Supaya bisa bersaing di pasar internasional, barang komoditas harus mampu untuk memenuhi standar. Salah satunya adalah packaging standar untuk ekspor.
Bagaimana packaging standar untuk ekspor? Setiap barang memiliki standar kemasannya sendiri. Pelajari lebih banyak tentang cara packing barang ekspor di artikel ini.
Packaging atau pengemasan produk merupakan hal yang cukup penting dalam kegiatan perdagangan, khususnya perdagangan yang membutuhkan perpindahan barang dari tempat satu ke tempat lainnya.
Karena dengan pengemasan, barang akan menjadi semakin mudah untuk ditransportasikan, didistribusikan, dan disimpan.
Pengemasan dilakukan dengan cara memasukkan barang ke sebuah wadah atau pembungkus yang umumnya terbuat dari kertas, plastik, kayu, Styrofoam, metal dan sebagainya.
Tujuan Pengemasan Produk
Selain dapat memudahkan barang untuk dipindah tempatkan, pengemasan juga memiliki beberapa tujuan penting yaitu:
1. Perlindungan Fisik
Barang yang ada didalam kemasan akan melindungi atau mengurangi bahaya kerusakan akibat benturan, guncangan, getaran, tekanan, gesekan, dan gangguan fisik lainnya.
Selain gangguan fisik yang sudah disebutkan di atas, pengemasan juga bisa melindungi barang dari zat, partikel, atau sesuatu yang bisa merusak barang seperti air, udara, debu, dan sebagainya.
Hal tersebut cukup penting untuk barang yang harus tetap berada dalam kondisi bersih, steril dan segar seperti buah-buahan, sayuran, atau bahan makanan lainnya.
2. Pengelompokan
Pengemasan juga berfungsi untuk mengelompokkan atau menyatukan barang, khususnya untuk barang yang takarannya tidak dalam bentuk satuan. Contohnya adalah barang yang berbentuk biji-bijian, cairan, atau bubuk.
3. Petunjuk Informasi
Informasi barang juga dapat ditunjukkan melalui kemasan produk tersebut. Informasi yang ditampilkan biasanya adalah informasi tentang kandungan, cara penggunaan, perawatan, tanggal kadaluarsa, dan informasi lainnya yang dibutuhkan.
4. Pemasaran
Kemasan pun dapat berfungsi untuk pemasaran. Fungsi ini berkaitan dengan desain visual dari kemasan.
Desain visual yang bagus akan lebih menarik perhatian orang-orang untuk membeli produk tersebut.
Selain itu, fungsi pemasaran juga bisa berperan dalam memberikan cerita atau menonjolkan identitas merek dari produsen barang tersebut.
5. Kenyamanan
Pengemasan harus memiliki fitur kenyamanan yang dapat memudahkan barang untuk didistribusikan, disimpan, ditumpuk, dipindahkan, dipajang, dan digunakan.
6. Kontrol Porsi
Fungsi pengemasan ini berperan untuk membantu mengukur takaran dalam satu kemasan.
Misalnya satu bungkus mie instan untuk satu porsi makan, atau satu sachet kopi instan untuk segelas kopi.
7. Keamanan
Beberapa pengemasan juga memiliki fungsi keamanan. keamanan yang dimaksud disini adalah keamanan dari pencurian dan kehilangan.
Lalu, pengemasan juga berfungsi untuk menghindari pemalsuan, yaitu dengan memberikan kode atau label tertentu yang menandakan bahwa barang tersebut adalah barang asli.
Tipe Packaging
Selain beberapa fungsi dari packaging yang telah disebutkan di atas, packaging pun dibedakan menjadi beberapa tipe yang dikategorikan berdasarkan lapisan. Tipe packaging terdiri dari:
1. Primer Packaging
Yaitu pengemasan lapisan pertama, yang mana kemasan primer merupakan kemasan utama dari suatu barang atau produk.
Kemasan ini juga merupakan kemasan untuk konsumer dan merupakan kemasan yang langsung membungkus barang.
2. Secondary Packaging
Setelah produk dikemas dengan lapisan pertama, produk atau barang juga dapat dikemas lagi ke kemasan yang lebih besar.
Kemasan lapisan kedua juga berfungsi untuk mengelompokkan barang ke jumlah yang lebih banyak.
Fungsi dari kemasan ini juga dapat memberikan keamanan ekstra untuk barang.
3. Tertiary Packaging
Tipe ketiga ini digunakan untuk pemindahan barang dengan jumlah yang besar, penyimpanan, dan pengiriman barang ke luar negeri atau ekspor.
Pengemasan ini biasanya berbentuk kemasan yang dikemas ke palet, kemudian dimasukkan ke dalam kontainer atau peti kemas.
Standar Pengemasan untuk Ekspor
Dalam kegiatan pengiriman barang ke luar negeri atau ekspor, pengemasan barang yang baik dengan memenuhi standar harus dilakukan.
Tujuan dari pengemasan tersebut tentu dilakukan untuk menjamin barang atau produk di dalamnya agar tetap utuh dan terjaga saat proses pengiriman.
Tiap negara pun memiliki standar masing-masing terhadap pengemasan barang untuk ekspor dan impor.
Namun, pada umumnya standar tersebut serupa dan berfungsi untuk memastikan setiap barang aman ketika diterima.
Yang biasanya diperhatikan dalam standar pengemasan untuk ekspor adalah ukuran, berat, bentuk, dan jenis barang yang dikirim.
Karena setiap barang memiliki ukuran, berat, bentuk, dan jenis yang berbeda-beda, maka penanganan dalam pengemasannya pun berbeda.
Sebagai contoh, barang pecah belah, atau barang elektronik membutuhkan kemasan yang lebih aman dengan menambahkan bantalan yang empuk agar barang tidak mudah rusak ketika terguncang, terbentur, dan terkena gangguan fisik lainnya.
Kemudian, ada beberapa barang yang membutuhkan penanganan lebih khusus dalam standar pengemasannya untuk proses ekspor.
Barang-barang yang membutuhkan penanganan khusus dalam standar packaging untuk ekspor adalah:
1. Perishable Goods / Barang Mudah Rusak
Karena barang-barang tersebut mudah rusak, maka harus ada penanganan khusus dalam packagingnya agar barang tersebut dapat terjaga selama pengiriman.
Contoh dari perishable goods adalah produk-produk hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, bunga, dan lainnya.
Untuk pengemasannya, pastikan kemasan berada dalam kondisi baik. Kemasan pun harus bisa melindungi barang dari benturan fisik dan kondisi cuaca.
Kemasan juga harus kuat untuk menjaga isinya ketika kemasan ditumpuk hingga 3 meter.
Selain itu, cara pengemasannya pun juga harus diperhatikan. Jika kamu ingin mengirim buah dan sayur, pastikan buah dan sayur tersebut higienis dan bebas dari serangga.
Pilih juga buah dan sayur yang akan matang untuk dikirim, supaya ketika sampai tujuan buah dan sayur tersebut berada dalam kondisi segar.
Lalu, susun buah dan sayuran ke dalam box Styrofoam. Ketika disusun, jangan sampai ada ruang kosong dalam box agar lebih aman.
Lapisi lagi dengan box tambahan agar buah dan sayur tidak mengalami benturan langsung.
2. Live Animal / Binatang Hidup
Barang lain yang membutuhkan penanganan khusus dalam pengemasannya adalah barang live animal atau binatang hidup.
Binatang hidup memiliki cara pengemasan sendiri agar binatang tersebut bisa aman, sehat, dan tetap hidup ketika pengiriman.
Kemasan atau kandang yang digunakan untuk pengiriman pun harus memiliki standar yaitu kemasan harus memiliki ventilasi.
Kemudian, kemasan tersebut harus memiliki ruang yang cukup agar memberikan keleluasaan bagi hewan yang dikirim untuk bergerak.
Bagian dalam kemasan juga harus halus dan tidak boleh terdapat sesuatu yang dapat menyakiti hewan seperti paku dan sebagainya.
3. Pharma & Healthcare / Produk Farmasi & Kesehatan
Kemudian ada produk farmasi dan kesehatan yang membutuhkan pengemasan khusus.
Pengemasan dalam produk ini berkaitan dengan waktu, dan temperatur. Karena produk farmasi dan kesehatan sangat sensitif terhadap temperatur dan waktu.
Maka, untuk pengemasan produk ini harus memperhatikan dua hal tersebut.
Secara umum, packaging atau pengemasan yang harus memenuhi standar dilakukan untuk membuat barang di dalamnya menjadi aman selama proses ekspor atau pengriman ke luar negeri.
Selain itu, pengemasan juga memudahkan proses pengiriman tersebut karena barang menjadi lebih mudah untuk dipindahkan, disimpan, ditransportasikan, dan didistribusikan.
Sekian informasi dari kami mengenai packaging standar untuk ekspor. Semoga dapat membantu kamu yang ingin melakukan ekspor sesuai standar ya! supaya proses ekspor kamu lancar juga! Terima kasih.
