Nilai Ekspor Batik Indonesia – Batik adalah warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Negara ini memiliki banyak sekali warisan budaya yang diakui oleh dunia. Keberadaan batik sendiri diakui oleh dunia sebagai warisan budaya nonbendawi asli Indonesia.
Sebagai negara yang memproduksi batik, Indonesia juga ikut memasarkannya dengan mengirimkan hasil karyanya ini ke berbagai negara di dunia. Negara-negara tujuan ekspor batik ini beberapa di antaranya memiliki nilai ekspor yang tinggi.
Hal tersebut akan menjadi fokus pembahasan pada artikel kali ini. Sekaligus informasi tambahan mengenai pengertian batik, jenis-jenis batik yang ada di Indonesia, dan daerah penghasil batik terpopuler di Indonesia.
Baca Juga: Pelabuhan Indonesia dengan Nilai Ekspor Terbesar, Cek Di Sini!
Apa Itu Batik?
Secara umum batik merupakan kain bergambar yang cara pembuatannya dilakukan secara khusus. Yakni dengan cara menuliskan atau menerapkan malam pada kain, setelah itu pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Sementara secara etimologi atau bahasa, kata batik berasal dari bahasa Jawa yaitu ambhati. Amba berarti lebar, luas, kain dan; titik berarti titik atau matik (kata kerja dalam bahasa Jawa yang berarti membuat titik). Kemudian kata tersebut berkembang menjadi istilah batik, yang memiliki arti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.
Ciri khas dari batik adalah cara penggambaran motifnya pada kain yang menggunakan proses pemalaman, yaitu dengan menggoreskan malam atau lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.
Pada 2 Oktober 2009 batik Indonesia telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization).
Daerah Penghasil Batik Terpopuler
Sebagai warisan budaya, batik diproduksi di berbagai daerah di Indonesia. Di antara daerah penghasil batik tersebut, berikut ini daerah produsen batik yang terpopuler:
1. Solo
Pada umumnya batik solo memiliki motif yang menggambarkan alam seperti bunga dan burung. Selain itu, pola dan motif pada batik ini memiliki simbol dan makna yang berbeda. Seperti sido mulyo (simbol kebahagiaan), sido dadi (simbol kemakmuran), satrio wibowo (simbol kemartabatan), dan tikel asmorodono (simbol cinta). Salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk melihat proses pembuatan batik ini adalah Kampoeng Batik Laweyan di Desa Laweyan.
2. Yogyakarta
Biasanya batik yogya didominasi oleh warna-warna yang natural seperti cokelat, hitam, putih, nila, dank rem. Grompol merupakan salah satu motif batik yogya. Biasanya motif batik ini digunakan pada saat upacara pernikahan atau upacara tradisional. Salah satu tempat di Yogyakarta yang menjual berbagai macam koleksi batik yogya adalah Pasar Tradisional Birnghardjo.
3. Pekalongan
Daerah ini dikenal sebagai kota pengrajin batik. Tempat pelatihan membuat batik dan pabrik pembuatannya tersebar di berbagai titik. Pada umumnya batik pekalongan berwarna cerah dan bertemakan alam dengan tekstur dan desain yang lembut.
4. Cirebon
Batik daerah ini banyak terpengaruh oleh budaya Cina. Biasanya motif batik Cirebon menyerupai hewan seperti naga, singa, gajah, dan harimau. Ada juga motif batik yang menyerupai awan dan gunung. Motif batik tersebut dikenal sebagai Kencana Ungu yang dibuat di atas kain tenun terbaik. Sentra produksi batik di Cirebon adalah Batik Trusmi.
Baca Juga: Negara Tujuan Utama Ekspor Pakaian Jadi Indonesia
Inilah Nilai Ekspor Batik Indonesia
Selain memproduksi batik, Indonesia juga mengirimkan hasil produknya ke berbagai negara di dunia. Pada saat ini, batik bukan hanya sekadar budaya, namun juga menjelma menjadi bisnis yang berkelas dunia. Terbukti dari ekspor batik dalam bentuk pakaian jadi maupun produk batik lainnya mencapai ratusan juta dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian mencatat ekspor produk batik pada tahun 2016 mencapai US$783,9 juta atau setara Rp. 9,92 triliun (dengan kurs Rp. 13.436/dolar AS). Sekitar US$ 413,22 juta atau sekitar 50% dari jumlah tersebut diekspor ke Amerika. Namun hingga tahun 2016 terjadi penurunan ekspor produk batik nasional.
Guna menekan defisit transaksi berjalan, pemerintah mencanangkan promosi destinasi-destinasi wisata terintegrasi untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Hal tersebut juga dijadikan momentum untuk lebih mengenalkan batik ke dunia internasional.
Demikianlah pembahasan pada artikel kali ini mengenai ekspor batik Indonesia. Bukan hanya sebagai warisan budaya, namun batik kini menjelma menjadi komoditas ekspor yang memiliki nilai jual yang tinggi. Semoga pembahasan pada artikel kali ini dapat bermanfaat untuk Anda.