Dominasi sektor hasil laut Indonesia kian lama semakin menguasai pasar hasil laut dunia. Dengan dukungan sumber daya kelautan yang begitu luas. Banyak sekali komoditas hasil laut dapat dieksplorasi. Semakin tingginya permintaan dunia Internasional juga merupakan faktor pendukung meningkatnya ekspor hasil laut. Salah satunya adalah ekspor udang vaname. Negara tujuan ekspor udang vaname juga semakin banyak.
Dengan nilai ekspor jenis perikanan lebih dari 85% dari keseluruhan ekspor udang. Nilai ekspor udang vaname Indonesia sendiri merupakan urutan ke-3, pertama Thailand kemudian India. Budidaya udang vaname relatif lebih mudah jika bandingkan dengan udang jenis lain. Seperti udang windu, yang rawan terkena penyakit dan virus. Selain itu budidaya udang vaname dapat menggunakan air tawar.
Budidaya Udang Vaname
Tingginya nilai ekspor udang vaname tidak hanya menguntungkan pemerintah. Bagi masyarakat, potensi untuk meraup keuntungan dengan budidaya udang vaname juga masih tinggi.
Dalam melakukan budidaya udang vaname dapat menggunakan air tawar. Sehingga peluang ini terbuka bagi siapapun. Beberapa langkah untuk budidaya udang vaname:
- Lokasi, mempersiapkan lokasi untuk budidaya udang vaname dapat dilakukan dimana saja. Taman belakang, atau kebun yang tidak dipakai.
- Persiapan Kolam. Penggunaan terpal serta pengelolaan air atau fermentasi air agar air menjadi payau. Selain itu pembasmian hama dapat dilakukan sebelum pengisian air.
- Bibit, dalam pemilihan bibit sebisa mungkin memiliki ukuran yang seragam.
- Penyebaran bibit, sebaiknya selalu memeriksa suhu saat akan menyebar bibit. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan udang vaname dari stress.
- Pemberian pakan, banyaknya pakan tergantung terhadap luasan kolam. Semakin luas kolam semakin banyak udang, semakin banyak pula pakannya.
Tidak hanya permintaan untuk negara tujuan ekspor udang vaname yang tinggi. Permintaan lokal udang vaname pun tinggi. Sebagai alternatif udang jenis lain yang harganya relatif lebih mahal.
Mempersiapkan Udang Vaname untuk Ekspor
Tantangan untuk melakukan ekspor udang vaname masih tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai prosedur dan syarat menjadi eksportir juga masih banyak. Namun sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual, salah satunya adalah dengan melakukan ekspor.
Bantuan serta penyuluhan dari pemerintah tentunya sangat penting untuk memenuhi permintaan negara tujuan ekspor udang vaname.
Sebelum mempersiapkan udang vaname untuk ekspor. Pertama harus mempersiapkan badan usaha yang siap menjadi eksportir. Bagi badan usaha yang menginginkan menjadi eksportir, harus melengkapi syarat berikut:
- Memiliki badan usaha, dapat berupa PT, CV, UD maupun koperasi
- Mendaftarkan diri menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan memiliki NPWP
- Mendaftarkan Izin usaha atau surat izin industri, dan juga Nomor induk kepabeanan
Setelah mempersiapkan badan usaha untuk dapat melakukan ekspor. Selanjutnya adalah mempersiapkan dokumen untuk ekspor. Dokumen ekspor sendiri terbagi dua.
Baca juga, Negara Tujuan Ekspor Kepiting
1. Dokumen yang dari badan usaha (Internal)
Dalam dokumen internal terdapat beberapa dokumen dan persuratan, seperti:
- Proforma Invoice
- Commercial Invoice
- Packing List
- Sertifikat produk
- Garansi
- Serta Rincian Transaksi Ekspor
2. Dokumen dari pemerintahan (eksternal)
Dokumen pendukung ekspor yang dari pemerintahan, antara lain:
- Sertifikat kualitas/ kesehatan dari Dinas Perikanan
- Surat keterangan asal dari Dinas Perdagangan
- Aero Bill dan Bill of Lading dari Perusahaan Logistik
- Asuransi dari perusahaan asuransi
- Yang terakhir adalah sertifikat analis
Setelah semua persyaratan telah terpenuhi. Pegiat budidaya sudah bisa mengirimkan ke negara tujuan ekspor udang vaname. Tentu saja kemudahan ini dapat maksimal jika pemerintah turun tangan dan membantu UMKM untuk dapat melakukan ekspor.