Dalam perekonomian dan perdagangan internasional kita tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan ekspor dan impor. Upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor di negaranya terus dilakukan demi meningkatkan perekonomian dalam negeri. Termasuk Indonesia.
Setiap negara berlomba lomba untuk membuat kebijakan yang memudahkan para pengusaha di dalam negeri supaya lebih mudah untuk melakukan ekspor.
Berbagai perjanjian internasional pun tak ketinggalan dilakukan berbagai negara untuk memacu para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing di pasar internasional.
Melihat bagaimana pemerintah berupaya untuk meningkatkan ekspor, lalu memangnya sepenting apakah kegiatan ekspor ini? Dan apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ekspor? Mari kita bahas dalam artikel ini.
Pengertian Ekspor dan Impor
Sebelum kita membahas mengenai upaya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor, mari terlebih dahulu kita bahas mengenai pengertian ekspor dan impor.
Ekspor
Ekspor adalah kegiatan transportasi/ memindahkan barang dari satu negara ke negara lain yang melewati lintas batas negara secara hukum internasional.
Kegiatan ekspor biasanya melibatkan sebuah perdagangan barang atau barang secara internasional. Seseorang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor ini disebut eksportir.
Nah, untuk mengeluarkan barang dari wilayah kepabeanan Indonesia yang ditujukan untuk mengirimnya ke luar negeri harus mengikuti aturan yang berlaku.
Impor
Sedangkan impor adalah kebalikan dari ekspor yang mana ekspor adalah mengeluarkan barang dari dalam ke luar negeri, maka impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.
Sama seperti kegiatan ekspor, kegiatan memasukkan barang impor ke dalam wilayah kepabeanan Indonesia juga harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Di dalam kegiatan impor, orang atau lembaga yang melaksanakan kegiatan impor disebut dengan importir. Kegiatan impor pun juga umumnya dilakukan untuk tujuan perdagangan
Neraca Perdagangan
Kegiatan dalam ekspor dan impor pun tidak lepas dari yang namanya neraca perdagangan. Nah, apakah yang dimaksud dengan neraca perdagangan ini?
Neraca perdagangan merupakan suatu ikhtisar yang menjelaskan perbedaan atau selisih nilai transaksi ekspor dan impor di suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Selisih nilai ekspor dan impor inilah yang nantinya akan menjadi indikator perdagangan internasional. Hasil selisih nilai ekspor dan impor tersebut pun juga yang menentukan neraca perdagangan di suatu negara.
Contohnya, jika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor berarti neraca perdagangan positif, atau bisa disebut juga surplus perdagangan.
Sebaliknya, jika nilai impor di suatu negara lebih tinggi dari nilai ekspor, berarti neraca perdagangan negatif, atau defisit perdagangan.
Namun, negatif atau positifnya neraca perdagangan dari suatu negara tidak semerta merta dapat menentukan kondisi perekonomian negara tersebut.
Misalnya, jika suatu negara mengalami defisit perdagangan bukan berarti perekonomian negara tersebut sedang dalam keadaan yang tidak baik.
Karena defisit perdagangan juga dibutuhkan jika negara sedang dalam keadaan ekspansi. Sebab dalam masa tersebut banyaknya impor yang dilakukan dapat membuat harga barang tetap stabil.
Tetapi, surplus perdagangan juga dibutuhkan ketika perekonomian negara dalam keadaan resesi. Tujuannya adalah supaya menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan permintaan barang dan jasa.
Pentingnya Ekspor
Dari yang sudah disebutkan sebelumnya, ekspor harus ditingkatkan jika negara berada dalam fase resesi dan ingin menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Selain itu, dari sudut pandang eksportir, ekspor harus dilakukan untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan lebih banyak.
Berikut ini adalah fungsi dari kegiatan ekspor:
- Jika kita melakukan ekspor, biasanya barang yang kita jual akan dihargai lebih tinggi, karena biasanya komoditas yang diekspor ke negara lain adalah komoditas yang langka atau tidak ada di negara tersebut. Sehingga mereka berani membayar lebih
- Mengekspor produk ke luar negeri juga berarti sudah membuka peluang pasar internasional. Dengan pasar yang lebih luas, maka keuntungan juga akan lebih besar.
- Selain keuntungan untuk eksportir, negara pun juga mendapat keuntungan berupa devisa yang bisa meningkatkan stabilitas ekonomi.
- Lalu, ekspor pun dapat berguna untuk menjaga kestabilan harga barang di dalam negeri. Jika suatu barang sedang berlebih dan harga menjadi anjlok, mengekspornya adalah salah satu solusinya.
- Ekspor juga dapat menjaga stabilitas nilai kurs valuta asing.
Kondisi Neraca Perdagangan Indonesia
Saat ini, di tahun 2020 sampai bulan Oktober neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus. Data dari BPS menunjukkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 3,61 miliar dolar AS.
Surplus neraca perdagangan di bulan Oktober 2020 ini pun membuat Indonesia terus mengalami surplus selama 6 bulan berturut turut.
Jika dihitung secara kumulatif, selama periode Januari sampai Oktober 2020 neraca perdagangan Indonesia terhitung surplus sebesar 17,05 miliar dolar AS.
Sedangkan tahun lalu, di 2019 Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 2,12 miliar dolar AS.
Cara Meningkatkan Ekspor
Melihat dari segala fungsi dan keuntungan ekspor tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kegiatan menjual dan mengirim barang ke luar negeri ini.
Beberapa upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor ini adalah dengan:
1. Menambah keberagaman produk ekspor
Dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor, maka importir dari luar negeri akan menjadi lebih banyak juga. Sebab semakin banyak komoditas yang dimiliki, semakin banyak juga jangkauan pasar di luar negeri
2. Subsidi Ekpor
Memberi bantuan/ subsidi kepada eksportir juga dapat meningkatkan ekspor. Bantuan bisa dapat berbentuk memberikan keringanan pajak ekspor, tarif angkutan murah, kemudahan pengurusan ekspor, dan kemudahan memperoleh pinjaman.
3. Premi Ekspor
Premi Ekspor dapat berbentuk insentif sebagai penghargaan atas ekspor yang berkualitas kepada para pengusaha kecil dan menengah yang melakukan ekspor
4. Devaluasi
Kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing untuk membuat harga barang ekspor lebih murah di luar negeri supaya bisa bersaing.
5. Promosi Dagang ke Luar Negeri
Pemerintah dapat membantu para pelaku ekspor untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri agar produk mereka bisa lebih dikenal.
6. Mengadakan Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional yang dapat menguntungkan perekonomian domestik juga dapat dilakukan oleh pemerintah. Perjanjian bisa berbentuk bilateral, regional, ataupun multilateral.
Cara Mengurangi Impor
Selain dengan upaya upaya yang disebutkan diatas, untuk meningkatkan ekspor dan menjaga surplus perdagangan agar tetap positif, pemerintah juga bisa menerapkan kebijakan untuk mengurangi impor
Kebijakan untuk mengurangi impor bisa dilakukan dengan:
- Pemberian pajak bea masuk yang tinggi.
- Membatasi masuknya produk impor dengan memberikan kuota impor.
- Membatasi barang impor dengan pengendalian devisa.
- Mendorong produsen dalam negeri untuk membuat produk substitusi impor.
- Menurunkan harga mata uang rupiah terhadap mata uang asing supaya barang impor lebih mahal.
Seperti itulah berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor dalam negeri. Dengan upaya tersebut, diharapkan neraca perdagangan akan terus positif dan perekonomian negara bisa meningkat. Semoga informasi ini bermanfaat!