia berada di posisi ketujuh sebagai provinsi penyumbang ekspor. Yakni sebesar US$ 9,2 miliar. Sementara itu diposisi sepuluh adalah Jawa Tengah dengan nilai ekspor yang dihasilkan sebesar US$ 7,6 miliar.
Baca Juga: Yuk Kenali Daerah dan Kawasan Pabean, Kamu Sudah Tahu?
Komoditas Ekspor Unggulan Jawa Barat
Sebagai provinsi penyumbang ekspor, Jawa Barat ternyata memiliki komoditas unggulan. Di sektor pertanian, produk pangan padi sawah Indramayu menempati posisi pertama dengan jumlah 10.856.438 ton. Selain itu, ada kacang tanah yang berasal dari Garut dengan jumlah 80.719 ton.
Sementara di sektor hortikultura, terbagi menjadi dua macam yakni buah-buahan dan sayuran. Potensi penjualan buah-buahan terdapat pada buah pisang dengan jumlah sebanyak 11.286.663 yang berasal dari Ciamis.
Sedangkan produk sayuran memiliki potensi terbesar dalam penjualan jamur yang berasal dari Karawang. Diambil dari lahan sebesar 3.174.300 hektar. Jamur menjadi produk ekspor paling tinggi di bidang sayuran.
Komoditas ekspor Jawa Barat di sektor biofarmaka mencatat bahwa daerah Tasikmalaya merupakan penghasil produk terbanyak. Daerah tersebut menyumbang tanaman Kapulaga dengan jumlah 62.696.191 kg. Selanjutnya, daerah penyumbang ekspor terbanyak kedua adalah Garut. Objek ekspor di daerah tersebut adalah jahe dengan jumlah sebanyak 33.996.136 kg.
Selain komoditas di atas, Jawa Barat juga turut mengirimkan sejumlah produk lainnya di antaranya seperti: kendaraan dan bagiannya, mesin/peralatan listrik, mesin/peralatan mekanik, barang-barang rajutan, pakaian jadi bukan rajutan, alas kaki, alat dan barang dari karet, serat stafel buatan, kertas/karton, plastic dan barang plastik.
Baca Juga: 10+ Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Wilayah Jawa Barat yang Tak Banyak Orang Tahu
Kekayaan alam Indonesia tersebar ke berbagai daerah. Maka tak heran setiap daerahnya memiliki produk-produk unggulan yang dapat diekspor ke luar negeri.
Namun, hal tersebut tidak menutup kesempatan bagi daerah lain juga untuk menjadi provinsi penyumbang ekspor Indonesia j. Hal yang seharusnya diperhatikan adalah bagaimana pengelolaannya. Agar setiap daerah mampu menyumbangkan komoditas unggulannya untuk Indonesia.