Berbicara mengenai pasar tentu tidak lepas dari kegiatan perekonomian. Dalam kegiatan perekonomian pasar, terdapat mekanisme permintaan dan penawaran. Permintaan mewakili dari keinginan konsumen, sedangkan penawaran mewakili produsen atau penjual.
Penjual menawarkan harga dari produknya dan konsumen meminta harga yang diinginkan hingga mencapai kesepakatan harga.
Pengertian Keseimbangan Pasar
Bertemunya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli ini dinamakan keseimbangan pasar (market equilibrium). Keseimbangan ini memiliki arti penting guna mengendalikan harga.
Jika harga terlalu tinggi maka permintaan akan berkurang dan jika harga terlalu rendah maka permintaan akan meningkat. Ketika harga yang ditawarkan penjual seimbang dengan harga yang diminta pembeli maka baik penjual dan beli sama-sama diuntungkan.
Kondisi dimana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut surplus. Sebaliknya, kondisi dimana jumlah permintaan lebih besar dari penawaran dinamakan shortage. Sebuah keseimbangan pasar ditandai dengan kurva yang saling berpotongan antara permintaan dan penawaran.
Proses Keseimbangan Pasar
1. Penjual Menyediakan Barang Sesuai Permintaan
Merupakan tugas penjual untuk menyediakan barang sesuai dengan permintaan pembeli. Penjual harus mengetahui seberapa besar kebutuhan permintaan pasar sehingga dapat mengestimasi barang yang disediakan.
Jika barang yang disediakan terlalu banyak sementara permintaan menurun, akan berpengaruh pada perubahan harga. Oleh karena itu keseimbangan pasar diperlukan agar harga tidak melonjak terlalu tinggi atau menurun drastis.
2. Persediaan Barang Sesuai Penawaran Pembeli
Persediaan barang sangat penting untuk mendukung keseimbangan pasar. Ketersediaan barang oleh pembeli dan jumlah barang yang diinginkan konsumen jika tidak seimbang akan berpengaruh pada harga barang.
Persediaan barang yang kurang akan membuat barang menjadi langka, begitupun jika persediaan barang terlalu banyak akan membuat barang lama keluar.
3. Keseimbangan Permintaan dan Ketersediaan barang
Kebutuhan pembeli akan suatu barang membuat penjual harus memastikan ketersediaan barangnya dalam suatu periode tertentu. Penjual yang paham pasar, akan
melihat kebutuhan pembeli sehingga tidak terjadi penumpukan barang atau kelangkaan barang. Maka saat ketersediaan dan permintaan barang sesuai, terjadilah keseimbangan.
4. Penentuan Harga
Keseimbangan permintaan dan ketersediaan barang juga berpengaruh pada harga barang. Harga barang akan disesuaikan dengan kondisi pasar.
Ketika penjual menawarkan harga dari barangnya dan pembeli melakukan penawaran hingga tercapai kesepakatan harga, maka terjadilah harga keseimbangan.
Fungsi Keseimbangan Pasar
1. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta disertai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi ini digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga.
Sesuai dengan hukum permintaan, yaitu jika harga barang naik maka permintaan akan menurun, dan sebaliknya jika harga barang turun maka permintaan akan meningkat.
Ketika harga barang turun, akan tercipta kondisi persaingan antar konsumen sehingga penjual perlu mendongkrak harga barang sehingga mencapai keseimbangan harga dengan jumlah barang yang tersedia.
Begitupun ketika harga naik, akan tercipta persaingan bisnis antar penjual agar konsumen memilih barang dari penjual tersebut hingga akan mendorong ke arah keseimbangan pasar.
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran dapat ditunjukkan oleh hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual. Fungsi ini digunakan untuk menganalisa kemungkinan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual.
Fungsi penawaran bekerja menurut hukum penawaran, dengan menerapkan asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain yang mempengaruhi dianggap tetap), kenaikan harga barang akan diikuti dengan kenaikan jumlah yang ditawarkan.
Begitu pula sebaliknya, apabila harga turun, maka akan diikuti penurunan jumlah barang yang ditawarkan. Apabila harga barang yang ditawarkan tinggi bahkan melebihi harga keseimbangan, dapat terjadi pergeseran keseimbangan berupa kelebihan penawaran.
Kelebihan penawaran ini dinamakan market surplus. Akibatnya penjual akan bersaing menawarkan barang tersebut karena jumlah barang yang melimpah.
Di sisi lain, jumlah pembeli akan barang tersebut sedikit. Konsekuensinya adalah harga akan turun sehingga dapat mendorong jumlah permintaan dan penawaran menuju keseimbangan pasar.
Menghitung Keseimbangan Pasar
1. Menggunakan Tabel
Untuk mencari keseimbangan harga dan jumlah, diperlukan tabel yang berisi:
- P = Harga
- QD = Jumlah yang diminta
- QS = Jumlah yang ditawarkan
Berikut contoh kasusnya:
Tabel Permintaan dan Penawaran Bakso
Dari tabel diatas dapat terlihat pada harga berapa jumlah harga yang diminta (Qd) sama dengan jumlah yang ditawarkan (Qs) sehingga dapat menentukan keseimbangan Harga.
2. Menggunakan Kurva
3. Menggunakan Rumus
Rumus Keseimbangan Pasar
Permintaan (Demand) = Penawaran (Supply)
QD = QS = QE
PD = PS = PE
Dimana:
Qd = Jumlah yang diminta
Qs = Jumlah yang ditawarkan
Pd = Harga yang diminta
Ps = Harga yang ditawarkan
E = Titik keseimbangan
Contoh soal:
Fungsi permintaan barang menunjukkan Qd = 40 – P, dan fungsi penawaran barang menunjukkan Qs= 4P – 50.
Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar?
Penyelesaian:
Qd = Qs
40 – P = 4P – 50
-P – 4P = -50 – 40
-5P = -90
P = 18
Dengan demikian ditemukan harga (P) keseimbangan pasar adalah 18.
Selanjutnya untuk mencari jumlah (Q), masukkan P ke dalam salah satu fungsi persamaan di atas
Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Jadi, jumlah (Q) keseimbangan pasar sebesar 22.
Pengendalian Harga dalam Keseimbangan Pasar
Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi pasar sehingga keseimbangan pasar sulit terbentuk. Harga barang seringkali fluktuatif hingga berakibat pada keseimbangan pasar yang tidak bisa diprediksi.
Harga yang terlalu rendah akan merugikan penjual atau produsen, dan harga yang terlalu tinggi merugikan pembeli atau konsumen. Maka tujuan pengendalian harga ini untuk melindungi produsen dan konsumen.
Untuk membantu menuju keseimbangan pasar, pemerintah membuat kebijakan penetapan harga dasar dan harga maksimum untuk menstabilkan harga barang.
1. Pengendalian Harga Dasar atau Terendah (price floor)
Pengendalian harga dasar merupakan penentuan harga terendah yang boleh dijual oleh produsen. Kebijakan ini diambil ketika harga jual barang terlalu rendah sehingga beresiko merugikan produsen.
Dengan kebijakan ini, diharapkan produsen bisa memanfaatkan situasi dengan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply).
Apabila ada kelebihan seperti ini, pemerintah akan membeli kelebihan barang tersebut, disimpan, dan dijual kembali di kemudian hari.
Kurvanya akan berbentuk seperti ini:
2. Pengendalian Harga Tertinggi atau Maksimum (price ceiling)
Kebalikan dari pengendalian harga rendah, pengendalian harga tertinggi merupakan penetapan harga jual tertinggi atau maksimum yang diperkenan sehingga barang bisa dibeli oleh konsumen dengan harga wajar.
Jadi produsen diperbolehkan menggunakan harga yang sama atau kurang dari itu, namun tidak boleh melebihi harga tersebut. Tujuan kebijakan ini untuk menstabilkan harga barang sehingga tetap bisa dijangkau oleh konsumen.
Penentuan harga tertinggi dapat membuat kelebihan permintaan dari konsumen pula, sehingga nantinya akan ada kelangkaan barang atau kekurangan pasokan barang (shortage).
Untuk menangani hal ini, maka produsen harus mampu menjaga ketersediaan barang atau mengimpor barang dan mendorong kegiatan produksi. Langkah ini diambil untuk menjaga ketersediaan barang sehingga keseimbangan pasar tetap terjaga.
Berikut kurva pengendalian harga tertinggi:
Itulah informasi mengenai cara menghitung keseimbangan pasar. Keseimbangan harga pasar bisa diraih jika pasar merupakan suatu jenis pasar yang sempurna. Namun, jika pasar merupakan jenis pasar monopsoni atau oligopsoni, maka harga akan ditentukan oleh pembeli, karena jumlah penawaran sangat berlebih.