Kesulitan yang dihadapi oleh investor pemula saat ini adalah banyak yang belum tahu cara membeli saham ketika ingin memulainya.
Padahal, untuk memulai investasi tersebut saat ini cukup mudah seiring dengan kemajuan teknologi yang juga semakin memudahkan kehidupan manusia.
Investasi saham sendiri merupakan investasi yang cukup diminati oleh para investor untuk dijadikan sumber pendapatan sampingan untuk menunjang masa depan yang lebih cerah selain investasi emas.
Minat yang cukup tinggi terhadap investasi saham adalah karena potensi keuntungannya yang cukup tinggi.
Keuntungan tersebut diambil dari pembagian keuntungan dari perusahaan yang kamu beli sahamnya. Lalu, keuntungan juga didapat dari selisih harga beli dan jual saham yang kamu miliki.
Tapi terdapat jumlah minimum untuk bisa membeli saham. Kamu harus bisa membeli sedikitnya sekitar 100 lembar saham pada tiap transaksi.
Hal tersebut membuat investasi saham menjadi alat investasi yang tidak murah. Namun, pastinya hal ini sebanding dengan hasilnya yang juga sangat menguntungkan.
1. Pahami Apa Itu Investasi Saham
Nah untuk memulainya pastikan kamu sudah mengetahui apa itu saham. Pahami bagaimana mekanisme saham dan bagaimana ia dijalankan.
Pahami pula mengenai risiko yang dapat terjadi dalam investasi tersebut, apakah menurutmu sebanding dengan keuntungan yang didapat.
Biasanya, hukum umum dalam investasi saham adalah semakin besar keuntungan yang bisa diambil maka semakin besar juga risiko yang bisa terjadi.
Sama seperti melakukan usaha yang mesti mencari peluang yang bagus, investasi saham juga tidak memberi keuntungan yang instan. Terdapat ilmu yang harus dipelajari untuk bisa mendapatkan keuntungan.
Jika kamu tidak mempelajari ilmu tentang saham, kemungkinan besar kamu hanya mendapatkan kerugian.
2. Memilih Perusahaan Sekuritas
Jika kamu sudah paham tentang dasar dasar ilmu investasi saham, maka selanjutnya kamu bisa langsung memulai investasi ini.
Langkah pertama untuk memulai saham adalah kamu harus memilih perusahaan sekuritas.
Perusahaan sekuritas lah yang nantinya akan menjadi perantara investor untuk membeli saham. Karena perusahaan sekuritas merupakan perusahaan yang menangani perdagangan efek.
Untuk memilih perusahaan sekuritas terpercaya, tentunya kamu harus memastikan perusahaan tersebut sudah terdaftar di lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Kemudian, lihat rekam jejak kredibilitas perusahaan tersebut. jangan sampai kamu memilih perusahaan sekuritas yang pernah melakukan penipuan dan semacamnya.
Ketahui beban biaya dari tiap transaksi yang akan kamu keluarkan. Lalu, untuk kemudahan kamu selanjutnya, pilih juga perusahaan sekuritas yang memberikan kemudahan dalam transaksinya.
3. Membuka dan Membuat Akun Rekening Saham
Setelah kamu memilih perusahaan sekuritas yang kamu percayakan untuk transaksi investasi saham kamu. Selanjutnya kamu harus membuka rekening atau akun saham kamu.
Cara buka rekening saham di perusahaan sekuritas adalah kamu perlu mendatangi kantor cabang atau pusat mereka.
Dokumen yang diperlukan untuk membuka rekening saham adalah fotokopi identitas seperti KTP atau SIM.
Kemudian alamat tempat tinggal, fotokopi rekening tabungan, data pekerjaan atau usaha kamu, serta data ahli waris.
Jika kamu tidak sempat untuk mendatangi kantor perusahaan sekuritas kamu. Maka, membuka rekening saham juga bisa dilakukan dengan cara online melalui smartphone atau PC kamu.
Dokumen dan data yang diperlukan juga sama dengan cara offline. Namun kamu harus diubah menjadi berbentuk soft file.
4. Menyetor Saldo Pertama
Ketika persyaratan akun rekening saham kamu sudah sudah terpenuhi, selanjutnya kamu sudah bisa memulai investasi saham. Namun kamu harus menyetor saldo awal terlebih dahulu untuk modal investasi kamu.
Jumlah saldo awal yang harus disetorkan ke sekuritas jumlah nominalnya berbeda beda, tergantung dari kebijakan sekuritas.
Biasanya dimulai dari Rp. 1,000,000 rupiah sampai puluhan juta rupiah. Untuk perusahaan sekuritas asing, jumlah setoran awal biasanya lebih tinggi dari perusahaan lokal.
Dana setoran awal bisa dilakukan dengan cara transfer ke rekening dana investor ataupun dengan cara tunai.
Jika saldo pertama sudah disetorkan, maka rekening saham kamu sudah bisa dibuat. Kamu juga akan mendapatkan ID dan password untuk login ke akun saham kamu.
5. Pilih Saham Perusahaan yang Ingin Dibeli
Setelah kamu sudah mendapatkan akun saham kamu, maka sekarang kamu sudah bisa melakukan pembelian saham seperti membeli saham BCA atau membeli saham Telkomsel.
Namun, sebelum kamu membeli saham pertama kamu, ada baiknya kamu terlebih dahulu menentukan saham apa yang benar benar tepat untuk kamu.
Karena sejatinya, membeli saham untuk investasi ditujukan untuk mendapatkan keuntungan untuk kamu. Maka dari itu, membeli saham tidak bisa dilakukan dengan asal asalan.
Kamu memerlukan analisa lebih dalam mengenai perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya. Ketahui kondisi perusahaan tersebut apakah sedang berkembang dan memberi keuntungan yang meningkat atau tidak.
Kemudian, perhatikan juga waktu atau timing ketika kamu membeli saham. Karena grafik harga jual beli saham selalu dinamis, pastikan kamu membeli saham di waktu yang tepat.
Pemain saham ulung biasanya bisa memprediksi perusahaan yang akan memberikan keuntungan yang besar di kemudian hari.
Seperti Warren Buffett contohnya yang berani membeli saham BYD Co. lalu, 10 tahun kemudian saham tersebut meningkat sebesar 500% lebih.
Padahal, nilai investasi awal perusahaan BYD Co ketika dibeli Buffet adalah sebesar $ 232 juta USD, lalu ia melonjak menjadi $ 1,6 miliar USD 1 dekade kemudian.
Kira kira seperti itulah gambaran pentingnya analisa sebelum kamu membeli saham. Jika kamu lihai dalam membaca kondisi perusahaan, maka kemungkinan mendapat keuntungan besar dari saham akan mudah didapatkan.
Sebaliknya, jika kamu tidak memperhatikan tentang kondisi perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya, risiko kemungkinan merugi juga tidak terkendali.
6. Mulai Membeli Saham
Lalu, jika kamu sudah melakukan analisa dan menentukan saham dari perusahaan mana yang ingin kamu beli. Tentu saja selanjutnya kamu bisa membelinya.
Terdapat beberapa pilihan untuk membeli saham, yaitu melalui broker atau pialang saham atau melalui online dengan aplikasi jual beli saham.
Jika kamu memilih membeli saham melalui broker, kamu hanya perlu menghubungi broker saham tersebut melalui telepon atau mendatanginya langsung.
Kamu pun juga bisa melakukan transaksi jual beli saham melalui aplikasi trading saham. Biasanya broker sekuritas yang baik sudah memiliki fasilitas aplikasi online sendiri yang memudahkan nasabahnya.
Dengan aplikasi, kamu bisa melakukan transaksi beli atau jual saham secara langsung. Lalu, aplikasi tersebut juga terdapat fitur monitoring informasi pergerakan saham dari perusahaan yang terdaftar.
Demikianlah informasi tentang investasi saham. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hal yang terpenting dalam investasi saham untuk investor pemula adalah tentang analisa yang harus kamu lakukan sebelum membeli saham.
Pahami risiko keuntungan dan kerugian yang akan didapat ketika ingin membeli saham dari perusahaan tertentu.
Semoga artikel tentang cara membeli saham ini bisa membantu kamu untuk memulai investasi saham kamu! Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat!
hallo apakah artikel ini boleh saya jadikan ebook ? dan share secara gratis?
Silahkan, jangan lupa untuk memberikan link hidup ke website kami