Negara Tujuan Utama Ekspor Rokok Kretek Indonesia – Rokok adalah tembakau yang digulung atau dilinting oleh kertas, daun, atau kulit jagung. Besarnya seukuran kelingking dengan panjang 8-10 centimeter. Biasanya dihisap setelah dibakar ujungnya.
Indonesia merupakan negara konsmen rokok. Selain itu, negara ini juga menjadi produsen rokok dan mengekspornya ke berbagai negara di dunia. Kebanyakan perokok Indonesia menggunakan kretek rasa cengkih.
Lalu, negara mana sajakah yang menjadi tujuan utama ekspor kretek Indonesia? Hal tersebut akan menjadi fokus pembahasan pada artikel kali ini. Sekaligus beberapa informasi tambahan yang kami sajikan untuk Anda.
Baca Juga: Inilah Negara Tujuan Ekspor Bungkil Biji Kapuk Indonesia, Lengkap!
Indonesia Mendominasi Pasar Rokok Dunia
Pada tahun 2018, Indonesia menjadi pasar rokok terbesar kedua di dunia. Di posisi pertama adalah Tiongkok. Volume penjualan retail rokok di negara tersebut mencapai 2,35 triliun batang. Sementara di Indonesia mencapai 316,1 miliar batang. Angka ini meningkat 32,8% dibandingkan tahun 2017 sebanyak 238 miliar.
Di posisi ketiga adalah Rusia dengan volume penjualan sebesar 278,4 miliar batang. Selanjutnya di posisi keempat, di tempati oleh Amerika Serikat dengan volume penjualan 263,4 miliar batang. Sementara di posisi kelima adalah Jepang dengan volume penjualan 173,9 miliar batang.
Berdasarkan laporan Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA), Indonesia adalah anak emas bagi industri tembakau dunia. Hal ini karena ada 65 juta perokok di negara tersebut. Selain itu, penjualan rokok di Indonesia juga diprediksi akan tumbuh dua digit pada periode 2015-2020.
Perusahaan-perusahaan Tembakau di Indonesia
Berikut ini perusahaan tembakau besar yang mendominasi pasar di Indonesia:
- HM Sampoerna atau Hanjaya Mandala Sampoerna (Philip Morris International, 1913)
- Bentoel International Investama (British American Tobacco, 1930)
- Nojocorono Tobacco International (1932)
- Djarum (1951)
- Gudang Garam (1958)
- Wismilak Inti Makmur (1962)
Dari daftar perusahaan di atas, hanya 4 dari 6 perusahaan rokok yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia. Di antaranya yaitu PT. HM Sampoerna Tbk, PT. Bentoel International Investama Tbk, PT. Gudang Garam Tbk, dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.
Rokok Kretek Indonesia Diekspor Ke Negara Mana Saja?
Selain sebagai konsumen dan produsen, Indonesia juga menjadi eksportir rokok kretek ke berbagai negara di dunia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kretek Indonesia pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 8,43% menjadi 84,03 juta kilogram dari tahun sebelumnya.
Sedangkan nilainya tumbuh 12,12% menjadi US$ 827,98 juta (Rp. 11 triliun) dari tahun sebelumnya. Negara-negara yang ada di kawasan ASEAN menjadi pangsa pasar ekspor rokok kretek Indonesia terbesar, yaitu mencapai 85% dari total.
Di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Kamboja menjadi pangsa pasar ekspor rokok kretek terbesar bagi Indonesia. Dengan volume 39,47 kilogram atau sebesar 46,97% dari total ekspor dengan nilai mencapai US$ 281,74 juta. Di posisi kedua adalah Malaysia dengan volume 11,25 juta kilogram atau setara 13,39% dari total volume ekspor dengan nilai US$ 214 juta.
Sebagai informasi bahwa ekspor tembakau olahan Indonesia pada tahun 2017 tumbuh dari 32,24% menjadi 32,88 juta kilogram dengan nilai US$ 178,97 juta. Sedangkan rokok dan cerutu lainnya tumbuh sebesar 29,9% menjadi 9,78 juta kilogram dengan nilai US$ 76,7 juta.
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai ekspor rokok Indonesia. Bukan hanya produsen dan konsumen, negara ini juga ikut mengekspor rokok buatannya ke berbagai negara. Semoga pembahasan pada artikel kali ini dapat menambah wawasan Anda.