Singapura merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang dikategorikan sebagai negara maju. Tentunya ini dilihat dari luas wilayah, jumlah penduduk dan juga jumlah pendapatan penduduknya perkapita.
Tidak dipungkiri jika negara Singapura ini adalah negara yang sangat penting untuk perdagangan Internasional. Salah satu pelabuhan yang dimiliki merupakan salah satu pelabuhan yang sangat aktif di dunia karena berada di sisi selat Malaka.
Selat Malaka sendiri merupakan choke point tau jalur pengangkutan minyak terbesar kedua tingkat dunia, yang mana lebih dari 60% volume minyak skala dunia yang diangkut lewat jalur laut sudah pasti melewati selat ini.
Karena wilayahnya yang tergolong sempit, negara Singapura memenuhi sebagian kebutuhannya dengan cara megimpor produk–produk dari negara lain. Negara ini telah mengimpor barang sebagai kebutuhan dari sekitar 116 negara dan salah satunya Indonesia.
Baca Juga : Cara Mendapat Supplier luar Negeri
Seperti halnya dengan Indonesia, Singapura juga mengekspor beberapa produk ke negara lain tapi ada juga produk yang dikonsumsi sendiri. Produk yang dikonsumsi sendiri salah satunya adalah buah-buahan dan juga sayuran.
Nampaknya kebutuhan akan sayuran dari negara tersebut belum mampu terpenuhi sehingga harus mengimpor dari negara lain. Ini karena memang negara ini memiliki lahan yang cukup sempit untuk dapat menghasilkan sayuran yang berlebih.
Ditinjau dari membaiknya keadaan pariwisata yang semakin membaik, membuat angka permintaan di Singapura menjadi semakin meningkat. Salah satu permintaan tersebut adalah dari bidang pertanian khususnya sayur-sayuran.
Indonesia sendiri memiliki lahan yang cukup luas, bahkan tidak sedikit dari penduduknya yang memiliki profesi sebagai petani mauapun pekebun. Hasil pertanian Indonesia juga dibilang sangat bagus, bahkan taksedikit yang sudah menjadi komoditas andalan untuk diekspor ke luar negeri.
Di era yang maju ini, petani Indonesia juga terus berinovasi menyesuaikan dengan permintaan pasar. Sudah banyak dari bidang pertanian yang menggunakan peralatn yang modern, sehingga mempermudah pekerjaan serta meningkatkan jumlah produksi tanpa harus mengurangi kualitas produk.
Sayur-sayuran dapat tumbuh dengan baik dan sehat di Indonesia. Tentunya dengan perlakuan khusus dari pemilik pertanian namun tetap memperhitungkan nilai minimal penggunaan pestisida. Dengan menggunakan bahan berkualitas, mampu menghasilkan sayur yang sehat dan sangat layak konsumsi.
Lalu bagaimana potensi ekspor sayur ke Singapura? Tentunya potensi ekspor ke Singapura sangat besar kedepannya jika dilihat dari beberapa aspek tersebut. Dilihat dari Banyaknya lahan di Indonesia dan inovasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik
Baca Juga : Cara meyakinkan Buyer
Aspek yang Perlu Diperhatikan Melihat Potensi Ekspor Sayur Ke Singapura.
Melihat potensi ekspor sayur ke Singapura yang layak diperhtungkan, maka ada beberapa Aspek yang perlu diperhatikan. Apa saja aspek-aspek tersebut? Berikut penjelasannya.
Siap menerapkan GAP
GAP adalah singkatan dari Good Agriculture Practice yang dalam bahasa Indonesianya disebut NBB (Norma Budidaya Baik) yang meliputi proses produksi pertanian yang disertifikasi, teknologi yang maju ramah lingkungan, aman konsumsi untuk produk panennya, mempertahankan keanekaragaman hayati, usaha tani yang menguntungkan, mutu terjaga, memperhatikan kesejahteraan pekerja dan jelas asal usul tanaman.
Penerapan yang ditekankan dalam GAP ini adalah anti pestisida yang dilarang. Karena memang negara Singapura telah memiliki standart sendiri tentang kandungan pestisida dalam sayuran yang tercantum pada Ninth Schedule Food With Maximum Amount Pesticides.
Penggunaan pestisida bukannya tidak diperbolehkan sama sekali, namun jika ingin menggunakan tetp da standar minimalnya. Dengan demikian, sayuran yang dihasilkan akan tetap sehat dan tidak mengandung banyak zat kimia.
Jenis pestisida yang dilarang tersebut antara lain jenis Natrium 4-brom-2,5-diklorofenol Cas No 4824-78-6, 2,4,5-Triklorofenol Cas No 93-76-5 dan juga jenis lainnya yang sudah tercantum dalam Permen Pertanian No: 01/Permentan/OT. 140/1/2007 mengenai Daftar Bahan Aktif Pestisida Yang Dilarang dan Pestisida TerbatasMenyediakan Packing House.
Packing House yang dalam bahasa Indonesianya rumah pengemasan yaitu tempat untuk menampung sementara hasil produksi pertanian yang memang dipersiapkan untuk memenuhi syarat yang ditetapkan sebelum kemudian dapat diedarkan ke masyarakat.
Packing house yang ideal harus terdaftar di Kementrian sesuai dengan peraturan, karena nantinya akan diperjual belikan dengan label yang sehat dan mampu dipertanggungjawabkan.
Standart packing house yang baik seharusnya memenuhi beberapa unsur, antara lain : 1). Terhindar dari paparan sinar matahari ataupun hujan secara langsung agar kualitas tetap terjaga dan tidak terjadi perkembangan bakteri. 2). Terdapat ventilasi yang baik, sehingga suhu ruangan terjaga dan terhindar dari menurunnya kualitas produk serta membuat para pekerja menjadi nyaman. 3). Memiliki lantai yang memudahkan pergerakan barang maupun pekerja, bisa terbuat dari keramik atau beton. 4). Pencahayaan yang cukup baik, sehingga pengecekan terhadap produk dapat maksimal.Pastikan sudah memiliki NIB dan beberapa persyaratan lain
NIB adalah Nomor Izin Berusaha, yang mana ini sangat penting untuk persyaratan untuk menjadi eksportir, termsuk persyaratan yang lainnya. Saat ini pemerintah sudah mempermudah bagi calon eksportir dalam hal perizinan NIB ini.
Pendaftaran NIB sekarang sudah dapat dilakukan secara online, sehingga siapa saja dapat mengakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Semakin mudah saja untuk melakukan ekspor ke luar negeri.
Bahkan bagi perorangan yang belum memiliki PT atau CV tetap dapat melakukan ekspor dengan perizinan perorangan atau yang disebut single submition. Jadi ini sangat memudahkan bagi petani yang memang sudah memenuhi syarat dan ingin mengekspor sayurannya ke Singapura.
Persyaratan lain yang juga penting adalah memiliki NPWP, daftar di Dinas Perindag, dan beberapa persyaratan ekpor lainnya.Pastikan menggunakan Direct Call.
Yang satu ini juga sangat penting kaitannya dengan jasa pengiriman. Karena yang dikirim merupakan sayuran yang notabenya memang tidak tahan lama pada suhu tertentu.
Direct Call merupakan solusi pengiriman yang efektif untuk komoditas jenis ini. Direct call merupakan jenis pengiriman yang mengangkut barang dari tempat pemuatan langsung menuju ke daerah tujuan.
Dengan adanya direct call ini membuat barang khususnya sayuran sampai ke tujuan dengan waktu yang lebih singkat. Dengan demikian sayur akan tetap sehat dan segar.
Selain itu, keuntungan lainnya dari direct call ini adalah biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Tentu ini sangat efektif dan aman bagi eksportir sayur dan buah untuk mengirimkan barangnya dengan aman, sehingga menjaga kepuasan negara importir.
Begitu tadi ulasan mengenai potensi ekspor sayur ke Singapura yang penting untuk dibahas. Dengan memenuhi aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas, petani bisa menembus ekpor sayuran ke Singapura dengan mudah. Di era serba digital ini bahkan perizinan sangat mudah dilakukan.
Jika direct call menjadi solusi pengiriman ekspor sayur, jasa pengiriman barang ekspor yang lainnya dapat dilakukan dengan jasa pengiriman lain. Pastikan untuk menggunakan misteresportir.com untuk pengiriman barang ekspor ke luar negeri. Jasa pengiriman yang satu ini dipastikan aman dan terpercaya. Jadi, tak usah ragu lagi untuk menggunakan misterexportir.com untuk barang sampai dengan aman dan sampai tujuan dengan cepat.