Potensi Ekspor Provinsi Maluku-Maluku adalah sebuah provinsi dari ibu kota Ambon yang berada di sebelah selatan Kepulauan Maluku. Provinsi Maluku ini memiliki total luas wilayah seluas 209.235,59 kilometer persegi. Wilayah ini juga dihuni oleh sebanyak 1.744.654 jiwa. Kawasan Maluku ini terbilang strategis karena banyak sumber daya alam yang tekandung di dalamnya.
Sejak dahulu kala, Maluku seperti memiliki daya tarik tersendiri dari segi sumber daya alamnya, sehingga mengundang banyak pendatang yang ingin mengambil sumber daya alam tersebut. Pada saat ini juga, kota Maluku memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai ladang usaha bagi para penduduknya. Bahkan, banyak dari produknya sampai diekspor ke luar negeri. Maka dari itu, di artikel ini akan diulas produk apa saja yang dihasilkan oleh provinsi Maluku.
Komoditas Ekspor Provinsi Maluku yang Berpotensial di Pasar Ekspor
Berikut adalah daftar komoditas ekspor yang dimiliki oleh Provinsi Maluku:
Produk Kehutanan
Ada begitu banyak jenis kayu yang dihasilkan oleh hutan di provinsi Maluku. Di antaranya adalah:
- Meranti (shorea sp),
- Kayu besi (intsia palembacia)
- Nyatoa (plaqium sp)
- Linggua (ptecorapus indicus)
- Pulaka (octomeles sumatrana)
- Samana (Antrocephalus macrophylus)
Produk kayu yang banyak dihasilkan dari jenis-jenis kayu diatas adalah Kayu Bulat. Pada tahun 2009, disebutkan bahwa jumlah produksi Kayu Bulat di Provinsi Maluku mencapai 256.966,97 m3 kubik atau sama dengan 62,62% dari jatah produksi Kayu Bulat di Provinsi Maluku sendiri yaitu sebanyak 410.375,70 m3. Selain memproduksi jenis kayu, hutan Maluku juga menghasilkan produksi non-kayu seperti damar, rotan, bambu, dan minyak kayu putih.
Perkebunan
Ada begitu banyak jenis komoditi yang dihasilkan dari perkebunan di Maluku. Salah satu hasil kebun yang paling banyak ialah Buah Pisang. Dilihat dari hasil survey pada tahun 2015, Buah Pisang menduduki peringkat teratas dari survey produksi buah dan sayuran. Puncaknya pada tahun 2015 jumlah produksi pisang yang didapat mencapai 524.764 kuintal.
Selain Buah Pisang, ada Buah Durian diperingkat kedua yaitu dengan jumlah 159.410 kuintal. Selanjutnya, ada buah jeruk (siam/keprok/besar) yang juga menempati posisi tertinggi setelah buah pisang dan durian yang jumlah produksinya mencapai 126.762 kuintal. Buah terakhir yang menempati jumlah produksi tertinggi yaitu buah pepaya yang juga menghasilkan prroduksi cukup tinggi mencapai 116.629 kuintal. Sedangkan buah belimbing, sawo, sirsak, sayuran jengkol, petai dan melinjo menempati hasil produksi yang rendah.
Produk Kelautan
Provinsi Maluku juga memiliki produk kelautan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Berikut beberapa hasil laut maluku yang banyak memberikan keuntungan; udang, cakalang, kembung/banyar, julung, teri, layang, selar, ikan darat, tuna, dan lain-lain. Dilihat dari tahun 2014 sampai 2016 cakalang merupakan hasil laut yang selalu meningkat penghasilannya dari pada hasil laut lainnya. Pada tahun 2014, kelautan Maluku menghasilkan ikan cakalang sebanyak 51.705, 20 ton, lalu pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebanyak 58.031,80 ton, dan pada tahun 2016 meningkat lagi menjadi 59.057,60 ton.
Produk Pertambangan
Provinsi Maluku memiliki kekyaan sumber daya alam yang tidak sedikit. Hal itu bisa dibuktika bahwa Maluku tidak hanya kaya di bidang kehutanan dan kelautannya, namun juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang pertambangan. Pernyataan tersebut dibuktikan ketika pertambangan Maluku mengasilakan 50 juta USD/tahunnya dan berberan sebagai daerah penyumbang terbesar pemasukan negara bukan pajak (PNPB) di Indonesia.
Hasil pertambangan sendiri memiliki beragam jenis seperti mineral dan bebatuan, yakni nikel, foksit, emas, tembaga, dan lain sebagainya. Perkembangan dari pertambangan Maluku sendiri relatif sama dari setiap tahunnya. Selain itu, seperti yang kita tahu bahwa potensi pertambangan sangat identik dengan keadaan wilayahnya.
Salah satu contohnya yaitu ketika banyak gunung yang aktif maka daerah perbukitan akan menghasilkan banyak mineral, dan hal tersebut dimiliki oleh provinsi Maluku. Menurut survey potensi pertambangan pada tahun 2018, Pulau Seram Barat merupakan pulau yang menghasilkan komoditas pertambangan terbanyak diantaranya logam dasar, nikel, mika, dan batu permata marmer. Selain Pulau Seram Barat ada juga beberapa pulau lain yang menghasilkan komoditas pertambangan, diantaranya; Pulau Buru dan Pulau Seram Selatan yang memiliki potensi bahan galian logam dasar, mika, dan kerikil kuarsa.
Selain itu, ada pulau Seram Utara dan Seram Timur yang hanya menghasilkan logam dasar. Selanjutnya ada pulau Ambon dan Lease yang memiliki potensi galian logam dasar, mika, dan fe idspar. Yang terakhir adalah kepulauan pulau-pulau terselatan wetar yang hanya memiliki potensi galian belerang.
Produk Industri/Manfaktur
Bidang industri sendiri mempunyai peran yang cukup signifikan karena berperan sebagai pengolah hasil bumi daerahnya. Provinsi Maluku memiliki beragam industri yang cukup menjanjikan. Berikut beberapa industri yang ada di provinsi Maluku; pengembangan industri perikanan, pengembangan usaha perikanan tangkap yang efisien dan lestari, industri pengolahan rumput laut, pemasaran produksi hasil budidaya rumput laut dan ikan kerapu, dan yang terakhir yaitu pengolahan ikan tuna dan cakalang.
Akses Distribusi untuk Kegiatan Ekspor di Provinsi Maluku
Setelah adanya bidang industri atau manufaktur akses distribusi merupakan hal terpenting untuk menunjang hal tersebut. Karena tanpa adanya akses transportasi, masayarakat akan kesulitan dalam mengembangkan usahanya dan mungki berakhir dengan tidak adanya kegiatan ekspor produk keluar kota. Berikut beberapa akses distribusi yang ada di provinsi Maluku:
Perhubungan Udara
Untuk perhubungan udara, Provinsi Maluku menggunakan bandar udara sebagai akses distribusi dan transportasinya. Di bawah ini merupakan bandar udara yang digunakan di Provinsi Maluku:
- Internasional Pattimura Airport, Ambon
- Aru Airport, kepulauan Aru
- Amahai Airport, Maluku Tengah
- Banda Neira Airport, Kepulauan Banda
- Matilda Batlayeri Airport, Maluku Tenggara Barat
- Benjina / Nangasuri Airport, Maluku
- Rar Gwamar / Dobo Airport, Kepulauan Aru
- Dumatubun Airport, Maluku Tenggara
- Namniwel / Namlea Airport, Buru.
- Namrole Airport, Buru Selatan
- Mathilda Batlayeri / Olilit Airport, Maluku Tenggara Barat.
Perhubungan Laut
Sedangkan untuk perhubungan laut, Provinsi Maluku menggunakan dermaga untuk akses distribusi dan transportasi. Berikut ini merupakan nama-nama dermaga atau pelabuhan yang berada di Provinsi Maluku; beberapa di antaranya adalah Pelabuhan Yos Soedarso di Ambon dan Pelabuhan Banda Neira di Maluku.
Dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Provinsi Maluku ini memiliki banyak sekali sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan. Selain itu, provinsi ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen di pasar bebas tersebut. Bagaimana Sahabat Eksportir? Sudah terjawab kah pertanyaannya? Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.