Komoditas furniture Indonesia mulai menunjukan taringnya dalam industri furniture Internasional. Komoditas ini merupakan salah satu pasar yang kompetitif. Dengan keunikan dan ciri khas furniture dalam negeri. Mampu bersaing sebagai pemain besar dan menjadi eksportir furniture terbesar pada tahun 2019. Tentu saja semakin banyak negara tujuan ekspor furniture Indonesia.
Dobrakan sektor industri furniture tentu saja dengan produk berkualitas dan memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, melimpahnya sumber daya alam juga mempengaruhi tingginya produksi furniture nasional.
Hasilnya, pada januari tahun 2019 saja, sektor furnitur mampu memperoleh nilai ekspor sebesar US$100. Dan mencapai US$1,5 milyar dalam tahun 2019.
Negara Tujuan Ekspor Furniture
Sektor industri furnitur memiliki masa depan cerah bagi Indonesia. Pasalnya industri ini mampu masuk dalam lima besar industri ekspor dengan pertumbuhan terbesar.
Peningkatan permintaan atas sektor ini terus saja meningkat tiap tahunnya. Adapun beberapa negara tujuan ekspor furnitur utama adalah Amerika, Jepang, Belanda, Jerman dan Belgia.
Selain kualitas dan ciri khas furniture Indonesia. Faktor lain juga memiliki andil dalam peningkatan permintaan furniture terutama ke Amerika. Adanya perang dagang antara Amerika dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok.
Menyebabkan terbukanya peluang Indonesia untuk menambah kapasitas ekspor furniture. Tinggal bagaimana kita menyiasati agar pasar Internasional lebih bergantung kepada furniture Indonesia.
Bukannya tanpa persaingan, sektor yang masih memiliki potensi besar ini menjadi incaran banyak negara di Asia. Terutama produk furniture Vietnam yang ekspornya cukup tinggi. Ini merupakan tantangan bagi Indonesia untuk bisa menghasilkan furniture yang lebih berkualitas.
Beberapa Produk Furniture Unggulan Indonesia
Dari berbagai macam produk furniture. Ada beberapa produk dengan penjualan tinggi berdasarkan fungsinya. Jika kita membahas fungsi dekoratif, tentu saja Indonesia memiliki beraneka ragam furniture dekoratif. Sebut saja kerajinan furniture dari Bali, dengan ciri khas yang spesifik memiliki penggemar tersendiri.
Ada juga produk spesifik berdasarkan fungsi, seperti tirai kayu (wooden blind). Rattan furniture juga merupakan salah satu produk unggulan Indonesia. Negara tujuan ekspor furniture sebenarnya juga membutuhkan metal furniture. Yang kita sendiri masih harus mendevelop agar mampu bersaing dengan negara lain.
Peran Aktif Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Furniture dalam Melakukan Penetrasi Pasar Internasional
Dalam misi pemenuhan permintaan terhadap negara tujuan ekspor furniture. Peran pemerintah Indonesia menjadi kunci untuk memperluas lagi jaring pemasaran.
Pengadaan kerjasama serta pameran cukup membantu Industri Kecil Menengah (IKM) dalam memperkenalkan produk. Semakin aktif pemerintah mengikuti pameran, semakin tinggi juga permintaan akan furniture Indonesia.
Selain penetrasi pasar Internasional. Pembangunan struktur maupun infrastruktur dalam negeri juga harus berkembang. Pelatihan mengenai kualitas produk, inovasi, serta manajemen produksi kepada IKM harus meningkat. Hal ini dapat terlaksana dengan mudah jika pemerintah aktif menggandeng asosiasi pengusaha furniture lokal.
Pelatihan dan pengembangan keterampilan pelaku IKM juga harus memadai. Karena tanpa regenerasi yang bagus. Kita tidak akan mampu memenuhi permintaan ekspor. Penggunaan teknologi dan budidaya bahan baku juga dapat memiliki peranan penting. Kerjasama lintas kementerian demi mengembangkan sektor furniture dan sektor lain.
Penggunaan teknologi sebagai alat produksi juga harus segera terealisasi. Demi memenuhi banyaknya permintaan negara tujuan ekspor furniture. Selain itu penggunaan teknologi informasi sebagai media pemasaran juga harus segera ditingkatkan.
Untuk menghubungkan langsung pengrajin furniture kita dengan buyer. Harapannya adalah ada transaksi aktif langsung. Metode ini juga mampu membantu lebih luasnya cakupan pemasaran furniture Indonesia.
