Komoditas ekspor sektor perikanan Indonesia memang sudah lama memiliki jangkauan pasar yang luas hingga ke berbagai negara.
Indonesia merupakan negara maritim yang mempunyai kekayaan hasil laut menakjubkan.
Kekayaan ini tercermin dari berlimpahnya produk hasil laut dan perikanan yang mampu memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.
Ekspor produk perikanan dan kelautan selalu mencatat nilai yang cukup besar.
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga akhir Desember 2019, kawasan konservasi perairan Indonesia memiliki luas sekitar 23,14 juta hektar atau 7,12% dari luas perairan yang dimiliki Indonesia.
Selain dari hasil laut, usaha budidaya perikanan juga semakin giat ditekuni oleh pelaku usaha Indonesia.
Terbukti, perpaduan dari hasil laut dan budidaya seperti tambak menghasilkan produksi perikanan yang besar di masyarakat sehingga bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor.
Perikanan adalah salah satu sektor yang hingga saat ini menjadi andalan bagi pembangunan nasional.
Ekspor Produk Perikanan Indonesia
Pada tahun 2019, nilai ekspor hasil perikanan Indonesia diperkirakan mencapai nilai Rp73,6 miliar.
Beberapa komoditas hasil laut Indonesia yang banyak dicari di antaranya udang, tuna, cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut.
Banyaknya hasil produksi perikanan di Indonesia perlu dipertahankan dan dijaga agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka waktu lama.
Pada tahun 2020, Indonesia berhasil menjadi negara yang menempati posisi ke-8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada 2020 mencapai USD5,2 miliar, meningkat sebesar 5,7% dibandingkan total ekspor tahun 2019.
Selanjutnya secara kumulatif, nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari hingga Juni 2021 mencapai USD2,6 miliar atau naik 7,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bahkan di bulan-bulan selanjutnya, komoditas perikanan Indonesia terus mencatatkan kenaikan ekspor yang signifikan.
Sementara itu, negara tujuan ekspor komoditas perikanan Indonesia di antaranya Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, negara-negara di kawasan ASEAN, Uni Eropa, dan Australia.
Komoditas Ekspor Sektor Perikanan Indonesia
Berikut ini beberapa komoditas ekspor sektor perikanan Indonesia yang memiliki permintaan tinggi di pasar internasional.
Udang
Udang adalah hasil laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia.
Hingga saat ini, udang adalah komoditas perikanan Indonesia yang memiliki permintaan paling tinggi di pasar ekspor.
Pada tahun 2020, udang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia di sektor perikanan dengan nilai ekspor mencapai USD2,04 miliar dan menyumbang 8,8% terhadap total eskpor perikanan secara keseluruhan.
Komoditas udang yang diekspor masih didominasi oleh produk udang beku yang belum diolah.
Beberapa daerah penghasil udang yang terkenal di Indonesia adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Lampung.
Permintaan udang di pasar internasional masih terus mengingkat dan di pasar domestik pun tetap ramai sehingga peluang dan kesempatan pelaku usaha Indonesia sangat terbuka lebar.
Tuna, Cakalang, Tongkol
Komoditas perikanan berupa tuna, cakalang, dan tongkol memang kerap kali tak terpisahkan sebab adanya kemiripan di antara ketiganya.
Di Indonesia sendiri, Tuna, Cakalang, Tongkol (TCT) merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar kedua setelah udang.
Pada tahun 2020, nilai ekspor komoditas ini mencapai angka USD724 juta dan menyumbang sebesar 5,0% dari total ekspor perikanan secara keseluruhan.
Negara tujuan utama ekspor komoditas tuna, cakalang, dan tongkol asal Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Italia dan Saudi Arabia.
Adapun, salah satu daerah penghasil komoditas ini yang terbesar di Indonesia adalah Sulawesi.
Sama seperti udang, permintaan ekspor komoditas tuna, cakalang, tongkol juga terhitung besar dan semakin meningkat tiap tahun.
Oleh karena itu, kesempatan bagi para pelaku usaha komoditas ini juga semakin terbuka lebar.
Cumi, Sotong, Gurita
Selain ikan dan crustacea, kelompok hasil perikanan yang satu ini juga sangat diminati.
Cumi, sotong, dan gurita adalah salah satu komoditas perikanan Indonesia yang mempunyai nilai jual tinggi dan nilai ekspor yang tinggi.
Pada tahun 2020, nilai ekspor komoditas ini mencapai USD509 juta atau menyumbang sebesar 6,0 % dari total ekspor perikanan secara keseluruhan.
Negara tujuan ekspor utama komoditas cumi, sotong, dan gurita dari Indonesia adalah Tiongkok dan negara-negara di kawasan ASEAN.
Berdasarkan data pemerintah, permintaan ekspor komoditas ini masih akan terus tinggi di berbagai negara tujuan ekspor sehingga kesempatan bagi pelaku usaha Indonesia pun masih terbuka.
Rajungan dan Kepiting
Rajungan dan kepiting adalah komoditas sektor perikanan yang berasal dari hasil perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
Komoditas ini biasanya diekspor dalam bentuk beku , segar, dan olahan.
Kepiting dan rajungan memiliki kesamaan karena berasal dari jenis yang sama serta memiliki harga jual tinggi di pasaran.
Pada tahun 2020, nilai ekspor komoditas rajungan dan kepiting tercatat mencapai USD368 juta atau sekitar 6,8% dari total eskpor perikanan secara keseluruhan.
Negara tujuan ekspor utama komoditas rajungan dan kepiting asal Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
Adapun, penghasil komoditas ini tersebar di beberapa daerah, salah satunya yang terkenal adalah Jawa Tengah.
Rumput Laut
Rumput laut juga termasuk salah satu komoditas perikanan Indonesia yang memiliki pasar ekspor dan bernilai jual tinggi.
Bahkan, Indonesia berhasil menjadi salah satu eksportir terbesar untuk produk olahan rumput laut di seluruh dunia, terutama produk rumput laut kering.
Pada tahun 2020, nilai ekspor komoditas rumput laut asal Indonesia mencapai USD280 juta atau sekitar 11,4% dari total nilai ekspor perikanan dan kelautan secara keseluruhan.
Beberapa daerah penghasil rumput laut yang terbesar di Indonesia di antaranya Batam, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Adapun, negara tujuan ekspor rumput laut Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Tiongkok, Australia, dan negara-negara ASEAN.
Saat ini, tidak hanya produk rumput laut utuh saja yang diminati di pasar ekspor, namun berbagai produk turunan dan olahan dari bahan ini juga sudah mulai tembus ke berbagai negara.
Beberapa produk tersebut di antaranya agar-agar dan karaginan.
Rumput laut dapat dimanfaatkan dalam industri pangan dan non-pangan.
Misalnya, rumput laut dapat menjadi bahan tambahan pangan pada bakso, nugget, sirup, es krim, yogurt, jus, dan jeli serta dapat juga digunakan untuk produksi cat, tekstil, pasta gigi, kosmetik seperti lotion, sabun, dan sampo.
Hingga saat ini, komoditas ekspor sektor perikanan Indonesia menunjukkan kinerja ekspor yang positif.
Hal ini tercermin dari terus meningkatnya ekspor sektor perikanan selama beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan ekspor terutama tidak hanya produk mentah, tetapi juga berbagai produk perikanan olahan lainnya yang dapat menambah nilai ekonomis di masyarakat.
Tingginya permintaan dunia terhadap komoditas perikanan merupakan angin segar yang harus dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar secara internasional.