Lingkungan tropis menguntungkan bagi Indonesia. Potensi untuk pemenuhan bahan makanan pastinya melimpah. Terlebih lagi jika dapat memberikan atau ekspor kepada negara-negara lain. Varietas buah tropis banyak penggemar, terutama pada daerah panas maupun dingin yang ekstrim. Seperti UEA ataupun Eropa. Kesanalah negara tujuan ekspor buah asal Indonesia mendapat pasar yang loyal.
Permintaan impor dari UEA kepada Indonesia masih sangat tinggi. Tahun 2020 ini UEA menaikan komposisi impor hasil hortikultura. 69% dari permintaan tersebut adalah buah-buahan Indonesia. Walaupun Indonesia bukanlah negara eksportir buah terbesar. Namun hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan buah Internasional.
Tantangan Ekspor Buah Bagi Indonesia
Walaupun masih terikat jarak yang jauh dari Amerika sebagai eksportir buah terbesar. Dan masih bertengger pada peringkat ke-19 negara eksportir buah.
Namun hal tersebut bisa menjadikan penyemangat dalam produksi dan ekspor agar lebih baik. Secara sumber daya alam Indonesia masih begitu kaya. Apalagi Indonesia memiliki iklim tropis yang mendukung perkembangan hayati dengan baik.
Memiliki modal untuk menjadi besar, bukan berarti Indonesia dapat memenuhi permintaan buah secara maksimal. Kendala yang menghambat sektor pertanian Indonesia masih begitu kompleks.
Sehingga daya saing produk buah lokal masih sangat rendah. Beberapa persoalan yang masih sering terjadi adalah ketersedian bahan dasar pertanian, seperti pupuk, bibit dan pestisida.
Selain itu, rendahnya wawasan petani mengenai pengelolaan dan inovasi pertanian. Seperti:
- Food Losses, yang merupakan sampah dari bahan makanan yang belum jadi. Optimalisasi dari pemanfaatan food losses masih begitu rendah. Selain memanfaatkan sampah makanan, pemahaman akan penyebab terjadinya food losses juga harus menjadi perhatian.
- Waste Management, atau pengelolaan sampah. Secara tradisional, petani lokal sudah mengenali waste management. Seperti mengumpulkan sampah organik menjadi pupuk. Namun jika terjadi pada pertanian yang lebih besar, tentu saja perkembangan waste management juga harus meningkat. Sebagai upaya menekan kerugian.
- Logistik, pengelolaan produksi pertanian dari penanaman hingga pengiriman. Masalah logistik paling banyak adalah masalah penyimpanan. Metode dan teknologi penyimpanan yang tidak memadai membuat ketahanan produksi pertanian rentan rusak sebelum jual.
Sudah menjadi tanggung jawab bersama antara petani, akademisi serta pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Semakin cepat persoalan ini terselesaikan. Semakin cepat juga Indonesia lebih mampu dan berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan buah dalam negeri maupun ekspor.
Keuntungan Ekspor ke Negara Tujuan Ekspor Buah
Saat kebutuhan buah dalam negeri terpenuhi. Dan hasil produksi masih melimpah. Ekspor merupakan salah satu jalan bagi petani untuk mendapatkan keuntungan lebih. Karena harga buah ekspor akan lebih baik dari harga lokal. Namun hal tersebut tentu saja berjalan beriringan dengan kualitasnya.
Selain menguntungkan bagi petani, kegiatan ekspor juga menguntungkan bagi pemerintah. Pasalnya kegiatan ekspor ini akan menghasilkan devisa bagi pemerintah. Ada juga keuntungan lain bagi masyarakat banyak, seperti:
- Meningkatnya lapangan kerja. Dengan meningkatnya kegiatan ekspor, pasti akan meningkat juga kebutuhan akan pekerja.
- Kerjasama antar negara ekspor. Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan produksi dalam negeri. Ada juga beberapa hasil produksi yang hanya ada jika pemerintah melakukan impor. Begitupun sebaliknya, pemerintah melakukan ekspor untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut.
- Meningkatkan produksi, produksi akan meningkat seiring dengan permintaan. Saat permintaan dari luar negeri tinggi, otomatis upaya peningkatan produksi akan dilakukan.
Selain itu, masih ada banyak keuntungan dari kegiatan ekspor. Dengan mengoptimalkan sumberdaya dan memperbaiki sistem pertanian buah kita. Membawa harapan agar pemenuhan permintaan negara tujuan ekspor buah dapat meningkat.
