Pengertian barang consignment atau lebih dikenal di Indonesia sebagai barang titipan atau konsinyasi merupakan barang yang dijual dalam perjanjian bisnis pihak yang terlibat. Konsinyasi atau consignment merupakan suatu metode dalam berbisnis antara dua pihak.
Dua pihak ini adalah pihak yang memiliki barang dan pihak penjual barang. Pihak yang memiliki barang akan menitipkan barangnya kepada pihak penjual. Dalam bisnis konsinyasi ini pemilik barang biasa disebut konsinyor dan penjual barang disebut dengan komisioner.
Konsinyor barang jualan akan dititipkan kepada komisioner dengan perjanjian tertentu. Perjanjian tersebut mencakup pengertian barang consignment yang dititipkan, pembagian keuntungan, dan lama waktu lamanya konsinyasi.
Sehingga mencapai kesepakatan yang membuat kedua belah pihak dalam bisnis konsinyasi ini saling diuntungkan. Secara garis besar, konsinyor tidak perlu susah payah menjual barang yang mereka miliki.
Cukup menitipkannya dan menunggu barang tersebut terjual. Sedangkan untuk pihak komisioner, keuntungan yang mereka dapatkan adalah tidak perlu lagi membeli barang.
Dengan kata lain, risiko kerugian pihak komisioner sangat rendah. Target tempat yang dapat dijadikan tujuan menitipkan barang oleh konsinyor bisa melalui toko kecil hingga toko besar, tergantung target penjualan dan macam barang yang ditawarkan.
Sebab macam barang yang dapat dipasarkan menggunakan metode konsinyasi sangat bermacam-macam misalnya elektronik, fashion, hingga alat kesehatan. Jenis barang ini tentu harus ditawarkan di target yang tepat agar bisa laku dan saling menguntungkan satu sama lain.
Cara Kerja Metode Consignment yang Perlu Diketahui
Selain harus memahami pengertian barang cosignment, tentu Anda selaku pelaku bisnis harus memahami cara kerja konsinyasi. Cara kerja dimulai dari pertama pihak konsinyor menentukan target untuk diajak menjdi komisioner.
Penentuan target ini tidak boleh asal-asalan karena pemilik barang harus menyesuaikan pangsa pasar pihak komisioner sesuai atau tidak dengan produk milik mereka. Jika salah, produk dari konsinyor tidak akan laku.
Selain itu, dengan memperhatikan pangsa pasar dari pihak komisioner Anda bisa mendapatkan peluang penjualan yang bagus dan efektif. Sehingga Anda akan diuntungkan dengan sistem bisnis consignment ini.
Kemudian Anda menitipkan produk kepada komisioner untuk dijual. Anda dan pihak komisioner harus membuat perjanjian hitam di atas putih terlebih dahulu. Dalam perjanjian tersebut hal paling utama tentu membahas pembagian keuntungan.
Harga barang yang Anda titipkan sudah harus termasuk dengan keuntungan yang akan Anda peroleh, sehingga pihak komisioner tinggal menambahkan laba yang bisa dia peroleh saat berhasil menjual barang Anda.
Biasanya laba yang bisa didapatkan komisioner dibatasi hingga 10 % dari harga total harga produk yang dititipkan. Hal ini agar tidak menyebabkan penghasilan kedua belah pihak berbeda sangat besar.
Untung-Rugi Sistem yang ada dari Consignment
Seperti yang diketahui bahwa pengertian barang consignment adalah barang titipan, sehingga metode bisnis ini memiliki laba dan rugi. Meskipun tidak ekstrim seperti metode bisnis yang lain. Hal ini tentu harus diperhatikan betul-betul.
Beberapa keuntungan dari sistem bisnis ini bagi pihak konsinyor adalah menambah jangkauan produk dan menghemat biaya promosi. Sumberdaya Manusia juga akan memerlukan lebih sedikit.
Sedangkan keuntungan bagi komisioner adalah berjualan tanpa harus mengeluarkan modal dan display produk di etalase toko akan semakin bertambah. Sehingga mempercantik tampilan toko. Komisioner juga tidak memiliki kelemahan karena takut akan kerugian.
Dalam sistem konsinyasi, penjual tidak diminta modal meski hanya sepeser. Konsinyor hanya menitipkan barangnya saja di toko Anda.
Sarana Terbaik Memperkenalkan New Product
Masalah utama bagi setiap pengusaha saat melaunching produk baru adalah sulitnya pemasaran dan memperkenalkan produk baru tersebut kepada konsumen. Biaya promosi suatu produk juga cukup mahal dan menguras uang perusahaan.
Seperti pengertian barang consignment yang di titipkan kepada pihak komisioner, tanpa disadari Anda juga termasuk sedang mempromosikan produk Anda. Tanpa biaya yang mahal, justru Anda dapat memperoleh keuntungan jika produk yang Anda titipkan tepat sasaran.
Otomatis komisioner akan mempromosikan produk Anda dengan baik dan dikenal oleh khalayak luas tanpa harus mengeluarkan biaya mahal untuk mengiklankan produk baru Anda kepada konsumen.
Transaksi Ekspor-Impor dengan Metode Consignment
Tidak hanya melulu membahas mengenai pengertian barang consignment, namun nyatanya metode consignment atau konsinyasi juga memiliki cara pembayaran atau transaksi tersendiri yang berbeda dengan metode lain.
Dalam dunia ekspor impor, cara transaksi consignment sama seperti dalam perdagangan biasa yaitu eksportir sebagai pemilik mutlak barang dan importir hanya pihak yang dititipi barang tersebut.
Hasil penjualan nantinya akan dikirimkan kepada pihak eksportir dalam jangka waktu yang telah disepakati. Namun, metode pembayaran ini memiliki risiko besar untuk pihak eksportir.
Jika barang tidak laku, maka modal akan terus tertimbun dan tidak menghasilkan keuntungan. Selain itu, pihak eksportir juga belum tentu mendapat pembayaran dari barang yang mereka titipkan dalam jangka waktu tertentu.
Yang paling parahnya adalah pihak eksportir sangat rentan mengalami penipuan oleh pihak importir dengan pemalsuan laporan penjualan dan tidak dibayar atas barang yang terjual. Hal ini dikarenakan jauhnya jarak antar negara, sehingga tidak dapat terkontrol sepenuhnya.
Jenis Barang Consignment Paling Membuat Untung
Idealnya barang consignment atau konsinyasi memiliki harga yang mahal dan juga awet jika disimpan. Dari pengertian barang consignment tersebut dapat disimpulkan, jika barang tersebut tentunya bukan makanan.
Sebab makanan memiliki usia simpan yang singkat dan memiliki nilai harga yang tidak begitu mahal. Jika Anda masih bingung, maka kami akan memberikan contoh barang consignment atau konsinyasi.
1. Pakaian
Jenis barang ini sangat umum dijadikan barang konsinyasi oleh masyarakat luas. Khususnya baju branded luar negeri atau pakaian anak anak. Sebab baju branded ini memiliki harga selangit dan tidak semua penjual atau komisioner memiliki modal untuk membeli baju branded.
Sehingga, metode konsinyasi sangat ideal bagi siapa saja yang ingin menjual barang tersebut. Usia simpan baju juga sangat lama, sehingga pihak konsinyor dan komisioner tidak perlu khawatir barang mereka akan kadaluarsa.
Pakaian branded juga banyak peminatnya dan banyak dicari di Indonesia karena banyak dari mereka mementingkan nilai gengsi saat memakainya. Hal ini jelas sangat menguntungkan.
2. Action Figure
Sesuai dengan kriteria dari pengertian barang consignment, action figure ini banyak dijadikan barang konsinyasi. Sebab meskipun nampak seperti mainan biasa, harganya sangat fantastis. Bahkan hingga puluhan juta.
Tentunya tidak semua orang memiliki modal yang sangat besar untuk membeli dan menjual kembali action figure ini. Oleh sebab itu, sistem konsinyasi sangat cocok untuk menjual action figure.
3. Alat Kesehatan
Metode bisnis konsinyasi dalam jual beli alat kesehatan sudah bukan hal yang aneh, pasalnya alat kesehatan merupakan barang yang sesuai dengan pengertian barang consignment. Harganya yang mencapai jutaan bahkan ratusan juta adalah alasan utamanya.
Pihak komisioner atau penjual alat kesehatan harus mengeluarkan modal yang sangat banyak untuk membeli setiap alat kesehatan. Namun, dengan sistem konsinyasi mereka tidak perlu mengeluarkan modal. Tentunya ini sangat menguntungkan.
Meski kelihatannya sangat mudah sistem konsinyasi ini juga memiliki risiko besar terhadap pihak konsinyor, namun dengan memilih rekan konsinyasi yang tepat tentu hal ini bukan masalah yang berarti.
Selain itu pemilihan target dan barang yang sesuai dengan pengertian barang consignment atau konsinyasi sangat penting diperhatikan agar tidak menyebabkan kerugian. Khususnya bagi pemilik barang.