Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepulauan terbanyak di dunia. Membicarakan hasil alam. Terutama lautnya, sudah pasti beraneka ragam. Salah satu produk laut Indonesia yang memiliki nama besar adalah kepiting.
Bahkan kepiting masuk dalam salah satu dari 5 PDB (Produk Domestik Bruto). Tingginya permintaan dari Negara Tujuan Ekspor Kepiting merupakan salah satu peluang bagi nelayan dan budidaya kepiting.
Peluang Budidaya Kepiting Masih Sangat Menjanjikan
Peluang ini masih tinggi terutama bagi pegiat budidaya kepiting. Menurut data dari KKP, masih 35% saja hasil ekspor dari hasil budidaya. Dan 65% kepiting ekspor merupakan hasil tangkapan nelayan.
Jika membicarakan nilai dari ekspor kepiting. Tahun 2018 saja nilai ekspor kepiting lebih dari US$ 150 juta. Peluang yang masih bagus jika ingin mendalami budidaya kepiting.
Kepiting-kepiting hasil tangkapan maupun budidaya dipasarkan dalam bentuk beku, segar dan olahan. Tingginya permintaan pasar Internasional atas kepiting Indonesia meningkat tiap tahunnya.
Adapun negara Tujuan Ekspor Kepiting adalah USA, RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dan Jepang. Walaupun RRT memiliki sumberdaya kepiting yang cukup besar. Namun budidaya maupun tangkapan nelayan RRT belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri.
Pada tahun 2017 kebutuhan RRT akan kepiting mencapai angka 28 ribu ton. Nilai tersebut hampir sama dengan ekspor kepiting Indonesia ke RRT dalam jangka waktu 4 tahun. Serta nilai ekspor hampir mencapai US$ 200 juta. Nilai rata-rata ekspor ke negeri tirai bambu itu 20% dari keseluruhan ekspor kepiting per tahun.
Meningkatnya Konsumsi Kepiting Memicu Permintaan semakin Tinggi
Siapa sangka, tingginya permintaan ekspor kepiting berasal dari kegemaran kuliner. Memang tidak dapat dipungkiri. Kenikmatan menyantap olahan kepiting mampu membuat ketagihan. Selain itu, beberapa budaya di kawasan Asia. menjadikan kepiting menjadi olahan wajib dalam upacara maupun acara keagamaan.
Selain rasanya yang lezat, permintaan terhadap kepiting juga karena kandungan nutrisinya. Jepang salah satu negara tujuan ekspor kepiting cukup besar dari Indonesia.
Yang juga terkenal dengan olahan seafood serta kemajuan teknologinya. Mengkonsumsi rutin seafood untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Beberapa kandungan dari kepiting yang menjadi incaran banyak orang:
- Fosfor, sebagai nutrisi untuk tulang dan gigi,
- Seleniu, untuk meningkatkan antioksidan dalam tubuh,
- Lemak Omega-3, menyehatkan jantung,
- Vitamin B12, menyehatkan otak,
- Tembaga (cooper), untuk memperlancar peredaran darah
Banyaknya manfaat kepiting bagi kesehatan. Serta tradisi yang mendukung konsumsi kepiting pada wilayah Asia. merupakan potensi bagi Indonesia untuk semakin meningkatkan produksi kepiting dalam negeri.
Tantangan dalam Ekspor Kepiting
Mengetahui tingginya potensi materi maupun nutrisi kepiting. Tidak serta merta memiliki perjalanan yang mulus bagi eksportir kepiting. Beberapa kendala dapat berasal dari beberapa faktor.
Produksi kepiting alam yang minim. Terbatasnya pengetahuan tentang perkembang biakan kepiting membuat penangkapan kepiting semakin acak. Potensi resiko dari penangkapan kepiting seperti ini dapat mempengaruhi produksi kepiting.
Misal saja menangkap dan memperjualbelikan kepiting petelur. Selain itu dalam proses penangkapan yang tidak sesuai mampu merusak kualitas kepiting. Seperti penggunaan sianida untuk menangkap kepiting. Hal ini membuat mutu dan nilai jual kepiting rusak.
Penggunaan metode yang tepat bagi penangkap maupun budidaya kepiting masih harus ditingkatkan. Sama seperti budidaya untuk ekspor lobster, pendidikan serta penyuluhan dari pemerintah seharusnya lebih digalakkan untuk ekspor kepiting ini.
Meski begitu, potensi kepiting untuk menyumbang devisa negara masih sangat tinggi. Apalagi masih terus meningkatnya permintaan dari negara tujuan ekspor kepiting. Cukup melandasi adanya riset dan inovasi dari pemerintah untuk kepentingan bersama.