Contoh perdagangan internasional bisa dengan mudah kita temukan dalam keidupan sehari-hari. Hal ini karena memang dampak perdagangan internasional itu sangatlah penting bagi sebuah negara sehingga manfaatnya terasa di dalam masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, perdagangan internasional adalah kegiatan yang mencakup ekspor dan impor. Kedua aktivitas perekonomian ini menjadi tumpuan sebuah negara dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Contoh paling kecil dari adanya kegiatan perdagangan internasional bisa kita rasakan saat berbelanja ke pasar atau supermarket, banyak sekali barang-barang asal negara lain yang bisa kita temukan beredar dan diperdagangkan dengan bebas di Indonesia.
Misalnya, kita bisa membeli mie instan pedas asal Korea Selatan atau produk minuman Thai Tea kemasan yang dibuat langsung di Thailand, serta berbagai jenis produk dari negara lain dengan mudah di tempat-tempat distribusi yang ada di Indonesia.
Hal itu merupakan contoh kecil saja dari dampak perdagangan internasional yang bisa dirasakan secara langsung dan kasat mata oleh masyarakat. Di luar itu, masih banyak lagi sebenarnya manfaat serta contoh perdagangan internasional yang lebih besar dan sering kali tak kita sadari.
Nah, untuk membahasnya lebih mendalam, kali ini Mister Exportir akan membahas mengenai contoh perdagangan internasional yang wajib disimak berikut ini.
Contoh Perdagangan Internasional Berdasarkan Konteksnya
Perdagangan internasional adalah transaksi ekonomi yang dilakukan antarnegara atau singkatnya kegiatan jual beli yang melibatkan pembeli dan penjual dari dua negara yang berbeda.
Barang-barang yang biasa diperdagangkan dalam perdagangan internasional sangat beragam, di antaranya adalah barang-barang konsumsi, seperti televisi dan pakaian; barang modal, seperti mesin; serta bahan baku dan makanan.
Transaksi perdagangan internasional juga bisa melibatkan layanan jasa, seperti layanan perjalanan dan pembayaran paten asing. Transaksi perdagangan internasional difasilitasi oleh pembayaran keuangan internasional, di mana sistem perbankan swasta dan bank sentral negara-negara perdagangan memainkan peran penting.
Perdagangan internasional dan transaksi keuangan yang menyertainya pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan komoditas yang kurang bagi suatu negara sebagai ganti yang dihasilkan dalam jumlah besar.
Supaya lebih mudah mengidentifikasinya, berikut ini akan disajikan contoh perdagangan internasional berdasarkan konteksnya. Check it out!
1. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang mungkin paling familiar di telinga masyarakat. Secara umum, ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri.
Terjadinya kegiatan ekspor bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti sumber daya alam suatu negara yang melimpah, kelebihan produksi, serta persaingan domestik yang ketat. Ekspor juga menjadi kegiatan ekonomi yang paling didahulukan karena bisa mendatangkan devisa untuk sebuah negara.
Contoh perdagangan internasional berupa ekspor ini bisa kita lihat saat Indonesia menjual persediaan batu bara kepada negara yang membutuhkan, seperti Jepang atau Singapura.
Ekspor tersebut dilakukan karena memang ada permintaan dari Jepang dan Singapura, yang termasuk ke dalam jajaran negara dengan sumber daya alam minyak bumi rendah sehingga membutuhkan pasokan dari negara kita.
Selain dilakukan oleh negara, ekspor juga bisa dilakukan oleh masyarakat biasa yang memiliki usaha baik berupa produk barang atau jasa. Misalnya, petani buah-buahan atau sayuran yang sudah memiliki buyer di luar negeri, kemudian dia bisa melakukan ekspor buah tersebut ke negara lain yang sesuai transaksi dengan buyer selaku penerima yang ada di negara tujuan.
Kegiatan ekspor merupakan pencapaian yang diimpikan bagi sebagian besar pelaku usaha karena memang nilai jual dari hasil usaha tersebut bisanya lebih tinggi dibandingkan dengan pemasaran di tingkat lokal. Oleh karena itu, pelaku usaha berlomba-lomba untuk bersaing di pasar ekspor yang lebih bebas dan jangkauannya luas.
2. Impor
Jika tadi kita sudah membahas ekspor yang merupakan kegiatan pengiriman barang ke luar negeri, kali ini sebaliknya. Ada lawan kata dari ekspor, yaitu impor yang merupakan kegiatan ekonomi berupa pembelian barang dari luar negeri ke dalam negeri.
Berbeda dengan ekspor, kegiatan impor ini cenderung cukup dibatasi dengan banyaknya peraturan dan regulasi pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasar dalam negeri serta mempertahankan surplus pendapatan dari perdagangan internasional.
Impor biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang yang langka atau jarang diproduksi di pasar lokal.
Contohnya, Indonesia sangat bergantung pada impor gandum dari negara-negara yang kaya akan komoditas tersebut untuk selanjutnya dijadikan bahan pangan seperti tepung terigu. Kebutuhan tepung terigu di Indonesia sangat besar, akan tetapi Indonesia sendiri adalah negara yang sulit ditumbuhi oleh tanaman gandum.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tepung terigu yang juga dijadikan bahan baku dalam berbagai jenis makanan kita, pemerintah Indonesia mengimpor kebutuhan gandum ini dari banyak negara penghasil gandum, seperti Australia, Ukraina, dan Rusia.
Kegiatan impor juga bisa dilakukan secara pribadi oleh masyarakat Indonesia yang bisa bertransaksi dengan penjual di luar negeri, tentunya dengan melewati serangkaian prosedur panjang seperti bea cukai, dan lainnya.
3. Barter
Selain ekspor dan impor yang sudah umum terdengar sebagai kegiatan utama dari perdagangan internasional, ternyata ada juga lho perdagangan internasional dengan sistem barter. Barter adalah pertukaran langsung barang atau jasa (tanpa perantara pertukaran atau uang) baik menurut nilai tukar yang ditetapkan atau dengan tawar-menawar.
Barter dianggap sebagai bentuk perdagangan tertua yang memang sudah dilakukan sejak zaman berburu meramu. Barter adalah hal biasa di antara masyarakat tradisional, terutama di komunitas-komunitas dengan beberapa bentuk pasar yang berkembang.
Ternyata di zaman modern ini, sistem barter masih dilakukan meskipun dengan frekuensi yang terbilang cukup rendah. Meskipun terdengan unik dan kurang umum, namun kegiatan perdagangan internasional dengan sistem barter cukup sering dilakukan.
Contoh perdagangan internasional dengan sistem ini seperti saat indonesia melakukan barter komoditas hasil perkebunan yang dihasilkan dari negara ini dengan produk militer dari Rusia. Kedua negara sama-sama membutuhkan komoditas yang tidak bisa dicukupi dari dalam negeri sehingga untuk mempersingkat transaksi dilakukanlah barter.
Pada dasarnya, barter dilakukan dengan pertukaran kedua barang yang bagi masing-masing pihak dianggap memiliki nilai yang sepadan atau memang dibutuhkan. Sistem ini cenderung lebih subjektif karena barang yang akan ditukar tersebut nilainya tidak ditentukan dengan sesuatu yang pasti, melainkan tergantung penilaian dari pihak-pihak yang terlibat transaksi.
Seperti dalam contoh di atas, Rusia yang menjual produk militer mereka melihat bahwa produk perkebunan di Indonesia memang sepadan dengan produk militer yang diproduksi di negara tersebut. Hal ini menjadi keunikan tersendiri dalam perdagangan internasional, terutama karena ada nilai kepercayaan yang harus dibangun satu sama lain.
4. Konsumsi
Nah satu lagi contoh perdagangan internasional yang cukup menarik, yaitu konsumsi. Dalam hal ini, konsumsi bukan berarti menjual produk yang dikonsumsi saja, tetapi menitipkan barang yang dijual ke dalam pasar bebas. Ini berarti produk yang dijual akan bebas untuk dibeli oleh setiap pihak tanpa terkecuali.
Jadi, perdagangan internasional yang satu ini tidak hanya melibatkan dua negara yang bertransaksi saja, tetapi juga lebih bebas. Cara perdagangan internasional yang satu ini menjadi salah satu jenis perdagangan bebas yang cukup banyak dilakukan oleh pihak swasta dan juga negara saat ini.
Pembelian di pasar bebas ini sendiri juga bisa dilakukan tidak hanya dengan membeli saja, namun dilakukan dengan penawaran tertinggi atau yang biasa kita kenal dengan istilah lelang. Jadi, siapa pun pihak yang menawarkan harga tertinggi, maka merekalah yang berhak untuk mendapatkan dan membeli produk yang dijual tersebut.
5. Entrepot
Selain yang telah disebutkan di atas, ternyata masih ada satu istilah perdagangan internasional lainnya yang sangat jarang terdengar selama ini.
Perdagangan entrepot adalah kombinasi dari perdagangan ekspor dan impor dan juga dikenal sebagai re-ekspor. Dalam kegiatan perdagangan internasional ini, suatu negara mengimpor barang dari negara lain dan mengekspornya ke negara lain lagi setelah menambahkan beberapa nilai pada komoditas tersebut.
Contoh perdagangan internasional berupa entrept salah satunya saat India mengimpor emas dari Tiongkok, kemudian membuat perhiasan dari barang impor tadi dan kemudian mengekspornya ke negara lain.
Meskipun istilah ini kurang umum, tetapi pada praktiknya sangat sering ditemukan di lapangan. Indonesia sendiri sebenarnya cukup membatasi kegiatan entrepot ini. Terlihat beberapa kali pemerintah melakukan pembatasan ekspor bahan mentah untuk mencegah terjadinya re-impor barang dari negara kita kembali ke negara kita.
Beberapa pembatasan ekspor bahan mentah yang pernah diterapkan di Indonesia di antaranya pembatasan ekspor nikel dan mineral mentah, pembatasan ekspor rotan mentah, dan pelarangan ekspor benih lobster.
Pemerintah menekankan lebih baik bahan mentah ini diolah terlebih dahulu di dalam negeri, baru kemudian barang jadi dari bahan mentah tersebut yang diekspor ke luar negeri. Selain nilai jualnya yang lebih tinggi, cara ini juga bisa mencegah terjadinya re-impor dari bahan mentah asal Indonesia tersebut yang tentu bisa merugikan negara kita.
Itu dia tadi beberapa informasi seputar contoh perdagangan internasional yang terjadi di dunia dan dapat kita lihat serta rasakan sendiri di sekitar. Memang bisa dibilang perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk perdagangan yang paling menguntungkan.
Akan tetapi, di balik keuntungan ini, ada serangkaian prosedur yang sangat panjang, persiapan yang matang, dan faktor-faktor lain yang cukup banyak. Kita tidak bisa melakukan perdagangan internasional semudah kita melakukan perdagangan lokal atau nasional.
Bea cukai, biaya pengiriman, kelengkapan dokumen, keamanan barang atau packaging dan juga beberapa faktor menjadi penyebab hambatan perdagangan internasional.
Akan tetapi, semua prosedur ini sepadan karena keuntungan yang bisa kita terima akan cukup besar. Perdagangan internasional benar-benar bisa menjadi sebuah hal yang sangat menarik untuk dilakukan oleh semua pengusaha yang berkecimpung di dalam dunia perdagangan.