Ekspor Talas- Berbicara mengenai kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan oleh suatu negara memang tidak ada habisnya. Selalu ada hal-hal baru yang menjadi perbincangan di antara keduanya. Sama halnya dengan kegiatan ekspor yang dilakukan oleh Indonesia. Kegiatan ekspor di Indonesia selalu mengalami peningkatan nilai dan penambahan jumlah komoditas yang diekspor setiap tahunnya.
Indonesia dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia, maka yang banyak dikenal oleh orang-orang di dunia adalah Indonesia sebagai pengekspor produk rempah-rempah. Namun, tak hanya produk rempah-rempahnya yang mendunia, kini salah satu produknya juga berhasil tembus di pasar global.
Adalah talas yang akan dibahas pada artikel kali ini. Mengingat banyak sekali manfaat yang dimiliki oleh talas dan makanan olahan yang terbuat dari talas tersebut, maka orang-orang berbondong-bondong membelinya. Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekspor talas secara tuntas. Simak pembahasannya di bawah ini!
Sekilas Mengenai Talas
Talas merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam golongan monokotil yang berumur tahunan dengan tinggi tanaman sekitar 50-150 cm. Tanaman ini memiliki akar serabut yang dangkal dan tersusun dari sekelompok akar adventif. Selain itu, talas juga memiliki batang yang pendek dan terbungkus oleh pelepah daun, di mana batang talas tumbuh dengan arah tegak.
Pada tumbuhan talas, daunnya mengandung 23 persen protein (berat kering), kaya kalsium fosfor, besi, vitamin (C, tiamina, riboflavin, dan niacin). Talas juga memiliki beragam varian, yaitu talas pandan, talas ketan, talas banteng dan talas lahun anak.
Olahan-Olahan yang Berasal dari Talas, Sudah Tahu?
Seperti yang telah diketahui, karena manfaat yang dikandungnya banyak sekali, banyak ditemukan olahan-olahan makanan yang terbuat dari talas. Di antaranya adalah:
Bolu Talas
Olahan ini merupakan olahan yang paling populer. Bahkan, olahan ini dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari suatu daerah. Bolu talas yang telah diolah ini telah memajukan beberapa outlet yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Stik Talas
Selain dijadikan olahan bolu, talas ini juga dapat bertransformasi menjadi makanan jenis stik yang banyak digemari masyarakat. Selain cita rasanya yang gurih, olahan ini juga memiliki cara yang sederjana untuk diolah. Dengan demikian, banyak sekali orang yang berminat pada produk yang satu ini.
Es Krim Talas
Mengolah talas menjadi suatu yang berbeda adalah pilihan bagi para pengusaha agar produknya terjual laris. Hal ini dibuktikan dengan adnya produk es krim yang memiliki rasa dan aroma talas di dalamnya. Selain karena kandungan serat yang ada di dalam talas, tekstur dan warna yang diciptakannya pun menarik minat konsumen.
Inilah 5+ Negara Importir Talas dari Indonesia
Indonesia merupakan daerah terpenting perkembangbiakan talas. Hal ini berdasarkan kegiatan eksplorasi kelompok Peneliti Talas Puslit Bioteknologi LIPI di wilayah Lampung, Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan yang membawa 713 sampel.
Di Kepulauan Mentawai sendiri ditemukan 150 kultivar talas local yang menguatkan dugaan bahwa sekitar 30 tahun yang lalu Indonesia memiliki lebih dari 300 talas beserta variannya. Lain halnya di Medan, talas diekspor ke Malaysia. Bahkan, menurut data dari 12 bulan terakhir di Thailand, India, dan Pakistan, talas lebih diminati daripada ubi.
- Taiwan
- Thailand
- China
- Jepang
- Hongkong
Dari kelima negara tersebut, sejak tahun 21011, permintaan talas di Jepang dan China tak tanggung-tanggung hingga mencapai 350 ribu ton. Adapun lahan yang tersedia untuk talas hanya 100 Ha yang hanya menghasilkan 20 ton talas setiap kali panen. Dri hal tersebutlah pemerintah mencari solusi agar kebutuhan talas untuk negara-negara tersebut dapat terpenuhi.
Selain itu, banyak penduduk Jepang yang menggemari produk ini karena dapat digunakan sebagai pengganti beras dan kentang. Setiap tahunnya, Jepang mengekspor talas dari Indonesia sebesar 70 ribu ton dan Sulawesi Selatan adalah pemasok utamanya. Sampai dengan tahun 2018, total Talas Beku dari Kabupaten Bantaeng dan Makassar yang telah diekspor ke Jepang adalah sebanyak 50 ton dengan nilai sekitar Rp. 1,06 Milyar.
Nah, demikianlah pembahasan artikel kali ini mengenai ekspor talas. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak produk Indonesia yang juga dimintai oleh pasar internasional. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam Mister Exportir!