Indonesia, sebagai negara dengan produksi pertanian terbesar di dunia dari segala macam apapun komoditi pertanian dan kehutanan ada di Indonesia ini, begitu pun dengan kacang mede yang sangat diminati oleh pasar internasional khususnya mede dari Indonesia. Produksi mede di Indonesia setiap tahunya di perkirakan sebanyak 95.000 ton dan hanya 20% saja yang diijual di pasar local dan sisanya sebanyak 80% di jual ke berbagai negara di pasar internasional.
Mede gelondongan dari Indonesia sangat diterima dengan baik di pasar internasional khususnya di negara Vietnam, India, Pantai Gading, Filipina, Tanzania, Guinea Bissau, Bennin, Mozambik, dan Brasil, namun saat ini pemeritah mengeluarkan larangan akan pengeksporan kacanng mede dalam bentuk gelondongan hal ini di berlakukan demi meningkatnya ekonomi petani kacang mede.
Pemerintah Indonesia menyarankan agar kacang mede gelondongan ini di tambahkan nilai nya saat hendak di ekspor, karena harga dari kacang mede tersebut akan melonjak sampai 20%-80% ketika sudah diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi, contohnya seperti produk (Cashew Nut Shell Liquid/CNSL) atau minyak kulit kacang mede yang hargaya 20 kali lipat dari harga kacang mede gelondongan.
SEKILAS TENTANG KACANG MEDE
Kacang mede berasal dari buah jambu monyet atau biasa disebut dengan jambu mede. Pohon jambu mede merupakan tanaman asli dari Hutan Amazon. Saat ini, pohonnya sudah tersebar di seluruh dunia yang dibawa oleh penjelajah Portugis. Tanaman mede sudah dibudidayakan secara komersial di Brasil, Vietnam, India, dan negara-negara Afrika. Di Indonesia, tanaman ini banyak tumbuh di daerah Wonogiri, Jawa Tengah.
Jambu mede memiliki nama ilmiah Anacardium occidentale. Buah jambu mede atau jambu monyet ini berwarna abu-abu yang tampak seperti lonceng. Jambu mete berukuran panjang sekitar satu inci dengan ujungnya berbentuk kacang yang runcing melengkung.
Hampir semua bagian dari tanaman mede dapat dimanfaatkan. Misalnya saja, biji dari jambu mede ini, yaitu kacang mede bisa digunakan sebagai bahan campuran makanan, seperti cokelat, kue, dan sebagai camilan. Daun muda dari pohon ini bisa dijadikan sebagai lalapan, serta kulit batang pohonnya dapat digunakan sebagai obat sariawan.
Terkait buahnya, jambu monyet ini di bagi menjadi dua, yaitu buah semu dan buah sejati. Biji mede yang berbentuk seperti ginjal yang berwarna cokelat tua atau kehitaman merupakan buah sejati.
Sementara, buah semu pada jambu mede awalnya akan berwarna kuning dan perlahan berubah menjadi warna oranye hingga merah. Buah semu dari jambu monyet atau jambu mede juga bisa dimakan.
Kacang mede kaya akan nutrisi seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan C. Selain itu, kacang mede tinggi kalori. Setiap100 gram kacang menyediakan 553 kalori. Kandungan lainnya, yaitu serat larut, vitamin, dan mineral.
NEGARA TUJUAN EKSPOR KACANG MEDE
Untuk kawan eksportir yang berbisnis kacang mede, berikut adalah referensi negara tujuan ekspor untuk kacang mede
1. Vietnam
Vietnam adalah negara yang berlokasi di Asia Tenggara dengan iklim tropis yang mendukung bertumbuhnya segala produk pertanian, negara Vietnam ini menjadi negara dengan tujuan ekspor kacang mede dari Indonesia. Menurrut data trademap.org Vietnam mengimpor kacang mede dari Indonesia sebanyak 50.800 ton pada tahun 2018.
2. India
India adalah negara yang menjadi tujuan ekspor kacang mede indonesia kedua setelah Vietnam dengan total impor 41.229 ton untuk komoditi kacang mede. Hal ini dikarenakan kacang mede menjadi komditas yang diminati msyarak india sebagai kebutuhan konsumsi atau sebagai kebutuhan kebudayaan masyarakat india.
3. Sri Lanka
Sri Lanka adalah negara yang berada di wilayah asia selatan denngan iklim sebagian tropis dan sebagian subtopis, negara Sri Lanka menjadi negara pengimpor kacang mede paling banyak ke tiga dari Indonesia yaiitu sebanyak 7.846 ton yang dilansir oleh trademap.org pada tahun 2018
4. Cambodia
Camodia adalah negara anggota ASEAN yang ada di Asia Tenggara, Cambodia menjadi negara pengimpor kacang mede dari Indonesia dengan total impor yang tercatat oleh trademap.org 1.464 ton kacang mede pada tahun 2018.
Pada umumnya kacang mede yang kita ekspor ke 4 negara terebut adalah kacang mede glonndongan yang belum di proses apapun , lalu kembali ekspor ke negara lainya menjadi barang jadi yang harganya berkali kali lipat.
Dokumen Persyaratan Ekspor
1. Badan Usaha
Badan usaha di perlukan untuk dapat membuat lisensi ekspor, dalam regulasi Indonesia lisensi di perlukan sebagai gerbang utama untuk mendapat rekomendasi rekomendasi dari berbagai kementrian, karena proses ekspor membtuhkan berbagai rekomendasi kementrian khususnya kacang mede sebagai produk pertanian.
2. Rekomendasi pengeluaran dari Kementrian Pertanian
Rekomendasi ini dapat di dapatkan dengan cara mengajukan rekomendasi pengeluaran komoditi pertanian kepada kementrian pertanian mealui “SIMREK”. Simrek adalah aplikasi single window segala permohonan yang diajukan kepada kementrian pertanian sekaligus proses digitaisasi birokrasi pemerintah Indonesia.
3.Phytosanitary Certificate
Phytosanitary Certificate adalah sertifikat yang diberikan kepada pegekspor sebagai tanda bukti bahwa komoditas hasil pertanian terbebas dari segala macam virus. Sertifikat ini di keluarkan oleh Balai Besar Karantina Tumbuhan dengan proses uji coba terhadap komoditas yang akan di ekspor. Komoditas yang akan di ekspor akan di karantina selama 1×24 jam untuk tuuan penelitian.
JASA EKSPOR KACANG MEDE
Bagi kawan eksportir yang hendak mengekspor kacang mede ke kancah internasional namun belum dapat memenuhi persyaratan yang di tetapkan pemerintah, jangan khawatir kami dapat membantu agar pengeksporan tetap berjalan lancar dengan menggunakan lisensi kami yatu MISTER EXPORTIR,
selain itu, kami juga dapat membantu anda yang telah memiliki buyer di luar negeri namun belum memiliki supplier kacang mede, kami menjual juga kacang mede dengn kualitas ekspor dengan jenis W320,.
Bagi kawan eksportir yang penasaran dan membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak MISTER EXPORTIR di Whatsapp 0895 3434 04471
