Reksadana, produk investasi yang terkenal merakyat ini memang cukup digemari dan menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin memulai investasi. Kalau kamu ingin tahu kenapa, mending kamu simak pengertian reksadana berikut ini.
Banyak orang yang belum tahu Apa itu Reksadana? Apa saja jenis Reksadana? Kenapa pilih investasi Reksadana? Apa itu Reksadana Pasar Uang? Apa itu Reksadana Saham? Apa itu Reksadana Pendapatan Tetap? Apa itu Reksa dana Campuran? Apa Biaya Reksadana? Apa itu Reksadana Syariah?
Alasan mengapa orang orang banyak memilih untuk menggunakan reksa dana sebagai alat investasi mereka adalah karena investasi ini merupakan investasi yang cukup mudah dan ramah dengan investor pemula.
Mengapa bisa dikatakan demikian? Yup karena investasi reksa dana bisa dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar namun potensi keuntungannya cukup besar. Reksa dana pun cukup mudah untuk dijalankan
Nah makanya kalau kamu merupakan pemuda yang masih produktif dan ingin memulai investasi untuk membuat keuangan kamu menjadi lebih baik, reksa dana bisa menjadi pilihan alternatif investasi kamu.
Jika kamu penasaran dengan alat investasi yang ramah pemula ini, yuk langsung kita bahas!
Pengertian Reksadana
Apa itu reksadana? Reksa dana merupakan salah satu alat atau instrumen investasi yang menggunakan dana himpunan dari masyarakat untuk kemudian dana tersebut dikelola untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Jika mengutip dari Bursa Efek Indonesia, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor.
Cara Kerja Reksadana
Kemudian modal yang sudah terhimpun tersebut diberikan kepada manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek.
Portofolio efek sendiri adalah sekumpulan efek seperti saham, obligasi, surat berharga, deposito, dan lainnya.
Manajer investasi yang mengelola modal himpunan investasi reksa dana tersebut pun di dalamnya terdiri dari tenaga ahli seperti komite investasi dan tim pengelola investasi.
Pengelolaan portofolio efek dari modal nasabah investor pun diatur berdasarkan perjanjian yang disusun sesuai peraturan pengawas pasar modal.
Orang yang bekerja di perusahaan manajer investasi pun harus sudah memiliki izin dari OJK di mana untuk mendapatkan izin tersebut, seseorang harus bisa lolos melewati ujian yang diberikan Panitia Standar Profesi.
Sehingga, dana yang dipercayakan kepada manajer investasi tersebut dipastikan aman dan terkendali karena sudah dikelola oleh ahlinya dan sudah diawasi
Lalu, pengelolaan portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi ini dikelola dengan cara memecah dana atau diversifikasi investasi ke beberapa instrumen.
Diversifikasi atau pemecahan dana investasi yang dilakukan ini dilakukan demi meminimalisir kerugian.
Sebab dengan memecah dana investasi ke beberapa instrumen atau perusahaan, jika salah satu perusahaan ada yang merugi, maka akan ada perusahaan lain yang menjadi back up untuk menjaga nilai dana investasi.
Jenis Jenis Reksadana
Setelah kamu mengetahui cara kerja reksa dana, selanjutnya kamu perlu mengetahu jenis jenis dari reksa dana. Reksa dana terbagi menjadi empat jenis, yakni:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Jika kamu menggunakan produk reksadana pasar uang, maka dana yang kamu berikan akan diinvestasikan seluruhnya pada investasi instrumen pasar uang.
Instrumen tersebut meliputi deposito jangka panjang, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan Obligasi yang jangka waktu jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Reksa dana pasar uang pun memiliki keunggulan di mana risiko kerugiannya paling minim jika dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.
Kamu pun dapat memulai investasi ini dengan modal yang tidak terlalu besar, dengan modal 100.000 rupiah saja kamu sudah bisa memulainya.
Sifatnya pun likuid atau mudah dicairkan dan waktu investasinya yang tergolong fleksibel.
Dengan segala kelebihan tersebut, ada juga kekurangan dari reksa dana pasar uang yaitu potensi keuntungannya yang tidak terlalu besar. Namun hal tersebut masih sebanding dengan risikonya yang minim.
Jika kamu menginginkan investasi dengan jangka waktu yang pendek dengan waktu kurang lebih satu tahun, maka jenis reksa dana ini mungkin cocok untukmu.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Kemudian reksa dana pendapatan tetap. Jika kamu menggunakan reksa dana ini, uang investasi kamu akan diletakkan pada surat utang dan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan besaran minimal sebesar 80% dari dana investasimu.
Keunggulan dari reksa dana pendapatan tetap adalah nilai dari investasi ini stabil dengan keuntungan yang lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.
Untuk memulainya pun sama seperti reksa dana pasar uang, yaitu dengan modal awal minimal 100,000 rupiah.
Tetapi, risiko dari reksa dana ini sedikit lebih besar daripada reksa dana pasar uang.
Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk kamu yang ingin investasi dengan waktu sekitar satu sampai tiga tahun.
3. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham akan mengalokasikan dana investasi kamu ke dalam berbagai saham dengan besaran minimal 80% dari total dana investasi reksa dana kamu.
Sedangkan sisanya, sebasar 20% akan dialokasikan ke reksa dana pasar uang.
Jenis reksa dana ini memiliki keunggulan di mana kamu akan mendapatkan imbal hasil yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.
Kemudian, untuk memulai reksa dana ini, kamu hanya membutuhkan modal sebesar 10.000 rupiah.
Namun, dengan imbal hasil yang tinggi, maka risikonya pun juga meningkat.
Jika kamu penyuka tantangan dan berani mengambil risiko, serta membutuhkan sebuah investasi dengan kurun waktu lebih dari 5 tahun, maka reksa dana saham ini bisa menjadi pilihan tepat untukmu.
4. Reksa Dana Campuran
Sesuai dengan namanya, reksa dana ini kana mengalokasikan dana investasi kamu ke beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, pasar uang, dan deposito.
Tingkat risiko dari reksa dana ini pun tergantung pada komposisi instrumen investasi yang kamu pilih.
Resiko akan menjadi tinggi jika komposisi terbesar dana investasi kamu letakkan pada reksa dana saham.
Sebaliknya, jika kamu menempatkan komposisi terbesar pada reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap, maka risikonya menjadi rendah.
Profil Risiko Reksadana
Setelah mengetahui beberapa jenis reksa dana yang sudah disebutkan diatas, sekarang kita bisa mengklasifikasi profil risiko reksa dana.
Apa itu profil risiko reksadana? Profil risiko reksadana adalah gambaran mengenai seberapa sanggup tingkat risiko yang bisa ditanggung oleh investor dalam berinvestasi di reksa dana.
Terdapat 3 profil risiko reksa dana. Pertama adalah konservatif, atau investor yang mencari investasi paling aman di mana dana investasinya sebagian besar akan digunakan di reksa dana pasar uang.
Kemudian agresif, atau investor yang berani mengambil risiko dan menginginkan keuntungan yang besar. Dana investasi mereka akan diletakkan pada reksa dana saham
Terakhir ada moderat, yang berada di tengah tengah dari konservatif dan agresif yang dana investasinya akan diletakkan pada reksa dana campuran.
Nah, jika kamu ingin memulai investasi reksa dana, kamu perlu mengetahui profil risiko kamu. Untuk mengetahui profil risiko biasanya dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan.
Sekian informasi yang dapat kami berikan di artikel ini tentang pengertian reksadana. Ingat, jika ingin menyelamatkan keuangan di masa depan kamu, maka mulailah untuk berinvestasi. Silahkan share artikel ini jika bermanfaat! Terima kasih.