Saat ini Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus. Walaupun di seluruh dunia perekonomian sedang tidak stabil namun Indonesia mampu bertahan.
Tidak hanya bertahan Indonesia mampu berkembang dan bersaing dalam perekonomian global. Hal ini didukung dengan kebijakan ekonomi serta tingginya dukungan dari pihak pengusaha dan masyarakat. tentunya bukan tanpa dasar, pengaplikasian teori ekonomi makro digunakan dengan maksimal.
Dalam satu dekade ini pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 5,6%. Sebagai negara yang menganut Open economy, tentu saja pengaruh gejala ekonomi global berpotensi merusak. Namun dengan kebijakan pemerintah sebagai policy maker. Dan dengan memaksimalkan semua potensi yang ada, dari
- APBN
- ekspor dan impor
- kebijakan suku bunga
- Pajak
- sumber daya alam
- serta sumber daya manusia
Terus diupayakan untuk bisa terus meningkatkan secara stabil perkembangan ekonomi di Indonesia.
Pembuatan kebijakan dalam skala besar, dan secara menyeluruh tentu saja menggunakan ilmu. Variabel untuk meramu sebuah kebijakan dengan dasar analisa dan rancangan target kebijakan, untuk pertumbuhan ekonomi yang baik secara menyeluruh dan komprehensif itulah yang dinamakan teori ekonomi makro.
Perencanaan Kebijakan Publik dalam Ekonomi Makro
Analisa mendalam dalam ekonomi makro. Bertujuan untuk dapat membaca perubahan ekonomi dan dampak pada pasar. Teori ekonomi makro pada umumnya membahas tentang lapangan pekerjaan inflasi maupun deflasi.
Dalam hal ini tentu saja pemerintah memiliki peran yang sangat besar. kebijakan pemerintah harus bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi terserapnya tenaga kerja keseimbangan neraca perdagangan stabilitas harga.
Permasalahan Ekonomi Makro dalam Negara
Sebelum membahas mengenai kebijakan publik dalam ekonomi makro. Sebaiknya kita memahami dan mempelajari dulu permasalahan ekonomi negara yang biasa terjadi.
- Pertumbuhan ekonomi yang lambat. Tingginya jumlah lulusan sarjana maupun sekolah, namun tidak diimbangi dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Merupakan salah satu hal yang menghambat pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Selain itu masih minimnya keinginan untuk berwirausaha
- Tingkat pengangguran yang tinggi dan kemiskinan yang tinggi. Ledakan populasi dalam sebuah negara, tentu saja bukan pertanda baik. Hal ini akan meningkatkan jumlah Kemiskinan apabila ketersediaan lapangan pekerjaan sedikit. Minimnya usaha padat karya yang mampu menyerap Tenaga Kerja. Juga infrastruktur yang belum terbangun dengan baik.
- Utang luar negeri yang terlalu tinggi. Perkembangan ekonomi yang lambat dan utang luar negeri yang tinggi. Tentu saja resep yang sangat ampuh untuk menghancurkan sistem moneter dalam negeri. Apalagi dengan kebijakan ekonomi dalam negeri yang tidak teratur. Dapat membuat nilai hutang negara semakin membengkak. Akhirnya pemerintah terpaksa untuk merekonstruksi hutang luar negerinya.
Memahami banyaknya variabel serta permasalahannya ada. Serta mengaplikasikan teori ekonomi makro untuk membuat kebijakan pemerintah. Supaya kegiatan ekonomi negara dan pertumbuhan ekonomi negara dapat berkembang dengan baik.
Beberapa Kebijakan Ekonomi Makro dalam Negara
Pemerintah berupaya untuk mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan melalui kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk mencapai target ekonomi makro pemerintah, seperti halnya;
- Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan sehat
- Rendahnya tingkat inflasi
- Stabil dan terkontrolnya inflasi
- Neraca pembayaran yang ekuilibrium
- Rendahnya tingkat pengangguran
Beberapa jenis kebijakan dalam teori ekonomi makro yang digunakan oleh pemerintah;
1. Kebijakan fiskal
Merupakan kebijakan yang mengatur perihal pendapatan dan pengeluaran di satu Negara. Pungutan pajak sebagai pendapatan negara merupakan pungutan merata terhadap setiap warga negara.
Juga pungutan bagi tiap badan usaha yang melakukan kegiatan ekonomi dalam negara tersebut. Ada juga pendapatan non pajak seperti laba BUMN, hasil lelang, denda serta gratifikasi ataupun hibah dari negara lain.
Kegiatan impor untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri juga merupakan salah satu pendapatan negara. Karena untuk impor membutuhkan Bea masuk barang, dan merupakan pendapatan bagi negara.
2. Kebijakan moneter
Pada dasarnya kebijakan moneter adalah kebijakan yang menjaga nilai rupiah. Pemerintah akan menjaga nilai inflasi yang sehat bagi perekonomian negara.
Selain itu kebijakan moneter ini juga untuk menstabilkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Dalam penerapan kebijakan moneter ada beberapa instrumen yang harus diperhatikan antara lain;
- Tingkat suku bunga
- Giro wajib minimum
- Operasi pasar terbuka (surat berharga)
3. Kebijakan segi penawaran perusahaan
Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, pemerintah akan memfokuskan pada penawaran agregat. Kebijakan ekonomi ini merupakan kebijakan sisi penawaran atau supply-side policy.
Dalam menjalankan kebijakan sisi penawaran menggunakan teori ekonomi makro. Pemerintah menggunakan beberapa alat. Umumnya alat-alat untuk kebijakan sisi penawaran antara lain;
- Privatisasi
Privatisasi digunakan untuk mencegah monopoli yang dilakukan negara. Serta menciptakan lebih banyak potensi persaingan usaha. Namun tetap dengan dibatasi oleh regulasi pemerintah.
Tentu saja sektor swasta memiliki potensi lebih untuk bisa mengambil keuntungan. Inovasi dan terus berkompetisi pihak swasta merupakan keuntungan bagi pemerintah.
- Deregulasi
Hampir sama seperti privatisasi namun tidak mengurangi kepemilikan pemerintah. Tetapi lebih ke arah pada kelonggaran peraturan. Tujuannya sama, untuk menciptakan kompetisi yang sehat dalam industri dalam negeri.
- Bantuan dari pemerintah untuk bisnis
Hal ini dapat berupa banyak hal, seperti subsidi ataupun hibah. Pengurangan tarif pajak pada usaha kecil dan menengah dan kemudahan untuk investor asing.
- Meningkatkan kualitas SDM
Semakin produktif, tentu saja berpotensi untuk meningkatkan perekonomian negara. Investasi dalam hal pendidikan dan pelatihan merupakan persiapan bagi industri di masa mendatang.
Teori Ekonomi Makro: Pertumbuhan Ekonomi
Teori ekonomi makro memiliki tujuan utama yaitu sebagai alat untuk menganalisa dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teori ekonomi makro ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain;
1. Faktor sumber daya manusia
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tentu saja terpengaruh kualitas dari SDM. Semakin berkualitas SDM semakin tinggi juga produktivitasnya.
2. Faktor Sumber Daya Alam
Faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor sumber daya alam. Sumber daya alam merupakan salah satu faktor kunci dalam produksi dan pembangunan. Semakin melimpah sumber daya alam di suatu negara dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas tentu saja dapat mendukung perkembangan ekonomi negara tersebut.
3. Sumber daya modal
Dengan permodalan yang baik tentu saja dapat digunakan untuk melakukan riset dan pembaruan barang produksi Hal ini mempengaruhi tingkatan kualitas produksi.
Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi di Suatu Negara
Pertumbuhan ekonomi suatu negara juga memiliki ciri-ciri tertentu. Namun beberapa ciri-ciri berikut merupakan ciri yang khas untuk melihat perekonomian suatu negara:
1. Produktivitas tinggi
Semakin tinggi produktivitas, dapat dikatakan tingkat pengangguran yang menurun serta tingkat modal yang naik. Selain itu, tentu saja tingginya produktivitas meningkatkan juga pendapatan perkapita
2. Arus Ekspor-Impor
Selain tingkat ekspor yang tinggi, tingkat impor juga salah satu ciri pertumbuhan ekonomi. Kerjasama antara negara dapat dijalin dengan baik melalui jalur ekspor dan impor. Hal ini dapat mempengaruhi nilai tukar dan hutang negara.
3. Ekspansif
Apabila produksi melimpah serta mampu melakukan penetrasi pasar internasional tentu sangat mempengaruhi pendapatan negara.
Semakin baik pertumbuhan suatu negara, semakin sejahtera juga masyarakatnya. Pemahaman dan penggunaan teori ekonomi makro. Tentunya dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk bisa meningkatkan kualitas ekonomi.