Potensi Ekspor Daerah Manado- Manado merupakan ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado ini juga daerah yang terletak di Teluk Manado, dan juga dikelilingin oleh daerah pegunungan. Penduduk di kota ini mencapai 430.790 berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2014 silam.
Manado ini dikenal sebagai kota pantai karena memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Wilayah daratan Kota Manado ini didominasi oleh kawasan berbukit. Sedangkan dataran rendahnya beberapa didominasi oleh pantai.
Meskipun di Manado terdapat banyak sekali potensi ekspor yang bisa digali, namun tak menutup kemungkinan bahwa beberapa daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Utara ini juga memiliki komoditas dan potensi ekspor yang sangat besar. Di Provinsi Sulawesi Utara, banyak sekali daerah-daerah yang memiliki potensi ekspor selain daerah Manado. Berikut adalah pemaparan lebih jauh mengenai potensi ekspor Provinsi Sulawesi Utara yang paling banyak diminati di pasar ekspor dunia.
Potensi Ekspor Provinsi Sulawesi Utara yang paling Banyak Diminati!
Di bawah ini merupakan potensi komoditas ekspor yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Utara.
Kehutanan
Kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota manado memiliki luas berkisar 1.887.220 Ha. Hutan-hutan ini dibagi ke dalam lima bagian. Di antaranya adalah hutan lindung, hutan suaka alam/wisata, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi, dan hutan bakau.
Dari hutan produksi, Provinsi Sulawesi Utara ini memiliki komoditas kayu yang sangat bervariasi, mulai dari kayu kelas satu, sampai kayu kelas empat. Jenis-jenis kayu tersebut adalah kayu besi, linggua, cempaka, meranti, gopasa, dan kayu lokal lainnya.
Komoditas hutan yang menghasilkan produk yang memiliki nilai ekomnomi dan nilai tambahan di dalamnya. di antara produk tersebut adalah rotan, damar, kayu manis, ijuk, daun woka, dan lainnya.
Agri Product (Produk Perkebunan)
Tanaman perkebunan ini memegang peranan penting sekaligus melibatkan hajat hidup sebagian besar masyarakat di daerah Provinsi Sulawesi Utara. Komoditas ini juga merupakan hasil utama provinsi Sulawesi Utara dan sekitar 70% mata pencaharian penduduk dan pendapatan masyarakatnya berasal dari tanaman perkebunan. Di antara tanamannya adalah kelapa, cengkeh, pala, vanili, dan cokelat.
Tanaman kelapa merupakan komoditas yang paling mendominasi dalam sektor produk perkebunan. Terhitung sekitar 60% dari seluruh luas tanaman perkebunan, baik itu perkebunan besar maupun perkebunan kecil. Setelah tanaman kelapa, komoditas kedua terbesar adalah tanaman cengkeh. Cengkeh ini memiliki harga jual yang sangat tinggi. Selain itu, tanaman cengkeh juga dapat diolah menjadi minyak asiri, seperti [arfum di sektor farmasi. Lahan tanaman cengkeh di Provinsi Sulawesi Utara mencapai 76 Ha.
Selain kelapa dan cengkeh, Provinsi Sulawesi Utara ini juga memiliki komoditas lainnya di produk perkebunan, seperti vanili yang memiliki perkembangan yang cukup signifikan karena nilai ekonominya yang sangat tinggi.
Produk Pertanian Tanaman Pangan
Produk pertanian ini dibagi ke dalam tiga jenis komoditas, yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, dan hortikultura. Komoditas buah-buahan ini yang paling banyak diminati adalah buah nanas yang berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondolo.
Selanjutnya, di komoditas sayur-sayuran sendiri, yang paling banyak mengundang perhatian konsumen adalah komoditas bawang daun. Sedangkan komoditas hortikultura memiliki banyak tanaman seperti padi palawija, jagung, kedelai, kacang tanah, dan lainnya.
Berdasarkan survei tanaman pangan yang dilakukan pada tahun 2017 silam, Provinsi Sulawesi Utara ini memproduksi padi sawah sekitar 634.890 ton pada tahun 2015.
Produk Kelautan
Selain memiliki ketiga komoditas unggulan di atas, Provinsi Sulawesi Utara juga memiliki sektor kelautan yang tak kalah memberikan nilai bagi kegiatan ekspor di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara. laut Sulawesi Utara ini memiliki banyak sekali jenis ikan yang dapat dimanfaatkan dan dijual di pasar ekspor dunia.
Jenis ikan yang terdapat di perairan Sulawesi Utara adalah ikan Tuna, Cakalang, Tongkol, Lolosi, Ekor Kuning, sedangkan ikan yang berkulit keras seperti Udang, Kepiting, Rajangan, dan berkulit lunak terdiri dari Cumi-Cumi, Kepiting, Penyu, dan Teripang Laut. Hasil laut lainnya yang perkembangannya mempunyai masa depan yang cerah adalah Rumput Laut, Mutiara Laut dan Biota Laut lainnya yang pengusahaannya telah dibudidayakan secara profesional.
Pemeliharaan ikan di darat terdapat di kolam, empang, tambak, dan sawah sedangkan penangkapan ikan dilakukan di sungai, kali dan danau. Jenis-jenis ikan tawar yang ada dan terdapat di Sulawesi Utara adalah ikan mas, mujair, nila, payangka, udang dan jenis lainnya.
Dari data Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2016 lalu, tercatat bahwa Kota Bitung merupakan kota paling produktif dalam memproduksi ikan untuk dijual ke pasar ekspor dengan jumlah hampir 60.000 ton.
Sedangkan di posisi kedua, terdapat Kabupaten Minahasa Tenggara dengan jumlah ikan yang diekspor adalah sebesar 40.000 ton. Di posisi ketiga ditempati oleh Kabupaten Minahasa Utara dengan jumlah ikan yang diekspor adalah sebanyak 37.000 ton dan di posisi keempat ada daerah Manado yang memiliki potensi ekspor daerah Manado dengan jumalh ikan sekitar 32.000 ton.
Selain memiliki produksi ikan yang melimpah ruah, ada beberapa hasil produksi laut yang juga memiliki potensi di pasar ekspor dunia. Di antaranya adalah budidaya laut, tambak. jaring apung, jaring tancap, dan karamba.
Industri/Manufaktur
Industri manufaktur besar dan sedang di Sulawesi Utara berdasarkan direktori akhir tahun 2017 adalah sebanyak 64 perusahaan. Perusahaan itu tersebar di Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Kotamobagu, dan Kota Tomohon. Sebagian besar perusahaan Industri Manufaktur Besar dan Sedang yang ada di Sulawesi Utara adalah Industri Makanan. Industri ini menjadi komoditi ekspor andalan. Kota Bitung merupakan pusat industri manufaktur yang terbesar di provinsi Sulawesi Utara.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Provinsi Sulawesi Utara di Triwulan IV tahun 2018 naik sebesar 13,92 persen. Kemudian, produksi Industri Makanan di Provinsi Sulawesi Utara di Triwulan IV tahun 2018 naik sebesar 22,50 persen. Dan yang terakhir, produksi Industri Minuman di Provinsi Sulawesi Utara di Triwulan IV tahun 2018 turun sebesar -6,09 persen.
Produk Pertambangan
Berdasarkan riset provinsi yang dilakukan pada tahun 2017 lalu, di Sulawesi Utara ini banyak terdapat bahan galian yang berharga dan bernilai jual tinggi di pasar ekspor. Di antara bahan-bahan galian tersebut adalah:
- Tembaga terdapat di Kab. Bolaang Mongondow, Kab.Minahasa, dan Kab. Sangihe Talaud;
- Emas dan Perak terdapat di Kabupaten Sangihe Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow;
- Nikel dan Titanium terdapat di Kab. Sangihe Talaud;
- Besi terdapat di Kab. Minahasa;
- Mangan terdapat di Kab. Minahasa;
- Bahan Baku Semen terdapat di Kab. Bolaang Mongondow;
- Pasir Besi/ Hitam terdapat di Kab. Sangihe Talaud, Minahasa dan Gorontalo;
- Belerang terdapat di Kab. Minahasa dan Kab. Bolaang Mongondow. Bahan galian lain yang juga banyak diolah adalah Kaolin yang terdapat di Toraget Minahasa. Sedangkan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil, trass dan lainnya hampir merata keberadaannya di seluruh Sulawesi Utara. Ternyata, Bahan tambang yang saat ini cukup memberikan kontribusi kepada daerah adalah tambang emas. Tambang emas ini dikelola oleh perusahaan dan perorangan.
Akses Distribusi yang Digunakan dalam Kegiatan Ekdpor Provinsi Sulawesi Utara
Kegiatan ekspor ini membutuhkan akses distribusi untuk melancarkan kegiatannya. Sulawesi Utara memiliki dua akses perhubungan, yaitu perhubungan udara dan perhubungan laut.
Perhubungan Udara
Bandar Udara yang ada di Sulawesi Utara yaitu; Bandar Udara Sam Ratulangi (Manado), Bandar Udara Naha dan Melanguane (Sangihe Talaud). Bandara Sam Ratulangi merupakan Bandar Udara utama di Sulawesi Utara yang berfungsi sebagai salah satu pelabuhan tujuan utama Indonesia serta pelabuhan transit untuk wilayah Sulawesi Utara dan wilayah-wilayah sekitar Sulawesi Utara seperti; Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya dan Kalimantan. Bahkan saat ini setelah dikembangkannya fasilitas bandar udara serta pembangunan terminal utama yang representatif, maka Bandar Udara Sam Ratulangi telah menjadi salah satu Bandara Internasional di Indonesia.
Perhubungan Laut
Hubungan transportasi laut dilakukan melalui Pelabuhan Lokal, Nusantara dan Pelabuhan Samudra/ Internasional. Pelabuhan Utama yang melayani perhubungan laut di Sulawesi Utara dan wilayah Indonesia Timur bahkan luar negeri adalah Pelabuhan Bitung. Saat ini fasilitas pelabuhan Bitung tengah dikembangkan terutama fasilitas bongkar muat peti kemas.
Diharapkan pelabuhan Bitung kedepan akan berfungsi sebagai cargo consolidation centre di kawasan Asia Pasifik. Disamping itu, saat ini sementara dibangun pelabuhan perikanan Bitung yang nantinya akan menjadi pintu keluar masuk perdagangan ikan di Sulawesi Utara. Pelabuhan Bitung dapat digunakan sepanjang tahun karena merupakan Pelabuhan Alam, dan dapat menampung jenis kapal sampai dengan 60.000 ton. Disamping Pelabuhan Bitung, di Provinsi Sulawesi Utara terdapat pula pelabuhan lainnya (lokal) yaitu; Pelabuhan Manado, Tahuna, Labuan Uki, Ulu Siau, Lirung, Kotabunan dan Belang.
Nah, Sahabat Eksportir, data di atas merupakan gambaran mengenai komoditas ekspor, potensinya, dan akses distribusi yang digunakan di Provinsi Sulawesi Utara. Pemaparan di atas juga menampilkan beberapa potensi ekspor yang dimiliki oleh Daerah Manado yang berperan sebagai ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara. Bagaimana Sahabat Eksportir, apakah pemaparan di atas sudah cukup jelas menjawab keraguan sahabat? Semoga artikel ini dapat membantu kita dan bermanfaat bagi kita semua.