Pengertian Manajemen Aset

Pengertian Manajemen Aset

Setiap orang maupun perusahaan pasti memiliki aset penting. Biasanya dapat berupa aset berwujud (tangible assets) dan juga set tidak berwujud (intangible assets). Untuk sebuah perusahaan, aset adalah sebuah hal yang penting untuk dikelola sebaik mungkin.

Hal ini dikarenakan aset merupakan sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang diharapkan dapat memberikan manfaat di masa depan.

Aset berwujud berupa kekayaan yang bisa dilihat bentuk fisiknya seperti surat tanah, emas, dan lain-lain. Sedangkan aset yang tidak berwujud berupa kekayaan yang tidak dapat dilihat bentuknya seperti saham, obligasi, dan lain-lain.

Keberadaan aset sangat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Sehingga apabila dalam sebuah perusahaan, aset tidak diperhatikan dan tidak dikelola dengan baik maka akan dapat menghambat kegiatan perusahaan itu sendiri dan tentu saja bisa beresiko mengakibatkan kerugian.

Maka dari itu diperlukan sebuah metode bernama manajemen untuk mengelola seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Melalui manajemen yang baik dan maksimal, perusahaan dapat mencapai tujuan sesuai target dan mendapat keuntungan secara lebih cepat.

Pengertian Manajemen Aset

Setiap aset yang dimiliki harus dikelola dengan efektif dan efisien sehingga aset tersebut dapat memberi manfaat dan keuntungan pada perusahaan.

Maka, manajemen aset dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk mempertahankan, memperbaharui, dan menghemat segala aset yang dimiliki perusahaan agar mencapai bisnis yang efektif dan efisien.

Secara umum, manajemen aset adalah sebuah proses terstruktur mengenai penggunaan dan pengembangan aset yang dimiliki perusahaan.

Bagi perusahaan, manajemen aset diperlukan untuk memutuskan apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai bisnis, serta kemudian mendapatkan dan mempertahankan aset selama masa pakai aset itu hingga sampai ke masa tidak terpakai atau dibuang.

Tujuan Manajemen Aset

Tujuan Manajemen Aset
gambar: pixabay

Selain tujuan utama membantu perusahaan mengambil keputusan yang tepat sehingga aset dapat dikelola, dijaga, dan digunakan secara efektif dan efisien, ada pula beberapa tujuan manajemen aset. Berikut beberapa tujuan manajemen aset:

1. Memastikan status kepemilikan aset.

Dengan memastikan kejelasan status kepemilikan suatu aset dapat menghindarkan kepemilikan ganda sebuah aset dan agar tidak diakui oleh pihak lain.

2. Inventarisasi kekayaan dan masa pakai aset yang dimiliki

Aset yang sudah jelas status kepemilikannya dapat diinventarisasi agar jelas berapa jumlah aset yang dimiliki dan masa pakai ekonomis dari aset tersebut.

3. Menjaga nilai aset tetap tinggi dan memiliki masa pakai yang panjang

Aset yang telah dikelola dengan baik dapat menjaga nilai aset dalam jangka panjang. Sehingga penggunaan aset yang maksimal dapat meningkatkan nilai dan keuntungan bagi perusahaan.

4. Memastikan aset dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Aset yang menguntungkan identik dengan masa pengelolaan yang panjang karena nilainya semakin besar setelah dikelola dalam jangka waktu beberapa lama.

5. Mencapai penggunaan dan pemanfaatan secara optimal

Aset dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan peruntukkan yang telah ditetapkan perusahaan. Sehingga jelas digunakan untuk apa, siapa, dan mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

6. Meminimalisasi biaya selama usia suatu aset

Dengan manajemen yang telah dilakukan, aset lebih dapat dipantau penggunaannya dan usia masa pakainya, sehingga apabila aset terawat dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan terhadap suatu aset.

7. Pengaman aset

Aset yang telah terdata dan terinventarisasi dengan baik dapat terjaga keamanannya sehingga tidak mudah jatuh ke tangan orang lain atau diakui oleh orang lain.

8. Dasar penyusunan neraca

Aset yang telah jelas status kepemilikannya dapat diperhitungkan dalam dasar penyusunan neraca sebagai jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Siklus Manajemen Aset

Siklus Manajemen Aset
gambar: pixabay

Dalam melakukan manajemen aset, perusahaan melakukan beberapa tahun yang dilakukan bertahap sehingga membentuk kesatuan siklus. Siklus ini harus dilakukan secara berurutan hingga proses akhir agar manajemen berfungsi secara maksimal. Berikut ini adalah beberapa tahapan siklus manajemen aset:

1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Tahap awal dalam siklus manajemen aset adalah melakukan perencanaan kebutuhan aset. Perusahaan akan menganalisis dan mengurutkan kebutuhan perusahaan atas aset tetap yang dikelola, baik pengelolaan jangka panjang dan jangka pendek.

Dengan perencanaan yang tepat, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dan meminimalisasi resiko kerugian di masa depan.

2. Pengadaan Aset

Pada tahapan selanjutnya perusahaan melakukan kegiatan pengadaan aset. Untuk mendapatkan aset yang baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan yang telah ditunjuk sebagai penyedia jasa pengadaan.

3. Inventarisasi Aset

Setelah aset yang dibutuhkan telah ada, perusahaan melakukan pendataan dan pencatatan aset berwujud maupun aset tidak berwujud. Aset diidentifikasi sesuai kualitas dan kuantitas aset. Tiap aset diberi kode khusus agar mudah dikenali saat inventarisasi.

4. Legal Audit Aset

Pada proses ini dilakukan audit mengenai status aset, sistem dan prosedur pengadaan, serta sistem dan prosedur pengalihan. Selain itu juga dilakukan identifikasi masalah legalitas aset sekaligus solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Aset yang dimiliki perusahaan kemudian digunakan atau dioperasikan untuk proses bisnis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perusahaan juga perlu melakukan pemeliharaan aset agar dapat berfungsi secara optimal serta lebih awet, efektif, dan efisien dalam penggunaannya. 

6. Penilaian Aset

Pada tahap ini perusahaan menilai aset yang dimiliki untuk mengetahui nilai kekayaan yang dimiliki perusahaan. Dari hal ini, perusahaan akan menilai dan menentukan nilai suatu aset tertentu apakah akan dialihkan atau dihapuskan.

7. Pengalihan dan Penghapusan Aset

Jika suatu aset dinilai masing menguntungkan bagi perusahaan, maka perusahaan akan memutuskan aset tersebut dialihkan pada divisi lain atau pengguna lain dengan memindahkan wewenang dan tanggung jawab penggunaannya pula.

Namu, jika aset dinilai tidak menguntungkan dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, maka perusahaan akan memutuskan menghapusnya dengan cara dibuang atau dimusnahkan.

8. Pembaharuan Aset

Apabila ada sebagian aset dinilai tidak dapat berfungsi dan bekerja secara optimal, namun masih bisa dimanfaatkan, untuk mengembalikan nilai gunanya dapat dilakukan dengan cara pembaharuan.

Pembaharuan dilakukan dengan cara perbaikan, penggantian suku cadang, atau peremajaan aset sehingga dapat kembali bekerja secara optimal hingga masa nilainya berakhir.

Pentingnya Melakukan Manajemen Aset

Pentingnya Melakukan Manajemen Aset
gambar: pixabay

Manajemen aset yang baik akan membuat perusahaan mampu menekan pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan.

Selain itu, perusahaan dapat menjaga nilai aset yang dimiliki agar tetap stabil; sehingga dapat meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun tujuan perusahaan. Perusahaan juga dapat meminimalisir resiko kerugian yang berasal dari menurunnya nilai aset atau bukan kerusakan aset.

Pengelolaan aset ini membantu perusahaan dalam memantau apabila aset mengalami penyusutan fungsi atau nilai. Apabila telah diketahui suatu aset mengalami penyusutan, perusahaan dapat mempertimbangkan keputusan yang harus diambil.

Manajemen aset dapat mempermudah perusahaan dalam menyusun anggaran perusahaan. Penyusunan anggaran berupa konstruksi, pembelian, dan pemeliharaan aset. Dengan demikian perusahaan dapat berhati-hati dalam membuat keputusan pembelian aset baru dan menentukan prioritas tertinggi, serta menghemat pengeluaran. 

Setiap perusahaan yang telah melakukan manajemen aset pasti selalu diikuti dengan pembuatan manajemen resiko untuk melengkapinya.

Sebab, perusahaan harus mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi di masa mendatang dan cara mengelola resiko tersebut. Manajemen resiko, menggunakan metode analisis, meminimalisir, dan menghilangkan resiko pada perusahaan.

Pelaksanaan manajemen aset ini juga dapat membantu meningkatkan keamanan atas aset yang dimiliki perusahaan. Terlebih jika aset yang dimiliki ada banyak. Apabila aset disimpan dengan benar, terjamin dan dilindungi, maka aset akan terjamin keamanannya.

Selain itu, manajemen aset dapat mempermudah perusahaan dalam menyusun laporan keuangan yang harus dilampirkan pada pelaporan SPT PPh Badan pajak. Aset-aset yang dimiliki mempengaruhi penghitungan pajak penghasilan yang harus dilaporkan perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FAST RESPONSE

Mister Exportir adalah brand resmi dari PT Triton Nusantara Tangguh. Membantu para eksportir mengirimkan barang mereka ke Mancanegara.

CONTACT US

18 Office Park 10th A Floor TB Simatupang Street No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

+62-8128-8361-396

Copyright © 2017 Misterexportir