Potensi Ekspor Provinsi Papua- Indonesia adalah negara yang terdiri atas ribuan pulau. Di pulau-pulau tersebut terpendam berbagai sumber daya alam yang menguntungkan. Salah satu provinsi di Indonesia yang patut diperhitungkan yaitu Papua. Papua adalah wilayah timur Indonesia yang memiliki pulau-pulau menawan. Di dalam buminya tekandung banyak sumber daya alam yang benilai tinggi.
Mohammad Nasir mengatakan bahwa Papua memiliki potensi yang sangat bagus dalam membantu mensejahterakan orang orang papua sendiri. Potensi itu meliputi berapa sektor seperti kehutanan, pertambangan, perkebunan, kelautan, dan industri.
Inilah Potensi Ekspor Provinsi Papua yang Sangat Potensial
Produk Kehutanan
Bedasarkan keputusan menhutbun nomor 891/ktps-ii/1999 bahwa Papua memiliki hutan seluas 42, 224 juta Ha, yang tentu saja di dalam nya hidup ribuan spesies tanaman. Hutan tersebut di kelompokkan ke dalam bebarapa fungsi seperti hutan lindung, suaka alam, dan hutan produksi.
Hutan lindung dan suaka alam berfungsi untuk menjaga kelestarian alam, seperti pengaturan tata air, sebagai tempat berlindung bagi flora dan fauna, sistem penyangga kehidupan dan sumber ilmu pengetahuan. Berbeda dengan hutan produksi yang mana fungsinya memproduksi kayu, rotan, gatah, dan lain sebagainya. Hutan produksi luasnya yaitu 30% dari luas keseluruhan hutan yang ada di papua. Produk hutan ini tentu akan sangat membantu perekonomian masyarakat, mereka bisa memanfaatkan hasil dari hutan produksi baik itu secara langsung seperti dalam bentuk mentah ataupun mereka olah terlebih dahulu seperti di buat menjadi kursi, ukiran ataupun patung.
Hasil Produk ini bisa diekspor ke luar negeri, di mana ada beberapa nilai posistif seperti orang luar akan tahu bahwa Indonesia, khususnya Papua mampu menghasilkan produk yang bagus dan tentunya ini akan membantu perekonomian daerah setempat juga meningkatkan devisa negara. Dari hasil hutan Papua telah mengekspor kayu ke china ketiga kalinya hingga mencapai 100 kontainer.
Selain hasil kayunya, rotan merupakan tumbuhan yang sangat di minati di dalam bahkan di luar negeri, hutan rotan di papua memiliki luas 2.215.625 ha. Menurut riset provinsi 2017 menyatakan bahwa 70% kebutuhan rotan di dunia di pasok dari Indonesia tak terkecuali papua. Rotan bisa di jadikan keranjang, meja, souvenir, dan lain-lain. Tak hanya itu, sagu juga tumbuh subur di hutan papua dan memang sagu adalah makanan pokok merea. Selain sebagai bahan pangan sagu juga dapat di olah untuk kegiatan industri berupa pembuatan bahan bakar (bioenergi).
Produk Pertambangan
Lain hal di sektor pertambangan, bahwasanya perekonomian Papua bertumbuh mejadi 24,68% pada kuarta II -2018 di pelopori oleh produksi pertambangan batu biji tembaga. Pertambangan menjadi unggulan yang roda perekonomian di papua selama kuartal II-2018. Produk pertambangan sangat berpotensi untuk peningkatan perekonomian, pasalnya lokasi penyimpanan cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia ada di Papua seperti lokasi tambang Gesberg. Cadangan itu meliputi emas sebesar 29,8 ons.
Kemudin cadangan tembaga sebesar 27% dari cadangan dunia ada di Papua. Jadi total cadangan emas di lokasi ini sebesar US$42 miliar, tembaga US$116 miliar, dan perak US$2,5 miliar. Salah satu wilayah di Papua yng memiliki potensi pertambangan seperti emas, batu bara, besi, batu kapur dan kualin yaitu wilayah Kabupaten Panial. Dan pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa PT. Inalum Persero telah sepakat dengan Freeport Mc Moran tentang akuisisi 51% saham PT. Freeport Indonesia (PTFI).
Berdasarkan CNBC Indonesia, dari kesepakatan ini artinya Indonesia memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 1.593,2 triliun, yang terdiri dari 38,8 miliar pound tembaga, 33,9 juta ounce emas, dan 153,1 juta ounce perak. Indonesia akan memperoleh keuntungan jika nilai cadangan dapat di kelola dengan baik. Menurut Executive Vice President Freeport Indonesia Toni Wenas Bhwasanya Freeport Indonesia mendapat kuota ekspor konsentrat tembagadari pemerintah indonesia sebasar 1,25 juta ton sampai 15 Februari 2019 yang berasal dari papua. Adapaun negara neagara yang yang mendapat pasokan konsentrat tembaga dari Freeport Papua yaitu Amerika, Korea, China, Jepang dan India.
Produk Perkebunan
Di Papua ada banyak perkebuan seperti perkebunan kopi, kelapa, dan vanili. Papua mampu mengsilkan tanaman kopi yang berkualitas, sebut saja kopi Papua bahkan sudah tidak diragukan lagi rasanya. Buktinya pada tahun 2018, diadakan Festifal Bumi Cendrawasih di mana kopi yang bersal dari Tiom, Kabupaten Lanijaya menjadi produk dengan rekor lelang paling mahal.
Selain itu, Papua mampu menghasilkan Kopi Arabika yang memiliki cita rasa yang khas yang disukai oleh orang-orang mancanegara seperti Amerika Serikat dan Swiss. Bahkan Starbuck Swiss mengakui bahwa cita rasa Kopi Arabika Papua tidak diragukan lagi. Kopi Arabika tumbuh di Pegunungan Jayawijaya.
Sekretaris Dinas Perkebunan Papua mengatakan bahwa ekspor tertinggi dari hasil perkebunan papua adalah kopi dan kakao. Selain itu, Papua menyiapkan tiga juta hektar lahan untuk perkebunan kelapa sawit, yang sudah terealisasi sekitar 38.800 hektar. Papua juga akan targetkan menjadi salah satu produsen sawit terbesar di Indonesia. Kepala Karantina Jayapura menyatakan bahwa ekpor non migas seperti pertanian tahun 2019 meningkat sebesar 29,1 % dari tahun sebelum nya.
Produk Kelautan
Laut ataupun pantai Papua sangatlah menawan, membuat turis loKal dan mancanegara tertarik untuk menjadikannya sebagai tujuan wisata. Panjang garis Pantai Papua yaitu 1170 mil di mana luas terotorialnya 45510 km. Dan di dalamnya hidup berbagai macam biota laut yang menakjubkan dan tentunya bernilai tinggi. Sumber daya perikanan laut memiliki potensi mencapai 1524800 ton/tahun sedangkan untuk perikanan darat sebesar 268100 ton/tahun.
Hasil produksi perikanan di lihat dari data statistik kelautan dan perikanan tahun 2012 ikan tuna sebesar 7876 ton, cakalang dan tongkol 15.825 ton, udang 11780 ton,dan prikanan lainnya 84857 ton, hasil ini mengalami peningkatan dari tahun 2008. Hal ini membuktikan bahwasanya papua berpotensi meningkatkan produksi perikanan nasional yang sangat menjanjikan. Bahkan Menteri Kelautan dan Perikanan yaitu Susi Pudjiastuti mendorong agar ekspor ikan dari papua kabupaten maumere langsung ke luar negeri seperti australia tidak muter muter dulu ke pengusaha dengan harga beli yang murah.
Industri/Manufaktur
Indusrti Papua yang juga berpotensi meningkatkan perekonomian. Ada beberapa kelompok industri yang berdiri di di sana seperti industri logam dan eleoktonik (34 unit usaha), industri makanan, minuman dan tembakau (25 unit usaha), industri kimia dan bahan bangunan(11 unit usaha) dan indusrti tekstil, pakaian dan kulit (6 unit usaha). Badan Puast Statistik Papua mengungkapkan pada tahun 2018 perekonomian Papua tumbuh signifikan menjadi 7,33% di bandingkan tahun sebelumnya yaitu 4,64%. Pertumbhan ini disokong oleh berbagai lapangan usaha. Di mana penggalian dan pertambangan menduduki puncak tertinggi, kemudia di dukung oleh produksi bijih besi logam yang tinggi.
Dari sektor-ektor di atas bisa dilihat bahwasanya Papua memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan perekonomia. Salah satunya melakukan ekspor ke negara luar sehingga hasil hasil dari sektor tersebut dapat menguntungkan dan mejadikan papua layak di perhitungkan di dalam maupun di luar negeri. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.