Dalam dunia investasi, pastilah sering mendengar kata saham dan obligasi. Tahukah kamu? bahwa kedua istilah tersebut berbeda, meski sekilas nampak sama-sama investasi.
Agar dapat mengoptimalkan investasi, sebaiknya kamu mengenali perbedaan definisi kedua istilah tersebut. Simak ulasan pengertian saham dan obligasi pada penjelasan di bawah ini!
Pengertian Saham dan Obligasi
Saham
Berikut ini beberapa pengertian saham yang diutarakan oleh para ahli, seperti :
- Menurut Gitman, saham diartikan sebagai bentuk murni atau sederhana atas kepemilikan perusahaan.
- Sedangkan menurut Bernstein, saham adalah selembar kertas yang berisi pernyataan kepemilikan dari sebagian perusahaan.
- Sementara menurut Mishkin, saham berarti suatu sekuritas yang mempunyai klaim terhadap aset atau pendapatan dari sebuah perusahaan. Sekuritas lebih dikenal dengan sebutan instrumen keuangan.
- Menurut Darmadji dan Fakhrudin, menyebutkan bahwa yang dimaksud saham adalah sebagai sebuah tanda kepemilikan baik seseorang maupun badan di suatu perusahaan atau PT.
- Sunariyah dalam bukunya mengatakan bahwa saham adalah surat berharga yang dikeluarkan perusahaan
- Makna saham menurut Bambang Riyanto, yaitu tana bukti pengembalian bagian dalam PT.
Dari beberapa pakar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikan atas perusahaan yang berupa kertas, dokumen atau sertifikat. Orang yang menginvestasikan sejumlah dana tunai kepada perusahaan disebut investor.
Kemudian investor akan menerima sebuah bukti kepemilikan perusahaan (saham). Pemilik saham berhak mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut. Keuntungan yang diberikan kepada pemilik saham dikenal dengan nama dividen.
Perusahan yang menerbitkan lembar saham disebut dengan Perusahaan Terbuka, atau bisa terlihat dari embel-embel “Tbk” di akhir nama perusahaan. Perusahaan berkewajiban untuk membagi hasil keuntungan perusahaan kepada pemegang saham sesuai kesepakatan bersama.
Kelebihan berinvestasi saham adalah keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham akan jauh lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan saat membeli.
Selain itu, pemegang saham juga berhak untuk menerima financial benefit berupa hak suara saat RUPS. Hal inilah yang menarik para investor untuk membeli saham di bursa efek.
Obligasi
Agar lebih memahami definisi obligasi, mari simak pendapat dari para ahli di bawah ini:
- Menurut Jonathan B. Berk
Obligasi diartikan sebagai surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan/ pemerintah agar mendapatkan dana dari investor dengan memberikan kompensasi bunga pinjaman sesuai perjanjian.
- Menurut Eduardus Tandelilin
Pengertian obligasi adalah suatu sekuritas yang di dalamnya berisi perjanjian untuk memberikan pembayaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
- Sementara Keppres RI No. 775/KMK/001/1982,
Menyebutkan obligasi sebagai jenis efek yang berupa surat pengakuan utang pinjaman uang dari masyarakat dengan jangka waktu sekurangnya 3 tahun. Di dalam perjanjian disebutkan nominal pembayaran beserta besaran bunga sesuai perjanjian awal dengan pihak emiten.
Secara garis besar dapat ditarik sebuah kesimpulan tentang pengertian obligasi, yaitu sebuah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan kepada pemberi pinjaman (investor). Di mana penerbit obligasi merupakan pihak yang berhutang, sementara pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang/ pemberi hutang.
Perbedaan Karakteristik Saham Dan Obligasi
Pertama, segi pengertian
Dari segi makna, saham dan obligasi jelas berbeda. Seperti yang telah diulas di atas, jika saham adalah surat kepemilikan perusahaan, sementara obligasi adalah surat utang.
Apabila pemilik saham dapat dianggap sebagai pemilik perusahaan maka pemilik obligasi hanya sebagai pemberi hutang saja.
Jika pemilik saham mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan, maka pemilik obligasi mendapatkan untung dari bunga pinjaman yang telah disepakati.
Kedua, pihak yang mengeluarkan surat
Saham dikeluarkan oleh perusahaan Tbk, sedangkan obligasi dikeluarkan oleh perusahaan / pemerintah yang berhutang. Obligasi ini keluaran dari pasar modal bukan dari lembaga keuangan seperti Bank. keterlibatan Bank hanyalah sebagai penjual obligasi saja.
Ketiga,berdasar jangka waktu
Saham dan obligasi mempunyai batas waktu yang tidak sama. Jika pemilik saham berhak menerima keuntungan perusahaan selama masih memegang surat bukti atas saham tersebut.
Jika perusahaan masih berdiri maka pemegang saham berhak tetap menerima keuntungan dengan sistem bagi hasil berapapun jumlah labanya.
Sebaliknya, pemegang obligasi dibatasi dengan jatuh tempo masa berlaku pinjaman. Lazimnya mulai 1 hingga 10 tahun. Nah, pemilik obligasi akan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman selama masa hutang masih berjalan.
Keempat, dari segi keuntungan yang akan diperoleh
Besaran keuntungan yang akan diperoleh oleh pemilik saham tidak menentu alias fluktuatif. Hal ini berhubungan dengan hasil laba perusahaan. Keuntungan tidak akan sama setiap bulannya.
Jika perusahaan sedang untung, maka pemilik saham akan mendapatkan laba besar pula. Sementara pemilik obligasi akan mendapatkan nominal keuntungan yang sama setiap bulannya, sesuai dengan perjanjian di awal.
Kelima, dilihat dari risiko investasi
Semua model investasi pasti berisiko, baik itu investasi saham maupun obligasi. Bedanya hanya di level risikonya. Apabila dilihat, risiko yang akan didapatkan oleh pemilik saham jauh lebih besar dibanding dengan pemilik obligasi.
Mengapa demikian? Coba perhatikan, keuntungan pemilik saham tergantung dari laba perusahaan. Apabila, perusahaan mengalami kebangkrutan maka pemilik saham juga akan bernasib sama. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan maka perusahaan wajib membagi laba terakhir.
Sebaliknya, risiko yang akan didapatkan oleh pemilik obligasi jauh lebih kecil. Karena perusahaan hanya melakukan pembayaran sesuai perjanjian. Jika perusahaan untung besar, pemilik obligasi tidak akan ikut merasakannya.
Namun, apabila perusahaan sedang bangkrut, pemegang obligasi akan tetap mendapatkan bayaran sesuai kesepakatan. Aset perusahaan yang tersisa akan dipakai sebagai bayaran kepada pemegang obligasi.
Alasan Utama Harus Beli Saham Dan Obligasi
Saham dan obligasi merupakan hal yang tidak asing bagi seorang investor. Investor membeli saham dan obligasi dengan harapan mendapatkan keuntungan karena jumlah laba yang diperoleh lebih besar dari Bank.
Investor saham akan menerima keuntungan yang tidak terbatas. Bahkan, ada beberapa orang yang membeli saham saat harganya murah kemudian dijual kembali jika harga tinggi.
Namun, untuk dapat memprediksi kenaikan dan penurunan harga saham, diperlukan pengetahuan khusus tentang konsep supply and demand.
Selain dibutuhkan konsep tersebut, sebelum memprediksi harga saham juga diperlukan skill untuk mengetahui kinerja perusahaan. Kedua aspek penting tersebut dapat membantu mendapatkan keuntungan yang besar
Sedangkan pemegang obligasi akan mendapatkan bunga yang jumlahnya lebih tinggi dari deposito Bank. obligasi juga dapat dipakai sebagai agunan di Bank.
Pembeli obligasi akan lebih merasa diuntungkan karena investasi akan tetap aman sekalipun perusahaan mengalami kebangkrutan. Pembeli obligasi akan tetap menerima bunga yang sudah ditetapkan jumlahnya.
Apabila di dalam dunia investasi saham dikenal dengan sebutan high risk high reward/ return. Sebaliknya di dunia obligasi populer istilah low risk low reward.
Itulah penjelasan singkat terkait pengertian saham dan obligasi yang wajib Kamu ketahui sebelum berinvestasi. Teliti dan pelajari dengan seksama sebelum menentukan langkah dalam berinvestasi. Semoga informasi di atas bermanfaat dan selamat berinvestasi.