Komoditas ekspor produk kelapa Indonesia merupakan salah satu komoditas unggulan yang bernilai jual tinggi di pasar internasional.
Indonesia dapat dikatakan sebagai negara penghasil produk kelapa terbaik dan berkualitas. Hal ini didukung oleh iklim tropis yang sangat cocok untuk menjadi habitat tumbuhnya tanaman kelapa.
Tidak hanya kelapa utuhnya saja, bahkan produk turunan kelapa dari Indonesia juga memiliki peminat yang cukup tinggi di luar negeri.
Kelapa memang dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak fungsi dan menghasilkan banyak produk turunan. Mulai dari daun, batang, hingga buahnya dapat dijadikan produk yang bernilai jual.
Oleh karena itu, sebagai negara yang banyak ditumbuhi oleh tanaman kelapa, Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai negara penghasil produk kelapa yang dapat diekspor ke berbagai negara.
Dengan memanfaatkan sumber daya alam berupa tanaman kelapa dan menjadikannya sebagai komoditas yang beragam, masyarakat Indonesia dapat memperoleh keuntungan serta dapat berkontibusi dalam meningkatkan perekonomian negara.
Nah, Mister Exportir punya sederet informasi tentang komoditas ekspor produk kelapa Indonesia yang wajib banget kamu ketahui berikut ini.
Komoditas Tanaman Kelapa Indonesia dan Potensinya
Kelapa adalah tanaman tropis yang identik tumbuh di tepi-tepi pantai dan daerah kepulauan. Tanaman ini dapat ditemukan tumbuh secara luas di berbagai wilayah Indonesia.
Statistik menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara penghasil kelapa terbesar di dunia.
Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (Food and Agriculture Organization) menyebut bahwa Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar dunia pada tahun 2019 dengan total produksi mencapai 17 juta ton dalam setahun.
Sebagai tanaman tropis yang tumbuh di tempat khusus, tidak banyak negara yang bisa menjadi habitat kelapa dalam jumlah besar serta bisa memenuhi kebutuhan pasarnya sendiri.
Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi komoditas kelapa, yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik bahkan memiliki potensi ekspor yang besar.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari hingga Maret 2020 ekspor kelapa Indonesia mencapai jumlah fantastis, yaitu 1,53 juta ton dengan nilai sebesar USD819,26 juta (Rp11 Triliun).
Jumlah ini berhasil menempatkan kelapa sebagai komoditas ekspor perkebunan Indonesia terbesar keempat setelah sawit, karet, dan kakao.
Keberadaan tanaman kelapa yang berlimpah dan tumbuh subur di Indonesia rupanya dapat menghasilkan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional, terutama dapat menambah devisa negara dari sektor perkebunan.
Daerah Penghasil Kelapa Terbesar di Indonesia
Berdasarkan catatan dari Kementerian Pertanian, daerah penghasil produk kelapa saat ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu daerah yang menghasilkan produktivitas kepala tertinggi adalah Riau adalah dengan jumlah mencapai 14,31% rata-rata produksi kelapa nasional.
Pada tahun 2020, Provinsi Riau mencatatkan produksi kelapa sebesar 387,9 ribu ton dalam setahun. Jumlah ini memang sejalan dengan luas area perkebunan kelapa di Riau yang diperkirakan mencapai 418.270 hektare pada 2020.
Sementara itu, salah satu tempat perkebunan atau senntra penghasil kelapa yang paling terkenal di Riau ada di Kabupaten Indragiri Hilir. Tercatat hasil kelapa dari tempat tersebut memang menjadi langganan ekspor ke berbagai negara.
Daerah penghasil kelapa terbesar selanjutnya adalah Sulawesi Utara yang menyumbang 9,3% produksi kelapa nasional.
Pada tahun 2020, daerah ini menghasilkan produksi kelapa sebesar 262,9 ribu ton dalam setahun. Luas area perkebunan kelapa di Provinsi Sulawesi Utara diperkirakan mencapai 260,8 ribu hektar pada 2020.
Adapun, wilayah Provinsi Sulawesi Utara yang paling banyak menghasilkan produksi kelapa ada di Kabupaten Minahasa Utara dengan jumlah mencapai 37,1 ribu ton setahun.
Beberapa daerah penghasil kelapa terbesar di Indonesia selanjutnya secara berurutan adalah Jawa Timur yang menyumbang sebesar 8,89% produksi kelapa nasional, Maluku Utara 7.97%, Sulawesi Tengah 6.02%, Jawa Tengah 5.99%, Jambi, 3.66%, Maluku 3.29%, Lampung 3.24%, dan Jawa Barat sebesar 3%.
Komoditas Ekspor Produk Kelapa Indonesia dan Turunannya
Komoditas ekspor produk kelapa masih menjadi salah satu sektor yang banyak memiliki produk turunan atau olahan.
Hal ini tidak lepas dari manfaat kelapa yang sangat banyak, bahkan untuk setiap bagian tanaman yang dimilikinya.
Manusia di seluruh dunia telah menikmati kegunaan dan manfaat kelapa ini dalam kehidupan sehari-hari sejak dulu.
Secara umum, tanaman kelapa dapat diolah menjadi bermacam produk seperti gula, santan, lidi, dan lainnya. Bagian batang dari tanaman kelapa juga kerap kali dimanfaatkan sebagai kayu untuk membuat rakit dan perabotan.
Berikut ini beberapa produk turunan kelapa yang sudah menjadi kooditas ekspor dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha.
Kelapa Parut Kering
Kelapa parut kering adalah salah satu produk olahan kelapa yang cukup populer saat ini, terutama dengan tingginya permintaan ekspor dari berbagai negara.
Produk kelapa parut kering digunakan di berbagai industri, utamanya industri makanan. Beberapa kegunaannya antara lain untuk pembuatan tepung kelapa, krim kelapa, toasted coconut, manisan kelapa, dan coconut chips.
Produk kelapa ini rupanya sangat diminati di berbagai negara. Pada Juni 2021, sebanyak 23 ton kelapa parut kering asal Jawa Barat diekspor ke Kosta Rika.
Sebelumnya, kelapa parut kering asal Indonesia juga sudah masuk ekspor ke Irak, Tiongkok, Arab Saudi, Jepang, Kuwait, dan Ukraina.
Lidi
Lidi-lidi dari Indonesia saat ini sudah menembus pasar ekspor di berbagai negara. Lidi adalah sebuah benda yang biasanya terbuat dari tulang daun nyiur seperti kelapa dan nipah.
Di berbagai negara, lidi dapat digunakan untuk banyak kebutuhan seperti sebagai campuran bahan pembuatan asbes, sebagai lapisan dasar karpet, bahkan dijadikan hiasan.
Beberapa jenis lidi asal Indonesia yang diminati di pasar mancanegara adalah lidi sawit, lidi kelapa, dan lidi nipah.
Kementerian Pertanian mencatat volume ekspor komoditas lidi sawit sebanyak 8,5 ribu ton dengan frekuensi 119 kali di semester pertama tahun 2020, atau meningkat 34,9% dibandingkan periode sama di tahun 2019 yang hanya sebanyak 6,3 ribu ton dengan pengiriman sebanyak 81 kali saja.
Pada Desember 2020, sebanyak 25 ton lidi nipah asal Provinsi Kalimantan Timur berhasil diekspor ke pasar India. Kemudian pada Maret 2021 ekspor tersebut bertambah sebanyak 14 ton.
Negara-negara tujuan ekspor lidi Indonesia masih didominasi oleh pasar Asia Selatan dan Timur Tengah, di antaranya India, Pakistan, Dubai, dan Nepal.
Namun, beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand juga sudah menerima komoditas lidi asal Indonesia.
Gula Kelapa
Gula kelapa merupakan salah satu produk yang tergolong masih tradisional, tetapi memiliki nilai jual sampai ke pasar ekspor.
Hal ini karena gula kelapa memiliki kekhasan aroma, mineral, dan rasa yang menjadi favorit bagi khalayak.
Salah satu kegiatan ekspor gula kelapa Indonesia yaitu pada awal Desember 2021, Kementerian Perdagangan Indonesia melepas ekspor gula kelapa asal Banyumas senilai satu juta Euro atau Rp16 miliar ke Spanyol.
Tak tanggung-tanggung, ekspor gula kelapa asal Banyumas ke Spanyol ini akan terus berkelanjutan dengan jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun.
Sabut Kelapa
Sabut kelapa kerap kali dianggap sebagai produk yang memiliki nilai jual rendah. Akan tetapi, rupanya sabut kelapa ini memiliki banyak kegunaan.
Tidak hanya dicari oleh pasar domestik, kini sabut kelapa juga memiliki peminat yang tinggi di luar negeri.
Sabut kelapa merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh berbagai industri. Di luar negeri, sabut kelapa digunakan sebagai pengisi jok motor dan pengisi sofa furnitur.
Salah satu negara yang memiliki peminatan tinggi terhadap sabut kelapa Indonesia adalah Tiongkok dan Eropa.
