Potensi Ekspor Provinsi Papua Barat- Papua Barat adalah salah satu provinsi yang ada di wilayah timur Indonesia. Provinsi ini memiliki luas sekitar 102,955,15 Km 2. Di mana Manokwari adalah ibukota dari provinsi ini. Seperti yang kita bahas bersama tentang Papua, Barat memiliki potensi yang dapat membawa wilayah ini meningkat.
Wilayah ini memiliki wisata primadona yang cukup mejadi kebanggaan dilengkapi wisata pasalnya sangat panorama dan panorama bawah lautnya yang menakjubkan. Hal ini membuatnya terkenal di luar negeri. Primadona itu adalah Raja Ampat. Selain pariwisatanya, masih banyak lagi potensi dari Papua Barat yang dapat dikembangkan. Lebih dari data yang ada, nilai ekspor di Provinsi Papua Barat pada bulan Desember 2018 sebesar 233,69 juta dolar Amerika Serikat.
Pada dasarnya potensi di Papua Barat belum sepenuhnya digali. Padahal, jika masyarakat dan pemerintah melakukan pengelolaan penuh terhadap Papua, hal ini akan memiliki pertumbuhan ekonomi, maju dan kesejahteraan masyarakatnya. Potensi itu dapat dilihat dari beberapa sektor seperti hasil hutan, perkebunan, pertanian, pertambangan, dan industri. Hasil dari sektor ini dapat di kelola bahkan di ekspor keluar negeri.
Komoditas Ekspor Provinsi Papua Barat yang Berpotensial di Pasar Ekspor
Komoditas yang dapat diekspor oleh wilayah Indonesia Papua Barat diperoleh dari:
Hasil Hutan Bukan Kayu
Hutan tropis di Papua Barat adalah yang paling luas di Indonesia, bahkan di dunia. Flora Hutan Papua sangat beragam. Bukan hanya hasil kayunya yang menguntungkan, tetapi hasil hutan bukan kayunya pun tidak seperti kakao dan kopi. Seperti tanaman dengan nama latin Theobroma Cacaco L, yang tumbuh di wilayah Manokwari, Papua Barat.
Kakao memiliki peran penting terhadap keuangan negara, yaitu meningkatkan sumber pendapatan dan devisa negara, melalui ekspor. Di Manokwari, tanaman kakao lebih banyak ditemukan dan disiapkan untuk diekspor. Menurut Gubernur, Dominggus Mandacan, mengatakan bahhwa kakao Ransiki memiliki kualitas premium dan memiliki peluang pasar yang cukup besar. Dia juga menambahkan bahwa kakao merupakan komoditas yang didukung pengembangannya dalam program pembangunan berkelanjutan Papua Barat.
Berbeda dengan wilayah lain, kabupaten di Arfak yang menghasilkan kopi. Kopi yang ditanam di tanah ini berjenis arabika. Namun lain dari kopi arabika pada umumnya, kopi yang berasal dari daerah Arfak ini memiliki rasa yang khas. Hal ini merupakan dampak dari daerah pengunungan tertinggi di Papua Barat dengan ketinggian 2000 meter di atas permukan laut.
PH tanah dan suhu di wilayah ini sangat mendukung pertumbuhan kopi dengan hasil yang berkualitas. Diharapkan dari kualitasnya, bahkan Bank Indonesia meminta kopi Arabika Arfak diekspor ke luar negeri. Tentunya ekspor dapat terjadi jika produksi kopi Arfak sudah dalam skala besar, dan ini di tunjang oleh luas lahan dan petaninya. Menurut data dari Sistem Operasi Iqfast Barantan, pada tahun 2018, beberapa komoditas dijual ekspor dari Kabupaten Sorong di antaranaya yaitu biji pala, minyak kelapa sawit, minyak sawit, buah merah. Bahkan buah merah sudah menjajaki pasar korea selatan dengan volume sekitar 20.000 liter.
Hasil Dalam Bumi
Potensi alam yang diberikan oleh Manokwari bukan hanya yang tumbuh di atas tanahnya tetapi di sumber daya yang dikelola yang benilai tinggi. Produk itu seperti emas, minyak, batubara, dan uranium. Komoditas gas alam cair mampu mendorong kinerja lapangan usaha industri. Hal ini berdampak pada peningkatan ekspor gas Papua Barat triwulan I hingga triwulan III. Pada tahun 2018, kepala badan statistik (BPS) provinsi Papua Barat Retno Subiyandini mengatakan bawa penyumbang terbesat dalam kegiatan ekspor Papua Barat adalah bahan bakar mineral yang dihargai mencapai 283,33 juta dolar Amerika Serikat.
Emas
Bahan bakar mineral memang memiliki peran dominan dalam kegiatan ekspor yang mencapai 98,83% dari total ekspor keseluruhan Papua Barat. Sedangkan di kabupaten Teluk Wondana berdiri perusahaan penambang emas yaitu PT. Abisha bumi prasada. PT ini menambah 800 ton biji emas selama 15 tahun, dengan persyaratan dari pemerintah daerah untuk kebutuhan tetap dan memenuhi hak masyarakat. Diharapkan dengan adanya perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Gas Bumi
Lain halnya dengan Teluk Bintuni, wilayah ini memliki potensi gas bumi yang sangat besar. Dimana potensi cadangan gas alam di Bintuni mencakup area perairan yang meliputi perairan waroi dan wariagar. Eksplorasi gas di Teluk Bintuni dianggap menarik bagi investor lokal maupun asing. Pada tahun 2011, setidaknya Papua Barat di perkirakan mendapatkan 55% dari perkiraan total penerimaan negara dari kegiatan tambang daerah sebesar Rp. 55.054 miliar dan di tambah alokasi dari gas bumi sebesar Rp. 12, 974 miliar.
Hasil Komoditas Kelautan
Pengelolahan perikanan di Papua Barat sudah berkembang, di mana pengelolaan dilakukan dengan melibatkan aspek plestarian alam dan maanfaat ekonomi jangka panjang. Salah satu laut yang sangat menakjubkan dan berpotensi di Papua Barat adalah laut Raja Ampat. Selain pemandangannya yang indah, ditemukan fakta bahwa perairan Raja Ampat meupakan perairan terkaya dan terlengkap di dunia dengan keanekaragamaan hayati lautnya.
Laut Raja Ampat menghidupi ikan-ikan yang bernilai tinggi, contohnya ikan tuna. Papua Barat memiliki perusahaan ikan tuna yang sudah mendapat sertifiaksi internasional MSC-EcoL yang ditetapkan loleh Lembaga Swadaya Internasional yang menetapkan standar periakanan. Ini akan menguatkan kualitas ekspor ikan tuna yang semakin meningkat. Catatan Dinas Kelautan dan Perikanan Raja Ampat menunjukkan bahwa potensi ikan tangkap di perairan ini mencapai 590.600 ton/tahun dengan jumlah tangkapan sekitar 472.000 ton/tahun.
Kegiatan prikanan di wilayah ini mencakup budidaya kerapu, napoleon, lobster, rumput laut, dan teripang. Tentunya hasil laut ini bisa di ekspor jika berbagai pihak ikut serta dalam mempromosikan. Dan kabar baiknya, menurut Mentri Kelautan dan Perikanan, mengungkapkan bahwa pelaksanaan ekspor dari wilayah Papua Barat yang akan mendorong pemanfaatan hasil tangkapan dari para nelayan tradisional.
Akses Distribusi Kegiatan Ekspor di Provinsi Papua Barat
Distribusi dan transportasi yang berada di Provinsi Papua Barat ini dilakukan oleh dua akses, yaitu akses laut dan akses udara.
Akses Udara
Distribusi Produk ekspor melalui akses udara ini dilakukan di bandar udara yang ada di Provinsi Papua Barat. Di antara bandar udara tersebut adalah Bandara Anggi yang terletak di Manokwari dan Bandara Stenkol di Teluk Bintuni. Dua bandara tersebuh adalah perwakilan dari sembilan bandara yang ada di Provinsi Papua Barat.
Akses Laut
Distribusi Produk ekspor melalui akses laut ini dilakukan di pelabuhan kapal yang ada di Provinsi Papua Barat. Di antara pelabuhan kapal tersebut adalah Pelabuhan Manokwari yang terletak di Manokwari dan Pelabuhan Teminabuan yang terletak di Kabupaten Sorong Selatan. Dua pelabuhan kapal tersebuh adalah perwakilan dari enam pelabuhan kapal yang ada di Provinsi Papua Barat.
Sebagai kesimpulan, Papua Barat adalah wilayah dengan sejuta keindahan dengan sumber daya alam yang melimpah. Akan lebih baik jika potensi yang sudah ada itu di kelola dengan baik. Masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama dalam mengeksplor itu. Namun, juga harus tetap menjaga kelestarian alam. Karena sumber daya alam itu juga merupakan aset warisan bagi generasi penerus kelak. Hasil hasil dari sektor yang ada akan meningkatkan perekonomian daerah setempat dan juga negara. Dengan kata lain, kegitan ekspor yang akan menabah devisa negara. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Salam Ekxportir!