Kemajuan zaman tidak hanya merambah di dunia teknologi saja. Karena saat ini, biasanya akan dibarengi dengan kemajuan-kemajuan lain yang terjadi di berbagai lini kehidupan. Salah satunya tentu saja yang terjadi di sektor ekonomi.
Munculnya banyak jenis pasar menjadi hal yang wajar terjadi di dalam kegiatan ekonomi. Ketika pasar persaingan sempurna sudah tidak bisa berjalan dengan baik, maka akan terbentuk pasar persaingan tidak sempurna di tengah masyarakat.
Ada beberapa jenis pasar persaingan tidak sempurna yang berkembang, di antaranya adalah pasar monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.
Pasar oligopsoni adalah salah satu dari jenis pasar persaingan tidak sempurna, yang semakin banyak terjadi di tengah masyarakat.
Penasaran seperti apa penjelasannya? Berikut informasi tentang pengertian, ciri-ciri, dan contoh pasar oligopsoni yang ada di masyarakat.
Apa Itu Pasar Oligopsoni?
Pada dasarnya, pasar oligopsoni merupakan salah satu jenis pasar persaingan yang tidak sempurna selain pasar monopsoni. Nah, apa itu pasar persaingan tidak sempurna?
Pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah bentuk pasar yang mengalami kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang menjadi syarat pasar persaingan sempurna.
Hal ini terlihat di mana di pasar persaingan tidak sempurna, peran pembeli dan penjual sudah hilang. Kondisi ini mengakibatkan mereka tidak lagi memiliki keleluasaan, untuk menentukan atau menetapkan harga suatu produk seperti biasanya.
Lalu, apa itu pasar oligopsoni? Pasar oligopsoni merupakan salah satu jenis pasar yang memiliki dua atau lebih jumlah pembeli (biasanya pelaku usaha).
Di mana dalam bentuk pasar oligopsoni, pembeli menguasai pasar sebagai penerima pasokan, atau bahkan menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa di dalam pasar komoditas.
Artinya, pembeli memiliki peranan yang besar, dalam menentukan harga barang yang dijual di pasar tersebut. Pada pasar ini, pembeli menjadi pelaku usaha yang membeli bahan mentah atau barang setengah jadi. Kemudian menjual barang tersebut kepada konsumen akhir.
Bagaimana Ciri-Ciri Pasar Oligopsoni?
1. Memiliki Beberapa Pembeli
Ciri-ciri yang paling utama dari pasar oligopsoni adalah adanya beberapa pembeli yang menguasai pasar. Di mana beberapa pembeli ini memiliki peran penting di dalam pasar oligopsoni, misalnya menjadi pihak yang menentukan harga produk yang dijual.
2. Pembeli Didominasi oleh Para Distributor dan Bukan Konsumen
Pada umumnya, pembeli pada pasar oligopsoni merupakan para distributor (pelaku usaha), yang bertujuan untuk menjual kembali produk yang mereka beli kepada para konsumen.
Dengan kata lain, para pembeli di pasar oligopsoni memiliki peran sebagai penyalur (distributor) produk kepada konsumen akhir.
3. Produk yang Diperjualbelikan adalah Bahan Mentah
Di pasar oligopsoni, produk yang diperjualbelikan biasanya adalah bahan mentah atau barang setengah jadi. Misalnya, cengkeh, tembakau, padi, cabai, wortel, dan lain-lain.
Nantinya, pembeli yang merupakan distributor akan mengolah bahan tersebut menjadi produk jadi dan setelah itu baru dijual kembali kepada para konsumen akhir.
4. Harga Produk yang Dijual Cenderung Stabil
Produk-produk yang dijual di pasar oligopsoni memiliki harga yang cenderung stabil. Hal tersebut karena sudah ada ketentuannya bahwa harga produk di pasar ini memang harus stabil.
Tapi, jika ada kenaikan harga atau harga yang turun, biasanya tidak terlalu signifikan. Di sisi lain, penjual dan pembeli di pasar oligopsoni, biasanya akan saling bergantung satu sama lain.
5. Menjual Produk yang Sejenis
Produk yang diperjualbelikan di pasar oligopsoni tidak beragam, atau hanya sejenis saja. Biasanya, disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah tersebut.
Nah, jika di pasar tersebut menjual berbagai macam produk, maka pasar tersebut tidak bisa disebut sebagai oligopsoni. Jika demikian, maka pasar ini hanya berupa pasar umum.
6. Pendapatan yang Merata
Tidak seperti pasar persaingan tidak sempurna lainnya, pasar oligopsoni memiliki pembeli yang lebih dari satu. Sehingga, penjual tidak akan langsung merasa dirugikan. Di pasar oligopsoni juga ada ketergantungan yang terbentuk di antara pembeli dan penjual.
Contoh Pasar Oligopsoni yang Ada di Masyarakat
1. Produksi Rokok
Untuk produksi rokok, pabrik rokok akan membeli tembakau dari petani tembakau. Lalu ketika rokok sudah jadi, akan dijual kepada pembeli (yang disebut sebagai distributor). Oleh distributor, nantinya rokok-rokok tersebut akan dijual kembali pada konsumen akhir.
2. Pasar Wortel atau Cabai
Di pasar wortel atau cabai, para petani dapat menjual hasil panennya kepada beberapa pembeli (yang dalam hal ini adalah pedagang) yang ada di daerahnya. Kemudian, wortel atau cabai yang sudah dibeli tadi, akan dijual kembali ke kota oleh pedagang.
3. Jasa Konstruksi Bangunan
Ada banyak jasa konstruksi bangunan yang ada, tapi hanya beberapa pelanggan saja yang akan menggunakan jasanya. Tergantung dari pesanan yang sudah disepakati bersama.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopsoni
Di pasar oligopsoni, meskipun pembeli dianggap sebagai penguasa, hak-hak penjual masih terlindungi dengan sangat baik.
Alasannya, karena pasar oligopsoni memiliki beberapa jumlah pembeli.
Sehingga jika penjual merasa dirugikan oleh satu pembeli, ia bisa beralih ke pembeli yang lain.
Sehingga tidak terpaku hanya pada satu pembeli saja.
Meskipun pembeli bertindak sebagai penguasa dan berhak menentukan harga, mereka tetap tidak bisa semaunya.
Harga yang bisa ditentukan oleh pembeli harus tetap sesuai, agar pembeli mau menjual produknya kepada mereka.
Penjual di pasar oligopsoni bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, dibandingkan dengan di pasar lain.
Hal ini disebabkan karena jumlah pembeli yang banyak.
Harga produk yang dijual cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang fluktuatif.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pasar oligopsoni merupakan pasar persaingan yang tidak sempurna.
Meskipun demikian, proses jual beli di pasar ini tetap mengedepankan keadilan, menghindari adanya kecurangan, dan tidak menyalahgunakan kebebasan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa pasar oligopsoni dapat terorganisir dengan baik.
Kekurangan yang Dimiliki oleh Pasar Oligopsoni
Mudahnya menjual produk di pasar oligopsoni, berakibat pada kurangnya kualitas yang dimiliki oleh produk yang dijual.
Adanya jumlah pembeli yang banyak, menjadikan penjual tidak memperhatikan dan tidak bisa menjaga kualitas produknya.
Pasar oligopsoni biasanya rentan dengan kegiatan manipulasi. Di mana pembeli yang nakal, bisa dengan mudah memanipulasi pedagang di pasar ini.
Mereka bisa bekerja sama memanipulasi pedagang, untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Produk yang dijual tidak memiliki identitas yang pasti. Sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan bagi para pembeli.
Kemudahan dalam menjual produk di pasar oligopsoni, menjadikan penjual hanya fokus pada kegiatan penjualan saja. Jadi, tidak ada pengembangan kreativitas bagi bisnis mereka.
Demikian informasi tentang contoh pasar oligopsoni yang ada di masyarakat. Bahkan di setiap daerah, biasanya memiliki pasar oligopsoni untuk memaksimalkan potensi daerahnya. Bagaimana? Anda tertarik untuk mencoba bisnis ini?