Komoditas ekspor Indonesia sektor pertambangan menyumbang pendapatan negara yang sangat besar.
Pertambangan merupakan sektor industri yang dapat disebut paling penting bagi perekonomian nasional.
Hal ini salah satunya karena mineral pertambangan adalah komponen utama dalam pembuatan berbagai produk penting, seperti telepon seluler, mobil, menara energi, panel surya, turbin angin, pupuk, mesin, dan semua jenis konstruksi.
Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki kekayaan mineral berlimpah.
Oleh karena itu, kegiatan pertambangan Indonesia menghasilkan produk tambang yang bermacam-macam.
Tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, komoditas sektor pertambangan Indonesia sudah diekspor ke banyak negara lain.
Dengan demikian, komoditas pertambangan menyumbang nilai yang besar bagi pendapatan negara.
Pertambangan Indonesia
Alam Indonesia menyimpan kekayaan mineral beragam yang tentunya sangat bermanfaat bagi manusia.
Industri pertambangan menjadi salah satu penopang utama perekonomian Indonesia.
Pertambangan adalah segala jenis kegiatan pengambilan hasil dari dalam bumi yang memang sudah ada.
Umumnya pertambangan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam, dan pertambangan batuan.
Pertambangan mineral dan batubara menurut hukum Indonesia dikelompokkan menjadi 5 golongan komoditas tambang, yaitu mineral radioaktif, mineral logam, mineral bukan logam, batuan, dan batubara.
Seperti yang diketahui, hasil pertambangan Indonesia ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga sudah menembus pasar ekspor.
Menurut catatan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor sektor pertambangan pada September 2021 mencapai 3,77 miliar dollar AS hanya dalam periode satu bulan.
Jumlah ini merupakan peningkatan jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021(Month To Month/MTM) yaitu sebesar 3,46 persen.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan periode September 2020 (Year on Year/YOY) terjadi kenaikan yang fantastis hingga mencapai 183,59%.
Komoditas Ekspor Indonesia Sektor Pertambangan
Nah, berikut ini beberapa komoditas ekspor Indonesia yang berasal dari sektor pertambangan.
Batu Bara
Batu bara hingga saat ini masih menjadi komoditas pertambangan Indonesia yang memiliki nilai ekspor tinggi.
Batu bara adalah salah satu bahan bakar yang berasal dari fosil tumbuhan yang telah tersimpan selama jutaan tahun.
Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara yang menduduki posisi kelima dalam produksi batu bara terbesar di seluruh dunia.
Diperkirakan alam Indonesia kini memiliki cadangan batu bara sebanya 24 miliar ton.
Jumlah ini setara dengan sekitar 2 persen dari cadangan total batu bara di dunia.
Pada September 2021, komoditas batu bara menyumbang sebanyak 70,33% dari nilai ekspor sektor pertambangan secara keseuruhan.
Besi
Besi merupakan mineral hasil tambang yang juga banyak diekspor oleh Indonesia ke berbagai belahan dunia.
Komoditas ini sangat penting terutama dalam industri bidang konstruksi.
Pada tahun 2020, nilai ekspor produk besi dan baja Indonesia mencapai angka 163 miliar dollar AS.
Pertumbuhan ekspor komoditas ekspor besi dan baja secara dari tahun 2020 ke 2020 naik hingga mencapai 87,43%.
Diperkirakan alam Indonesia memiliki cadangan total besi primer sebesar 3,61 miliar, laterit sebanyak 4,02 miliar ton, pasir besi sebesar 4,28 miliar ton, dan klastik sedimen sebesar 6,56 miliar ton.
Emas
Emas adalah jenis logam mulia yang merupakan hasil dari proses pertambangan.
Indonesia termasuk negara yang memiliki tambang emas dalam jumlah besar.
Daerah-daerah seperti Papua dan Nusa Tenggara dikenal sebagai penghasil emas terbaik oleh masyarakat di hampir seluruh dunia.
Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor emas Indonesia mencapai 5 miliar dollar AS.
Emas paling umum dijadikan sebagai komoditas perhiasan yang bernilai tinggi di pasaran.
Negara tujuan ekspor emas Indonesia di antaranya Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan Swiss.
Logam mulia ini cenderung selalu mengalami peningkatan nilai ekspor setiap tahunnya.
Tembaga
Tembaga termasuk ke dalam mineral logam yang dihasilkan setelah melewati proses pertambangan.
Tembaga merupakan logam lunak yang memiliki struktur eleastis dan juga lembut.
Mineral logam ini memiliki konduktivitas termal dan konduktivitas listrik yang tinggi sehingga seding digunakan dalam berbagai industri, terutama industri perangkat elektronik.
Pada tahun 2020, nilai ekspor tembaga Indonesia mencapai 163 miliar dollar AS.
Beberapa negara tujuan ekspor tembaga Indonesia di antaranya Tiongkok, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Komoditas bijih tembaga memiliki porsi 17,23% dari total ekspor sektor pertambangan pada September 2021.
Bauksit
Salah satu komoditas ekspor sektor pertambangan Indonesia adalah bauksit yang tergolong jenis mineral dengan kandungan alumunium oksida, silika, dan titanium.
Sebagian besarnya kandungan bauksit terbentuk dari alumunium sehingga komoditas ini merupakan sember alumunium yang sangat penting.
Bauksit merupakan salah satu logam yang paling dibutuhkan di industri modern.
Tercatat total cadangan bauksit yang dimiliki oleh alam Indonesia adalah sekitar 3.286 juta ton.
Beberapa daerah penghasil bauksit di Indonesia di antaranya Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan.
Nikel
Nikel merupakan barang tambang berupa mineral yang juga banyak diekspor oleh Indonesia ke pasar internasional.
Komoditas mineral ini banyak digunakan dalam industri seperti baterai perangkat elektronik.
Total cadangan nikel yang dimiliki oleh alam Indonesia diperkirakan mencapai 9.422 juta ton.
Beberapa daerah penghasil nikel di Indonesia adalah Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.
Forbes mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 produksi nikel Indonesia mencapai 2,5 juta ton.
Jumlah ini setara dengan 60 persen produksi nikel dunia dan Indonesia memegang 20 persen ekspor nikel untuk memenuhi kebutuhan dunia.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM tahun 2020, ketahanan cadangan Nikel di Indonesia mencapai 2,6 miliar ton dengan umur cadangan mencapai 27 tahun.
Potensi nikel semakin dibutuhkan usai berkembangnya tren kendaraan bahan bakar listrik di seluruh dunia yang menjadikan kebutuhan akan komoditas ini semakin meningkat.
Saat ini pemerintah terus berusaha menekan ekspor hasil tambang mentah ke pasar luar negeri.
Hal ini supaya mencegah impor kembali barang tambang setengah jadi dari luar negeri masuk ke Indonesia.
Untuk itu, pemerintah terus berusaha mewujudkan ekspor bahan tambang setengah jadi atau barang jadi demi meningkatkan nilai jual serta mencegah re-impor.
Komoditas ekspor sektor pertambangan Indonesia memang secara garis besar merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur dan menggunakan hasil tambang dengan bijaksana agar energi dalam bumi tersebut tidak segera habis demi kelangsungan hidup manusia di masa depan.
Nah, itu dia sederet informasi yang berhasil Mister Exportir rangkum terkait komoditas ekspor Indonesia yang berasal dari sektor pertambangan.
Untuk informasi ekspor-impor lainnya, kunjungi halaman resmi website Mister Exportir ya, Sobat.