Peluang ekspor produk khas Indonesia memang sangat terbuka lebar.
Salah satu faktor utamanya adalah karena Indonesia memiliki berbagai keunikan yang sangat menarik di mata dunia.
Indonesia terdiri dari masyarakat yang memiliki banyak macam kebudayaan dan keunggulan tersendiri.
Dengan banyaknya kebudayaan inilah Indoesia bisa menghasilkan produ-produk khas yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Oleh karena itu, dengan adanya keunikan produk ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengambil kesempatan melalui ekspor ke pasar luar negeri.
Hingga saat ini, sudah banyak sekali budaya Indonesia yang menarik perhatian internasional.
Beberapa di antaranya bahkan sudah memilik penggemar tersendiri seperti kain batik, tarian tradisional, dan makanan khas Indonesia.
Nah, berikut ini Mister Exportir akan menjelaskan informasi seputar komoditas ekspor produk khas Indonesia yang bisa dijadikan peluang usaha bagi Sobat sekalian.
Peluang Ekspor Produk Khas Indonesia
Batik
Batik adalah kain tradisional Indonesia dengan kekhasan berupa guratan corak atau motif yang dihasilkan oleh tinta malam.
Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Motif-motif kain batik yang unik memang telah lama menjadi perhatian, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Seiring perkembangannya, batik menjadi salah satu item yang sering kali tampil di peragaan fashion internasional.
Kepopuleran batik semakin menambah peluang usaha bagi masyarakat untuk lebih mengembangkan pasar produk kain kebanggaan Indonesia ini ke mancanegara.
Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor batik pada tahun 2020 mencapai USD 43,08 juta atau sekitar Rp632 miliar.
Sementara itu, negara tujuan ekspor batik Indonesia yang terbesar di antaranya Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Batik Indonesia dianggap memiliki berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif di pasar domestik dan internasional serta berhasil menjadi market leader di pasar batik dunia.
Popularitas batik Indonesia juga semakin meningkat dengan banyaknya tokoh dunia yang telah mengenakan batik di dalam forum internasional.
Selain itu, banyak pula desainer fashion kelas dunia yang mulai mengadopsi batik Indonesia dalam koleksi karya busana mereka.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, saat ini industri batik mencapai 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra dan menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja.
Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi industri batik Indonesia untuk terus memperluas akses pasar ekspor ke luar negeri.
Makanan Olahan
Bicara soal makanan, Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan makanan dengan rasa yang lezat.
Beberapa makanan khas Indonesia bahkan telah dikenal kelezatannya hingga ke seluruh dunia, seperti nasi goreng, rendang, dan lainnya.
Tidak hanya makanan berat, Indonesia juga memiliki kesempatan yang besar dalam produksi pangan olahan. Salah satunya yaitu produk makanan olahan kering yang bisaa dieskpor.
Kementerian Perdagangan menyebut bahwa permintaan ekspor makanan olahan Indonesia masih tinggi.
Hal ini tercermin dari kinerja perdagangan komoditas tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Pada periode Januari hingga Mei 2020, ekspor produk makanan olahan meningkat sebesar 7,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi USD1,32 miliar.
Negara tujuan ekspor makanan olahan Indonesia utamanya ada di kawasan Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
Tercatat, nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke AS mencapai USD293,6 juta setara 22,11 persen dari total pangsa pasar keseluruhan.
Beberapa produk makanan olahan yang berhasil tembus ke pasar ekspor di antaranya permen, mie instan, biskuit, dan lainnya.
Komoditas makanan olahan masih memiliki permintaan besar di luar negeri sehingga kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia masih sangat terbuka lebar.
Beberapa produk makanan olahan yang bisa menjadi ide bisnis untuk diekspor adalah keripik pedas, kue kering, jajanan kering seperti basreng, seblak, dan lainnya.
Kerajinan Tangan
Usaha kerajinan tangan masih menjadi salah satu penyumbang nilai ekspor bagi sektor industri.
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan kerajinan tangan.
Jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kerajinan juga semakin bertambah setiap tahunnya.
Berbagai produk kerajinan tangan dihasilkan setiap harinya dengan beragam bentuk dan inovasi.
Produk-produk seni kriya bahkan tercatat menjadi yang tertinggi diekspor dari sektor ekonomi kreatif
Produk-produk yang dimaksud di antaranya perhiasan, patung perak, dan berbagai produk yang berhubungan dengan kerajinan tangan.
Salah satu negara tujuan ekspor utama produk kerajinan tangan Indonesia adalah Jepang.
Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor produk kerajinan Indonesia ke Jepang pada periode Januari hingga Mei 2021mencapai USD10,32 juta.
Beberapa produk kerajinan yang memiliki nilai ekspor tinggi adalah bingkai kayu, keranjang rotan, keranjang anyaman berbahan nabati, dan wig sintetis.
Ke depannya, peluang usaha kerajinan tangan ini akan semakin terbuka jika pelaku usaha dapat memaksimalkan pemanfaatan aspek pendukung seperti inovasi, teknologi, dan pemasaran.
Jamu
Jamu merupakan minuman yang berfungsi sebagai obat tradisional dan dibuat dari bahan alami seperti rempah-rempah.
Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara tropis yang menyimpan rempah-rempah bernilai jual tinggi.
Minuman herbal seperti jamu telah menjadi komoditas yang sangat melekat dengan bidang pengobatan di tengah masyarakat Indonesia.
Tidak hanya dinikmati di pasar dalam negeri, kini jamu juga telah merambah ekspor ke berbagai negara.
Hal ini karena khasiat jamu yang dikenal sangat baik untuk kesehatan.
Berdasarkan catatan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Jamu Indonesia pada 2021 secara keseluruhan mencapai USD41,5 juta.
Sementara itu, negara tujuan utama ekspor jamu dari Indonesia masih didominasi oleh kawasan Timur Tengah, yaitu Arab Saudi. Jamu juga telah tembus ekspor ke pasar Nigeria.
Produk jamu adalah bentuk pemanfaatan sumber daya alam indonesia di bidang kesehatan yang sangat potensial dikembangkan di ranah ekspor.
Selain sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, ekspor produk jamu juga dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat terutama pelaku usaha.
Furnitur
Produk furnitur khas Indonesia terus mendapat perhatian karena telah berhasil tembus pasar ekspor berbagai negara.
Kementerian Perindustrian mencatat pada periode Januari hingga Agustus 2021, nilai ekspor produk furnitur mencapai USD1,61 miliar.
Nilai ini merupakan peningkatan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu tumbuh sebesar 36 persen.
Produk furnitur khas Indonesia memang diminati oleh pasar dunia terutama berupa mebel kayu ukiran.
Salah satu ukiran khas yang terkenal adalah corak motif Bali yang banyak diminati oleh pasar negara Mesir.
Selain corak Bali, Indonesia masih memiliki banyak sekali motif ukiran yang indah serta menarik.
Potensi ini bisa dimaksimalkan sehingga produk furnitur khas Indonesia akan semakin dikenal dan bernilai ekspor tinggi.
Hal ini menambah kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia sehingga komoditas produk furnitur khas Indonesia dapat turut serta menyumbang pendapatan ekonomis bagi masyarakat.