Dampak kenaikan BBM pada ekspor mungkin akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan setelah keputusan kenaikan bahan bakar minyak pada awal September lalu. Sejauh ini, kenaikan BBM memang telah memberi pengaruh besar untuk berbagai sektor. Sektor yang paling mendapat imbas dari keputusan ini adalah bahan pokok serta transportasi.
Bisa jadi, nantinya kenaikan BBM berdampak pada kegiatan ekspor. Pasalnya, kegiatan ekspor melibatkan ekspedisi. Pelaku usaha pun harus bersiap-siap untuk mengalami dampak kenaikan ini. Tetapi, selama sebulan setelah kenaikan BBM, kegiatan ekspor masih belum memiliki banyak pengaruh.
Baca Juga : Cara meyakinkan Buyer
Dampak Kenaikan BBM Pada Ekspor; Apakah Cukup Merugikan?
Ekspor melibatkan penjual serta jasa ekspedisi. Penjual barang tentunya memerlukan bahan baku barang yang mengalami peningkatan harga. Mereka pun harus berhubungan dengan jasa ekspedisi yang pasti menggunakan moda transportasi. Dengan demikian, dampak tersebut akan dirasakan dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.
Namun, mungkin dampak tersebut tidaklah terlalu besar. Hal ini bisa jadi karena kenaikan BBM tidak terlalu tinggi. Tidak menutup kemungkinan bahwa dampak tersebut akan terlihat dalam waktu tiga bulan sejak keputusan kenaikan harga BBM.
Menurut para eksportir yang sudah lama menekuni bisnis, belum ada pengaruh kenaikan BBM hingga dua pekan setelah itu. Kelancaran proses ekspor sekaligus kelancaran produksi masih terkendali. Tidak hanya itu, pengiriman barang juga masih belum mengalami peningkatan berarti.
Tidak dapat dipungkiri bahwa nantinya pasti ada dampak akan kenaikan harga bahan bakar minyak. Penggunaan moda transportasi yang tidak dapat dihindari tentu akan mempengaruhi jasa ekspedisi, harga bahan baku produksi serta upah tenaga kerja. Untuk itulah, para pelaku ekspor harus dapat menyiasati kondisi.
Menambah Komoditas Ekspor
Kenaikan BBM memang tidak dapat dihindari karena masalah kenaikan harga BBM di seluruh dunia sangat mempengaruhi kondisi ini. Tidak ada cara lain selain menambah komoditas ekspor sehingga ada peningkatan keuntungan dapat dicapai. Tentunya hal ini memang tidak mudah karena bisa jadi harga bahan baku juga naik.
Komoditi ekspor yang harus ditingkatkan adalah komoditas ekspor yang memiliki keunggulan. Jika tidak, maka komoditi ekspor tersebut tidak akan memberikan keuntungan signifikan. Indonesia sangat terkenal dengan bahan baku dari alam yang sangat dibutuhkan berbagai negara di dunia. Untuk itulah harus ada kebijakan khusus dalam membina eksportir sehingga produksi barang unggulan dapat meningkat.
Mengekspor barang unggulan dapat menyelamatkan para pelaku industri untuk dapat bertahan. Terlebih, kegiatan ekspor sudah semakin meningkat sejak pandemi berangsur hilang. Patut disayangkan apabila nantinya pelaku industri mengalami penurunan pendapatan di bidang ekspor.
Salah satu contoh adalah provinsi Bali yang menjadi salah satu daerah dengan komoditi ekspor terbanyak. Hingga pertengahan 2022, terdapat peningkatan nilai ekspor mencapai hampir 0.5% jika dibandingkan dengan awal tahun 2022. Barang ekspor terpopuler dari Bali adalah perhiasan dari perak atau permata ke berbagai negara dimana Australia yang menjadi importir utama.
Menyiasati Dampak Kenaikan BBM
Kenaikan BBM memang bukan hanya terjadi di tahun ini. Beberapa tahun sebelum ini juga sering sekali terjadi kenaikan bahan baku minyak. Menurut riset, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terlalu berdampak besar terhadap kegiatan ekspor nasional sejak awal 2012.
Cara menyiasatinya adalah dengan tetap fokus dalam pencapaian target nilai ekspor yang sudah ditetapkan tahun 2022. Terlepas dari beban biaya yang akan didapatkan penjual dan pembeli, kapasitas ekspor harus ditingkatkan. Sebelumnya, terjadi kenaikan kapasitas ekspor yang disebabkan oleh turunnya suku bunga riil.
Tentunya investasi yang dikucurkan beberapa negara asing dapat menjadi angin segar untuk perkembangan perekonomian. Neraca perdagangan akan semakin bagus saat investasi saat infrastruktur bagus. Kelancaran ekspedisi tentu berkontribusi pada percepatan proses ekspor atau impor karena tidak ada kendala yang terjadi selama proses ekspor dan impor.
Inilah tantangan bagi para eksportir untuk dapat meningkatkan produksi mereka. Tentu, para eksportir tidak ingin merugi. Untuk itulah, mereka perlu meningkatkan pendapatan melalui produksi yang ditingkatkan, baik secara kualitas dan kuantitas. Caranya adalah dengan melakukan marketing ekspor.
Konsep Marketing Ekspor
Marketing ekspor sangat krusial bagi mayoritas perusahaan yang sedang berkembang dan sedang merintis kegiatan ekspor. Tentu mereka tidak bercita-cita untuk menghentikan ekspor tersebut. Bahkan, tentunya mereka ingin memperluas pasar internasional mereka.
Pemasaran ekspor bukan semata-mata proses dalam mencari importir sekaligus melakukan pendekatan dengan harapan bahwa mereka melakukan pesanan. Hal ini tidak cukup seiring dengan kompetisi yang semakin tinggi. Seringkali upaya pemasaran gagal karena kurangnya penerapan rencana pemasaran secara strategis.
Pemasaran strategis merupakan serangkaian pemasaran ekspor yang harus dilakukan dengan cermat. Terlebih, pemilik usaha perlu melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
Mengidentifikasi Target Pasar
Mengidentifikasi target pasar sekaligus kebutuhan pasar dapat membuat eksportir menentukan produk atau jasa mereka berpotensi mendapat permintaan pasar yang baik. Dari berbagai negara di dunia, tentu tidak semua dapat dipilih eksportir untuk memasarkan produk atau layanan mereka secara khusus.
Riset pasar internasional dapat membantu eksportir untuk mencari tahu target pasar serta kebutuhan pasar terkait. Dengan demikian, eksportir mudah mendapatkan pesanan ekspor dari negara-negara tersebut.
Pengembangan Strategi
Langkah berikutnya adalah dengan menyusun strategi yang tepat. Hal ini meliputi strategi masuk pasar, positioning, pemantapan produk, penyesuaian harga, branding yang tepat, menentukan suplai serta berpromosi sesuai kebutuhan pasar sasaran. Berdasarkan kesimpulan riset pasar internasional yang sudah dilakukan, eksportir akan dapat mengembangkan strategi untuk memenuhi tujuan pemasaran ekspor.
Strategi tersebut harus dapat menentukan posisi eksportir dan memiliki keunggulan atas pesaing. Caranya adalah dengan mengembangkan produk atau jasa yang memuaskan target pasar. Tentunya, harga yang ditawarkan harus dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi eksportir dan importir.
Tak kalah penting adalah suplai yang harus kontinyu. Hal ini untuk mencegah supaya pembeli tidak kecewa dan memilih kompetitor. Yang tak kalah penting adalah eksklusivitas barang atau jasa supaya importir tidak merasa rugi.Sarana Pemasaran Tepat
Poin ketiga adalah menyiapkan alat komunikasi pemasaran yang informatif serta menarik. Internet sudah sangat memudahkan siapapun untuk mempromosikan perusahaan. Namun, eksportir tetap harus merancang sarana pemasaran yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik dan profesional.
Promosi yang tepat sangat tinggi dalam menentukan bagaimana importir tertarik untuk membeli produk atau jasa. Tujuan utama promosi adalah memberikan informasi bagaimana sebuah produk atau jasa dapat menarik perhatian importir
Mantapkan Produksi untuk Menjadi Eksportir Handal
Eksportir tentu mengharapkan keuntungan dari penjualan. Tetapi, keuntungan tidak akan maksimal jika eksportir salah langkah, terlebih jika mereka menyerah pada dampak kenaikan BBM pada ekspor. Bisa jadi, eksportir salah langkah dalam membeli bahan baku ataupun memilih jasa ekspor.
Disinilah peran Misterexportir. Sebagai jasa ekspor terpercaya, banyak eksportir yang merupakan pelaku UMKM terbantu dengan adanya kemudahan ekspor dari https://misterexportir.com/ . Misterexportir hadir untuk semua eksportir dari skala kecil hingga besar untuk meraih keuntungan maksimal dari target pasar tepat dari seluruh dunia.