Pengertian Certificate Of Analysist sangat penting untuk diketahui, terutama untuk orang -orang yang terlibat langsung dengan kegiatan perdagangan internasional. Untuk mencapai keberhasilan usaha jual beli dalam tingkat internasional, ada begitu banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya dari segi dokumen.
Dapat dikatakan bahwa kelengkapan serta ketepatan dokumen ini menjadi syarat yang wajib dipenuhi saat akan melaksanakan kegiatan ekspor dan impor. Meski begitu, rupanya masih banyak yang belum mengetahui apa saja dan bagaimana sebuah dokumen menjadi penting dalam kegiatan perdagangan internasional ini.
Dalam sebuah kegiatan ekspor dan impor, ada banyak sekali jenis dokumen yang harus terpenuhi. Hal inilah yang masih membingungkan dan menjadi momok bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha yang baru mulai ingin terjun ke dalam bisnis perdagangan global.
Untuk itu, sangat penting mencari tahu mengenai kelengkapan dokumen ekspor impor mulai dari sekarang. Dengan mengetahui wawasan tentang dokumen ini, diharapkan bisa menjadi bekal ilmu yang penting bagi para calon eksportir di masa depan.
Nah, berikut ini Mister Exportir akan berbagi informasi yang sangat bermanfaat seputar pengertian Certificate of Analysist (COA) yang wajib banget disimak terutama buat kamu para calon eksportir hebat Indonesia di masa depan.
Pengertian Certificate Of Analysist / COA
Pengertian Certificate of Analysist (COA) adalah dokumen yang dibuat oleh pengirim yang memverifikasi bahwa produk yang mereka buat sesuai dengan persyaratan pelanggan/buyer. Penting bagi pembeli untuk mengetahui bahwa produk yang diterima sesuai dengan parameter dan target khusus mereka, dan untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan.
COA didefinisikan sebagai dokumen yang dikeluarkan oleh Quality Assurance yang menegaskan produk yang diatur memenuhi spesifikasi produknya. Dokumen ini biasanya berisi hasil aktual yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan sebagai bagian dari kontrol kualitas suatu produk.
Singkatnya, COA adalah dokumen yang membuktikan dan menjelaskan bahwa pengecekan tertentu telah dilakukan terhadap produk terkait.
Misalkan pada suatu produk mesin atau produk sejenisnya, dokumen Certificate of Analysis tersebut akan berisi tentang seluruh data kuantitatif hasil pengecekan sampel produk yang dilakukan di laboratorium analisis suatu badan atau perusahaan yang dapat mengeluarkan sertifikat atau dokumen terkait seperti PT Sucofindo atau PT. Geoservices.
Melihat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Certificate of Analysis dapat menjadi parameter baik dan konsistennya kualitas produksi dari produk yang ada. Demikian dokumen dasar yang perlu diketahui sebelum, saat, dan sesudah melakukan penjualan atau pembelian suatu produk.
Keberadaan dokumen tersebut bukanlah sebatas formalitas saja, sebab COA sangat berguna untuk membantu pelanggan dalam memahami kualitas serta cara menangani operasional penggunaan suatu produk, sehingga dapat memastikan kepuasan pelanggan.
Selain memberi manfaat untuk pembeli/pelanggan, COA juga sangat penting untuk produsen/pengirim barang karena dokumen ini dapat membantu pengirim barang untuk mencegah pengembalian, penggantian, atau keluhan pelanggan.
Manfaat & Kegunaan COA
COA adalah singkatan dari Certificate of Analysist. Sertifikat ini diterbitkan oleh Badan Sucofindo atau Geoservices atau sejenisnya kepada eksportir. Kegunaannya adalah sebagai analisis barang baik itu mulai dari spesifikasi barang hingga pembuktian kinerja suatu barang yang akan dikirim atau yang sering disebut sebagai parameter kualitas suatu produk.
Seperti disebutkan sebelumnya, COA adalah dokumen yang dimaksudkan untuk membuktikan bahwa produk yang dibuat oleh produsen/pengirim memenuhi harapan pelanggan/pembeli. Dengan banyaknya item yang diproduksi oleh produsen, seringkali sulit untuk melacak material dengan mulus dari awal hingga akhir proses produk jadi.
Fungsi COA lebih dari sekadar bertindak sebagai inspeksi produk. Dengan material yang bergerak cepat ke dan dari lokasi yang berbeda, material yang dikirim perlu diidentifikasi dan diklarifikasi dengan jelas dan benar. Selain label bahan dan wadah, COA berfungsi sebagai dokumen identifikasi status setiap produk.
Dokumen-dokumen ini memberikan informasi yang lebih rinci daripada yang biasanya diberikan oleh label. COA menyampaikan informasi dari pemasok material ke pengguna material tentang identitas, kualitas, dan kemurnian material spesifik tersebut.
Sangat penting bagi pengirim barang untuk menunjukkan kepada pelanggannya COA yang dapat dipercaya sehingga pelanggan dapat memahami dengan tepat jenis produk apa yang mereka terima. Pembeli juga dapat membandingkan informasi yang diberikan pada COA vendor dengan spesifikasinya untuk melihat apakah barang memenuhi kriteria yang diperlukan.
Cara Mengurus COA / Certificate of Analysist
Bagi kamu yang ingin mengurus atau membuat COA, perlu menyiapkan beberapa dokumen sebagai syarat kelengkapan wajib. Beberapa persiapan yang dibutuhkan di antaranya sebagai berikut.
1. Sampel barang (Wajib)
2. Pengisian form COA
3. Dan dokumen-dokumen pelengkap yang diminta.
Dokumen dan persyaratan tersebut kemudian diserahkan kepada pihak atau instansi yang memang memiliki wewenang untuk pembuatan dokumen COA. Di Indonesia sendiri, pembuatan COA ini bisa dilakukan di beberapa instansi, seperti PT Sucofindo atau Geoservices.
Biaya Pengurusan COA
Nah, bagi kamu yang memiliki minat atau rencana membuat Certificate of Analysis tapi tidak ingin repot-repot mengurus sendiri, sekarang kamu bisa menggunakan Jasa pengurusan pembuatan sertifikat analisis atau COA via Mister Exportir.
Caranya, cukup dengan menghubungi Tim Mister Exportir melalui laman Contact Us atau direct Whatsapp Chat kami di 0895-3792-70595 (Fast Response).
Jenis-jenis Sertifikasi Layanan Sucofindo
Salah satu instansi yang memiliki wewenang atau kapabilitas untuk menyediakan layanan pembuatan COA bagi masyarakat Indonesia adalah Sucofindo. Instansi ini memfasilitasi pembuatan beberapa jenis sertifikasi, baik itu dari segi sistem manajemen suatu industri atau perusahaan, maupun sertifikasi produk.
Beberapa sertifikasi yang dapat ditangani Sucofindo, khususnya untuk skema sertifikasi sistem manajemen meliputi sertifikasi ISO 9000, ISO 14000, ISO 18000, SA 8000, RSPO, HACCP, manajemen hutan lestari, Chain of Custody, Legal source, dan lainnya.
Sementara itu, skema sertifikasi produk meliputi sertifikasi produk lsitrik atau elektronik, pupuk dan produk kimia turunannya, makanan dan minuman, baja, serta komoditas pertanian. Beberapa sertifikasi yang bisa dibuat di Sucofindo adalah sebagai berikut.
1. Sertifikasi ISO 9001 : 2008
Sertifikasi ISO adalah sertifikasi sistem manajemen mutu yang bermanfaat dalam peningkatan performa organisasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan daya saing organisasi atau perusahaan. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu di mana sebuah organisasi harus memenuhi beberapa hal di antaranya:
- Perlu menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten menyediakan produk yang memenuhi pelanggan dan persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku
- Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses untuk perbaikan berkelanjutan dari sistem dan jaminan kesesuaian dengan pelanggan dan persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Semua persyaratan ISO 9001:2008 bersifat umum dan dimaksudkan untuk dapat diterapkan ke semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran, dan produk yang disediakan.
2. Sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP)
Sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP) adalah sertifikasi yang memuat persayaratan minimum yang harus dipenuhi oleh suatu industri makanan, terkait keamanan pangan, kualitas, dan persyaratan hukum. Produksi makanan yang tidak aman dapat mengakibatkan keracunan makanan, penarikan produk, proses hukum berkepanjangan, serta merusak reputasi perusahaan dan produk.
Jaminan keamanan dan kualitas makanan menjadi pertimbangan penting bagi konsumen saat ini. GMP adalah peningkatan penting untuk sistem manajemen keamanan pangan sebuah usaha, yang bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan dan menjadi pembuktian bahwa produksi makanan dilakukan dengan aman dan berkualitas tinggi.
Kepatuhan terhadap persyaratan GMP memerlukan persyaratan sanitasi dan pemrosesan standar minimum yang berlaku untuk semua perusahaan pengolahan makanan. Banyak perusahaan industri makanan telah menerapkan skema sertifikasi GMP untuk pengolahan makanan sebagai landasan di mana mereka telah mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan lainnya, termasuk HACCP, ISO 22000, SQF dan ISO 9001.
3. Sertifikasi HACCP
Sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) merupakan bagian dari GMP. Dokumen ini bisa menjawab tuntutan masyarakat atau konsumen akan keamanan pangan dengan memberlakukan sistem yang dirancang secara sistematis dan terintegrasi.
HACCP adalah sistem manajemen di mana keamanan sebuah produk pangan diuji melalui analisis dan pengendalian bahaya biologis, kimia, dan fisik dari produksi bahan mentah, pengadaan dan penanganan, hingga pembuatan, distribusi, dan konsumsi produk jadi. Sertifikasi HACCP mutlak diperlukan produsen bahan pangan yang ingin memasuki pasar global.
4. Sertifikasi Produk
Sertifikasi produk merupakan pemberian jaminan secara tertulis dari pihak ketiga independen bahwa suatu produk beserta proses yang mendukungnya telah memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, kualitas, keselamatan dan lingkungan sehingga aman untuk dikonsumsi atau digunakan.
5. Sertifikasi Kehutanan
Sertifikasi kehutanan adalah jenis sertifikasi yang disediakan oleh PT Sucofindo untuk membantu pengusaha pengguna hak penguasaan hutan untuk mendapatkan sertifikat yang telah menjadi ketentuan pemerintah, baik untuk pengelolaan hutan, asal kayu, dan legalitas dari kayu yang menjadi produk kehutanan.
Mengapa Eksportir Perlu Menyertakan Dokumen COA?
Banyak produsen atau pelaku usaha tahu bahwa membuat COA akan memberikan keuntungan, tetapi tidak sedikit juga yang menganggapnya terlalu mahal dan memakan waktu. Namun, tanpa menghasilkan COA yang dapat dipercaya dan akurat, pelaku usaha kemungkinan besar dapat menghadapi konsekuensi bisnis dan hukum.
Beberapa kerugian tidak memiliki dokumen COA terutama untuk pelaku usaha yang mulai bergerak di bisnis ekspor untuk produknya, di antaranya sebagai berikut.
- Berkurangnya kepercayaan pelanggan terhadap produk yang dijual
- Berpotensi meningkatkan intensitas penarikan produk, yang membuang-buang waktu dan uang perusahaan
- Proses audit menjadi lebih rumit
- Pesaing bisa mendapatkan keunggulan karena memiliki COA
- Berpotensi kehilangan pelanggan
- Harga produk dari perusahaan yang tidak memiliki COA cukup tinggi, jauh lebih tinggi daripada biaya untuk memproduksi COA di tempat pertama.
Tanpa dokumen-dokumen ini, perusahaan atau pelaku usaha kemungkinan besar akan kehilangan uang, pelanggan, dan bahkan kredibilitas dalam industri. Oleh karena itu, dokumen COA ini harus dipenuhi oleh setiap produsen atau pengirim barang, apa lagi bagi eksportir yang bermitra dengan pelanggan di luar negeri.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai pengertian Certificate Of Analysist yang berhasil dirangkum oleh Mister Exportir. Yuk, tunggu apa lagi! Segera lengkapi dokumen kamu untuk memperlancar proses ekspor produk ke luar negeri.
