Negara Utama Tujuan Ekspor Karet Indonesia – Karet menjadi sebuah komoditi yang digunakan di banyak produk dan peralatan di seluruh dunia. Mulai dari produk-produk industri sampai rumah tangga.
Karet memiliki dua jenis yang dikenal luas, yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam dibuat dari getah pohon karet, sedangkan karet sintesis dibuat dari minyak mentah. Kedua jenis karet ini kedudukannya dapat saling menggantikan.
Oleh karenanya memengaruhi permintaan masing-masing komoditi. Misalnya ketika harga minyak mentah naik, maka permintaan untuk karet alam akan meningkat. Sebaliknya, ketika gangguan suplai karet alam membuat harganya naik, maka pasar cenderung beralih ke karet sintesis.
Indonesia merupakan salah satu negara yang bukan hanya memproduksi, juga mengekspor komoditinya ini ke berbagai negara di dunia. Hal tersebut akan menjadi fokus pembahasan pada artikel ini. Sekaligus informasi tambahan mengenai karet Indonesia.
Baca Juga: Negara Tujuan Ekspor Rumput Laut Indonesia
Produksi Karet Indonesia
Pada tahun 2014, Indonesia menduduki urutan kedua sebagai negara produsen karet alam terbesar setelah Thailand. Di urutan selanjutnya adalah Malaysia,Vietnam, dan India. Kurang lebih 70% dari produksi karet global berasal dari Thailand, Indonesia, dan Malaysia.
Mengingat statusnya sebagai negara produsen karet terbesar kedua di dunia, maka jumlah suplai karet Indonesia penting untuk pasar global. Industri karet Indonesia telah mengalami pertumbuhan produksi yang stabil sejak tahun 1980an.
Kira-kira 80% hasil produksi karet negara ini diproduksi oleh para petani kecil. Daerah penghasil karet di Indonesia kebanyakan berasal dari provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Perkebunan Karet Indonesia
Selama satu dekade terakhir, total luas perkebunan karet Indonesia telah meningkat secara stabil. Pada tahun 2016, perkebunan karet Indonesia mencapai luas total 3,64 juta hektar. Sebab prospek industri karet positif, maka telah ada peralihan dari perkebunan-perkebunan komoditi seperti kakao, kopi, dan teh menjadi perkebunan-perkebunan kelapa sawit dan karet.
Selama beberapa tahun ini jumlah perkebunan karet pemerintah sedikit berkurang, hal ini kemungkinan terjadi karena perpindahan fokus mereka ke kebun kelapa sawit yang luas. Sementara itu perkebunan karet milik petani kecil justru meningkat. Serta luasnya kebun karet pemain swasta berkurang di antara tahun 2010 dan 2012, namun naik cukup cepat mulai dari tahun 2013.
Karet domestik di Indonesia, kebanyakan diserap oleh industri-industri manufaktur Indonesia (terutama sektor otomotif). Oleh karena industri manufaktur industri sulit berkembang dengan signifikan, maka konsumsi karet di pasar domestik pun hanya tumbuh dengan sedikit saja.
Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor karet remah (crumb rubber) Indonesia sepanjang 2016 mencapai 2,49 juta ton. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,9 persen dari tahun sebelumnya 2,54 juta ton. Sebanyak 22,8 persen dari jumlah tersebut atau sebesar 586 ribu ton diekspor ke Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$ 729,2 miliar.
Setelah AS adalah Jepang, yakni mencapai 116,6 persen atau sebesar 413 ribu ton dengan nilai US$ 538,2 miliar. Sementara di urutan ketiga adalah Tiongkok, sebesar 11,76 persen atau sebesar 293 ribu ton dengan nilai US$ 387,3 miliar.
Berdasarkan data BPS, luas perkebunan karet Indonesia mencapai 3,6 juta hektare. Dengan produksi mencapai 3,16 juta ton. Jumlah perusahaan karet besar sebanyak 315 perusahaan.
Demikianlah, pembahasan artikel kali ini mengenai ekspor karet Indonesia. Semoga informasi mengenai karet Indonesia yang kami paparkan dapat bermanfaat untuk Anda dan menambah wawasan mengenai komoditi karet di Indonesia.