Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah hutan tropis yang besarnya sekitar jutaan hektar. Bahkan hutan Indonesia sering dijuluki sebagai paru-paru Indonesia karena luas hutan Indonesia sendiri sekitar 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia.
Oleh karena itulah hasil hutan berupa kayu sangat melimpah, seperti kayu lapis, kayu gergajian, dan jenis kayu lainnya. Dengan hasil kekayaan sumber alam yang dimiliki tersebut, Pemerintah Indonesia menggalakkan ekspor non migas untuk menambah penerimaan negara.
Komoditi hasil kayu yang sampai saat ini masih menjadi komoditi ekspor terbesar adalah komoditi kayu lapis. Industri kayu lapis merupakan salah satu industri penyumbang devisa negara terbesar dan penyerap tenaga kerja yang cukup besar pula.
Hasil kayu lapis Indonesia sudah terkenal di mancanegara sehingga permintaan akan ekspor kayu cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini didukung oleh kualitas kayu Indonesia yang baik.
Negara Importir Utama Kayu Indonesia
Berikut ini adalah daftar 6 negara tujuan ekspor kayu Indonesia:
China
China saat ini sedang membutuhkan kayu untuk memenuhi kebutuhan konstruksi rumah-rumah dan gedung yang permintaannya terus meningkat. Hal ini mengingat jumlah penduduk China yang sangat padat.
Dengan luas wilayah 923.743.000 ha dan kepadatan penduduk pada tahun 2003 sebanyak 1,3 milyar jiwa serta jumlah pertambahan jiwa terus meningkat setiap tahunnya.
China masih menjadi pasar utama yang dijadikan target oleh industri kayu Indonesia karena permintaan impor yang demikian tinggi untuk produk kayu gergajian, pulp kertas, panel kayu, dan lain-lain.
Jerman
Permintaan produksi kayu dari negara Jerman masih meningkat dari tahun ke tahun. Komoditi kayu yang diekspor adalah produksi kayu bakar, kayu bulat, kayu gergajian, panel kayu, dan lain-lain.
Ekspor kayu ke Jerman selama 5 tahun terakhir ini relatif stabil sehingga perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan dalam upaya membuka peluang ekspor.
Jepang
Produk kayu seperti produk kayu gergajian, panel kayu, pulp untuk kertas, dan lain-lain dari tahun ke tahun relatif stabil namun pernah mengalami sedikit penurunan.
Permintaan ekspor masih berkisar produksi kayu bakar, kayu bulat, kayu gergajian, dan panel kayu. Sehingga masih ada kemungkinan untuk menambah dan meningkatkan ekspor produk kayu ke negara Jepang.
Uni Eropa
Negara-negara yang termasuk dalam Uni Eropa sebanyak 39 negara yang terletak pada bagian Eropa Timur dan Eropa Barat. Negara potensial untuk tujuan ekspor Indonesia diantaranya adalah Austria, Irlandia, Denmark, Norwegia, dan Swedia.
Namun untuk ekspor produk kayu ke Inggris dan Belgia mengalami penurunan yang signifikan dalam 5 tahun terakhir. Hal ini disebabkan pemberlakuan pembatasan perdagangan yang dikaitkan dengan isu lingkungan illegal logging dan kerusakan hutan.
Produksi kayu bakar, kayu bulat, kayu gergajian dan panel kayu masih menjadi peluang komoditi ekspor ke negara-negara potensial Uni Eropa
India
India memiliki wilayah hutan yang cukup luas dengan tipe hutan tropis dan subtropis serta memiliki potensi produk kayu yang cukup tinggi pula. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk menambah dan meningkatkan ekspor produk kayu.
Timur Tengah
Negara-negara yang tergabung dalam negara-negara Timur tengah sebanyak 12 negara yang berada di wilayah Arab. Negara-negara potensial yang menjadi tujuan ekspor produk kayu Indonesia diantaranya adalah Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan Qatar.
Ditambah lagi saat ini Qatar tengah melakukan konstruksi besar-besaran untuk mendirikan bangunan-bangunan modern dan menjadikan Ibu Kota Daha sebagai kota yang ultra modern. Sehingga peluang ekspor produk kayu Indonesia untuk mendukung pelaksanaan konstruksi di Qatar cukup besar.